Ziarah di Makam KH. Munir Mawardi, Pengasuh pesantren Al-Muniroh, Gresik

Daftar Isi

  1. Profil
  2. Lokasi Makam
  3. Haul
  4. Motivasi Ziarah Menurut Syeikh An Nawawi Banten
  5. Fadilah
  6. Peninggalan
  7. Oleh-oleh
  8. Sumber

Laduni.ID, Jakarta – KH. Munir Mawardi beliau adalah ulama kharismati dari Ujungpangkah, Gresik, dan beliau adalah pengasuh pesantren Al-Muniroh, Ujungpangkah, Gresik.

Semasa hidupnya, KH. Munir Mawardi dikenal sebagai sosok kyai yang alim, sabar dan tegas dalam mengasuh pondok pesantren. Beliau hobi
sekali membaca salawat burdah. Beliau tidak pernah membeda-bedakan siapapun yang dikenal bersikap apa adanya sama seperti menanggapi saudaranya sendiri.

1. Profil

KH. Munir Mawardi dilahirkan pada tahun 1918 di Desa Ujungpangkah kecamatan Ujungpangkah Kabupaten Gresik. KH. Munir Mawardi lahir dari seorang ayah yang bernama KH. Mawardi dan ibu bernama Nyai Maimunah. Beliau adalah anak ke empat dari delapan bersaudara. KH. Munir Mawardi yang paling menonjol, yang kelak akan melanjutkan perjuangan orangtuanya mengasuh pondok pesantren tersebut.

Guru-guru beliau selama menuntut ilmu adalah:

  1. KH. Mawardi
  2. KH. Munawwar
  3. KH. Romli Tamim
  4. KH. Mahfud bin Abdul Manan

Untuk kelanjutannya tentang Profil beliau silahkan baca di Biografi KH. Munir Mawardi

2. Lokasi Makam

Pada hari Senin tanggal 15 Nopember 1999 KH. Munir Mawardi berpulang ke Rahmatullahi karena sakit. Beliau dimakamkan dipemakaman keluarga di daerah Pangkah Wetan, Kecamatan Ujungpangkah, Gresik.

3. Haul

Haul KH. Munir Mawardi diperingati bersamaan dengan Haul ayah beliau KH. Mawardi di pesantren Al-Muniroh Ujungpangkah, Gresik. Haul beliau diadakan pada bulan Sya’ban. Haul KH. Munir Mawardi dihadiri para santri, alumni santri, para ulama dan tokoh masyarakat, dan kleuarga besar pesantren Al-Muniroh.

4. Motivasi Ziarah Menurut Syekh An Nawawi al Bantani

1. Untuk Mengingat mati dan Akhirat
2. Untuk mendoakan
3. Untuk mendapatkan keberkahan
4. Memenuhi hak ahli kubur yang diziarahi, seperti ke makam orang tua

4. Fadilah

KH. Munir Mawardi banyak dikunjungi para peziarah dan santri. Tidak hanya datang dari wilayah Kab. Gresik saja. Banyak peziarah yang datang dari luar kota dan bahkan dari luar Jawa yang berziarah di makam beliau yang berada di pemakaman keluarga pondok pesantren Al-Muniroh, Ujungpangkah, Gresik.

Ada keyakinan dari masyarakat dan santri yang datang ke sana bahwa dengan berziarah, berdoa dan bertawassul di makam beliau maka akan  dimudahkan dalam mencapai cita-citanya, dimudahkan dalam menerima ilmu, dimudahkan dalam hajatnya, dan dimudahkan dalam mendapatkan keturunan anak sholeh dan sholehah.

5. Peninggalan

Mengasuh Pesantren
Setelah KH. Mawardi wafat, Pondok Pesantren Al Muniroh kemudian diambil alih pimpinan KH. Munir Mawardi, karena hanya beliau anak ke empat
dari delapan bersaudara yang paling menonjol keilmuannya, cerdas, tekun dan bertanggung jawab. Sebelum alih pimpinan pondok pesantren dipegang KH. Munir Mawardi, keadaan masyarakat Ujungpangkah sangat memprihatinkan, banyak sekali kasus pencurian, penjudian, penganiayaan dan perbuatan tercela lainnya.

KH. Munir Mawardi menilai kondisi tersebut itu karena kurangnnya pendidikan masyarakat. Beliau mulai terjun kemasyarakat untuk mengamalkan ilmunya selama belajar di berbagai pondok pesantren terutama di Makkah. Di pondok pesantren ini tidak hanya menggelar pendidikan agama secara tradisional, tetapi juga membuka pendidikan formal.

Pesantren Al Muniroh Ujungpangkah Gresik adalah mempunyai peranan yang sangat besar dan menentukan pendidikan formal maupun non formal,
KH. Munir Mawardi sebagai pengasuh kedua setelah ayahnya KH. Mawardi. Beliau memegang kebijakan umum dalam pondok pesantren mulai dari tahun 1946 setelah beliau menyelesaikan jenjang pendidikannya di Makkah sampai pada akhir hanyatnya pada tahun 1999.

Oleh karena itu peran dan tanggungjawab dalam bidang pendidikan fomal atau non formal sangat besar dan menentukan. Pada awal kepemimpinannya, Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Muniroh sudah mengalami kemajuan. Terlihat banyak santri yang belajar di Yayasan Pendidikan Pondok Pesantren Al Muniroh. Disini tidak hanya dibangun pondok pesantren saja, melainkan juga didirikan sekolah formal mulai dari TK, MI, MTs, MA dan SMA.

6. Oleh-oleh

Oleh-oleh yang bisa dibawa pulang usai ziarah di Kab. Gresik di antaranya:
Otak-otak Bandeng, Pudak, Bonggolan, Jubung, Kaos Gresik, Kopi Gresik, Martabak Usus, Petis, Bandeng Asap, Krupuk Ikan.

7. Sumber

Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs:

Instagram : Pesarean Syaikhuna KH. Munir Mawardi
Youtube    : Ziarah Makam KH. Munir Mawardi

https://www.laduni.id/post/read/525659/ziarah-di-makam-kh-munir-mawardi-pengasuh-pesantren-al-muniroh-gresik.html