Kisah Kacamata Al–Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz

Laduni.ID Jakarta – Habib Umar bin Hafidz memilih untuk menjadi pelanggan sebuah kedai kacamata. Karena beliau sering berganti kacamata (karena terkadang kadarnya bertambah yang menyebabkan berkurangannya daya lihat). Ahli optik yang sudah berpengalaman dan melayani Habib Umar berkali-kali sejak awal kedatangannya ke kedai, orang kedai tersebut mengatakan: “Ya Habib, dari awal sudah saya katakan jangan sering menangis! Lama-lama Habib bisa kehilangan penglihatan.”

Baca Juga: Biografi Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz

Habib Umar menjawab: “Aku tak begitu peduli apapun yang terjadi dengan penglihatanku, tidak akan pernah aku dapat berhenti menangis, minta pengampunan dari Allah Swt, untuk diriku, keluarga dan ummat muslim yang aku cintai. Kalau bukan aku yang menangis lantas siapa lagi?”

Masyaa Allah. Demikian kecintaan Habib Umar kepada umat, semoga kita dapat mencontohi seorang yang kita dapat melihat sosok tubuhnya dan kenal personalitinya.

Rasulullah SAW bersabda: “Belumlah kalian disebut beriman hingga dia mencintai saudaranya (yang muslim) seperti dia mencintai dirinya sendiri.” (Hadits Shahih Al-Imam Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Al-Bukhari r.a)

Baca Juga: Habib Umar: Bersikap Adil Kepada Semua Umat Manusia
———
Editor: Nasirudin Latif

https://www.laduni.id/post/read/72388/kisah-kacamata-alhabib-umar-bin-muhammad-bin-salim-bin-hafidz.html