Biografi KH. Agus Sunyoto, Ulama dan Sejarawan Indonesia

Daftar Isi:

1.         Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir
1.2       Riwayat Keluarga
1.3       Wafat

2.         Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1       Pendidikan
2.2       Guru-Guru

3.         Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1       Menjadi Pengasuh Pesantren
3.2       Kiprah di Nahdlatul Ulama

4.         Karya-Karya
5.         Karir-karir
6.         Penghargaan
7.         Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Agus Sunyoto, M.Pd. adalah seorang penulis, sejarawan, dan salah satu tokoh Nahdlatul Ulama. Yang lahir di Surabaya pada tanggal 21 Agustus 1959 M. KH. Agus Sunyoto pernah menjabat sebagai Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia (Lesbumi) PBNU. Salah satu karya fenomenalnya adalah Buku “Atlas Wali Songo” yang mengisahkan penyebaran agama Islam di Nusantara yang tokoh-tokohnya nyata atau tidak sekadar dongeng. Buku tersebut telah dinobatkan sebagai buku nonfiksi terbaik pada 2014.

1.2 Riwayat Keluarga
KH. Agus Sunyoto menikah dengan Nyai Nurbaidah Hanifah. Dari pernikahannya tersebut, beliau dikaruniai empat anak, yakni:

  1. Zulfikar Muhammad,
  2. Fahrotun Nisa Hayuningrat,
  3. Izzulfikri Muhammad,
  4. Dedy Rahmat.

1.3 Wafat
KH. Agus Sunyoto wafat di usia 62 tahun, pada Hari Selasa, 27 April 2021 bertepatan tanggal 15 Ramadhan 1422 H, Pukul: 07.25 WIB.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
KH. Agus Sunyoto menyelesaikan jenjang pendidikannya dengan baik. Setamat SD, beliau melanjutkan SMP dan kemudian meneruskan di SMAN IX yang berada di lingkungan rumahnya, di Surabaya. Karena bercita-cita ingin menjadi seniman, selepas lulus dari Surabaya, beliau melanjutkan ke IKIP Surabaya masuk di Fakultas Keguruan Sastra dan Seni jurusan Seni Rupa. Studi di kuliahnya berhasil dilalui dengan baik dan lulus pada tahun 1985. Lalu, pada tahun 1986, beliau melanjutkan pendidikan ke Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang jurusan Pendidikan Luar Sekolah, lulus tahun 1989.

Selain belajar di pendidikan formal, KH. Agus Sunyoto juga belajar di beberapa pondok pesantren. Pada masa awal pendidikan agamanya, beliau belajar ilmu hikmah di Pesantren Nurul Haq, Surabaya yang diasuh oleh KH. M. Ghufron Arif.

Setelah selesai belajar di Pesantren Nurul Haq, beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar kepada KH. Ali Rochmat di Wedung, Demak, Jawa Tengah.

Pada tahun 1994, KH. Agus Sunyoto masuk Pesulukan Thariqah Agung (PETA), Kauman, Tulungagung di bawah asuhan KH. Abdul Jalil Mustaqim dan KH. Abdul Ghofur Mustaqim.

Kecemerlangan KH. Agus Sunyoto di Dunia Sastra dalam hal sejarah semakin terlihat dan banyak diakui oleh berbagai kalangan, baik dari kalangan pesantren maupun dari kalangan para pakar sejarah. Hal tersebut dibuktikan setelah buku karangan beliau yang berjudul “Atlas Wali Songo” menjadi buku nonfiksi terbaik 2014.

2.2 Guru-Guru

  1. KH. M. Ghufron Arif, Pesantren Nurul Haq,
  2. KH. Ali Rochmat, Demak,
  3. KH. Abdul Jalil Mustaqim,
  4. KH. Abdul Ghofur Mustaqim,

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Menjadi Pengasuh Pesantren
KH. Agus Sunyoto merupakan Pengasuh Pondok Pesantren Global Tarbiyatul Arifin, Malang, Jawa Timur.

3.2 Kiprah di Nahdlatul Ulama
Terpilih sebagai Ketua Lembaga Seni Budaya Muslimin Indonesia Nahdatul Ulama (Lesbumi NU) saat periode kedua KH. Said Aqil Siradj menjadi Ketua Umum PBNU di Muktamar NU ke-33, Jombang.

4. Karya-Karya
Berikut adalah beberapa karya ilmiah KH. Agus Sunyoto yang sudah terpublikasikan:

  1. Membandingkan Hasil Prestasi Belajar Mahasiswa Putera dan Puteri pada Mata Kuliah Desain Mode: Studi Kasus di Jurusan Seni Rupa FPBS IKIP Surabaya, skripsi tidak dipublikasi pada Jurusan Seni Rupa Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni IKIP Surabaya, 1985.
  2. Ajaran Tasauf dan Pembinaan Sikap Hidup Santri Pesantren Nurul Haq Surabaya: Studi kasus, tesis tidak dipublikasi pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Pasca Sarjana IKIP Malang, tahun 1990.
  3. Lubang-lubang Pembantaian: Pemberontakan FDR/PKI di Madiun 1948, penelitian bersama Maksum dan Zainuddin tahun 1989 diterbitkan oleh PT Grafiti Press, Jakarta, 1990.
  4. Sunan Ampel: Taktik dan Strategi Dakwah Islam di Jawa Abad XIV-XV Masehi, hasil penelitian studi literatur tahun 1990 diterbitkan oleh Lembaga Penerangan dan Laboratorium Islam (LPLI) Sunan Ampel, Surabaya, 1991.
  5. Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial dan Keagamaan, ditulis bersama tim dan diterbitkan oleh Kalimasahada Press, Malang, 1994.
  6. Banser Berjihad Melawan PKI, hasil penelitian kualitatif tahun 1994-1995 diterbitkan oleh Lembaga Kajian dan Pengembangan (LKP) Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, Surabaya, 1995.
  7. Darul Arqam: Gerakan Mesianik Melayu, hasil penelitian kualitatif tahun 1990-1996 diterbitkan oleh Kalimasahada Press, Malang, 1996.
  8. Wisata Sejarah Kabupaten Malang, hasil penelitian studi literatur dan lapangan tahun 1998-1999 diterbitkan oleh Lingkaran Studi Kebudayaan, Malang, 1999.
  9. Sunan Ampel Raja Surabaya: Membaca Kembali Dinamika Perjuangan Dakwah Islam di Jawa Abad XIV-XV M, hasil studi literatur tahun 2003-2004 diterbitkan oleh Diantama, Surabaya, 2004.
  10. Kajian Sejarah Kyai Tumenggung Pusponegoro Bupati Gresik Pertama 1688-1696, hasil penelitian studi literatur dan lapangan tahun 2008 diterbitkan oleh Balitbangda Pemerintah Kabupaten Gresik, 2008.
  11. Sunan Ampel Bupati Surabaya I: Melacak Jejak Dakwah Islam Cina-Campa di Nusantara, hasil penelitian literatur dan lapangan tahun 1999-2009, dalam proses editing.
  12. Sastra Piwulang Konsep Etis Kepemimpinan Birokrasi dalam Usaha Bina Negara dalam Administrative Reform: Pakde Karwo Birokrasi itu Melayani (ed.Suparto Wijoyo & Prasetyo Riyadi) diterbitkan Prenada Media Jakarta 2015.
  13. Eksistensi lslam Nusantara: Sekilas Mengungkap Faham Keberagamaan NU dalam NU Menjaga NKRI.
  14. Serat Kekancingan Tedhak Turunipun Kyayi Tumenggung Poesponegoro Bupati Gresik I, diterbitkan oleh Yayasan Poesponegoro Surabaya, 2010.
  15. Walisongo: Rekonstruksi Sejarah Yang Disingkirkan, diterbitkan oleh Transpustaka, Jakarta, 2010.
  16. Atlas Walisongo: Buku pertama yang mengungkap Walisongo sebagai fakta sejarah, diterbitkan oleh Pustaka Iman (Mizan Group), Jakarta, 2012.
  17. Fatwa & Resolusi Jihad: Sejarah Perang Rakyat Semesta di Surabaya 10 Nopember 1945, diterbitkan atas kerjasama Lesbumi PBNU dan Pustaka Pesantren Nusantara, 2017.

Dan masih banyak yang lainnya yang belum terekspose. Selain karya ilmiah, KH. Agus Sunyoto juga banyak menulis karya sastra fiksi, di antaranya adalah berikut ini:

  1. Anak-anak Tuhan, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1985
  2. Orang-orang Bawah Tanah, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1985
  3. Kyai Ageng Badar Wonosobo, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1986
  4. Khatra, Khatra, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1986
  5. Hizbul Khofi, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1987
  6. Khatraat, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1987
  7. Sumo Bawuk, diterbitkan sebagai buku oleh Jawa Pos, 1988
  8. Gembong Kertapati, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1988
  9. Vi Daevo Datom, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1989
  10. Angela, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1989
  11. Sastra Jendra Pangruwat Diyu, dimuat bersambung di harian Surabaya Post, 1989. Diterbitkan jadi buku berjudul Sastra Jendra Hayunigrat Pangruwating Diyu oleh LKiS, Jogjakarta, 2012
  12. Kabban Habbakuk, dimuat bersambung di harian sore Surabaya Post, 1990
  13. Bait al-Jauhar, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1990
  14. Angin Perubahan, dimuat bersambung di harian Jawa Pos, 1990
  15. Misteri di Snellius, dimuat bersambung di harian sore Surabaya Post, 1992
  16. Dajjal, dimuat bersambung di harian SURYA, 1992. Diterbitkan LKiS, Yogyakarta, 2006
  17. Kabut Kematian Nattaya, dimuat bersambung di Surabaya Post, 1994
  18. Daeng Sekara, bersambung di Surabaya Post, 1995. Diterbitkan DIVA Press, Jogjakarta, 2010
  19. Sang Sarjana, dimuat bersambung di harian sore Surabaya Post, 1996
  20. Rahuwana Tattwa, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 1999. Rahuvana Tattwa diterbitkan dalam bentuk buku oleh LKiS, Yogyakarta, 2006
  21. Ratu Niwatakawaca, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2001
  22. Aji Saka-Dewata Cengkar, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2002-2003
  23. Titisan Darah Baruna, dimuat di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2004
  24. Pedang Di Langit Kalingga, dimuat di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2005
  25. Rakai Mataram Ratu Sanjaya, dimuat di Radar Kediri (Jawa Pos Group) 2007-2009
  26. Suluk Abdul Jalil: Perjalanan Ruhani Syaikh Siti Jenar, 2 jilid, terbitan LKiS, Yogya, 2003
  27. Sang Pembaharu: Perjuangan dan Ajaran Syaikh Siti Jenar, 3 jilid, diterbitkan LKiS, Yogyakarta, 2004
  28. Suluk Malang Sungsang: Konflik dan Penyimpangan Ajaran Syaikh Siti Jenar, 2 jilid, diterbitkan LKiS, Yogyakarta, 2005
  29. Suluk Majenun Sudrun: Perjalanan Ruhani Sukma Kawekas, dimuat bersambung di Harian Rakyat Merdeka Edisi Jawa Tengah – Yogyakarta, 2009 dan Mingguan SCANDAL 2010
  30. Rakai Hino Pu Sindok, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2010-2011
  31. Suluk Majenun Sudrun, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2011-2012
  32. Sufi Ndeso versus Wahabi Kota, diterbitkan Noura Book (Mizan Group), Jakarta, 2012
  33. Ambruknya Menara Gading Sekolah, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group),2013. Terbit sebagai buku dengan judul Cahaya Maya Sekolah: Catatan Cinta Belanda Hitam (Pustaka lman,2021)
  34. Malapetaka Sekolah, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2013-2014
  35. Sang Pelintas Waktu, dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group) 2014 – 2015
  36. Mahapatih Amangkubhumi Majapahit Pu Gajah Mada dimuat bersambung di Radar Kediri (Jawa Pos Group), 2015-2018. Diterbitkan Pustaka Pesantren Nusantara, Malang, 2019
  37. Sri Maharaja Rajasanagara Hayam Wuruk, dimuat bersambung di hartian Radar Kediri (Jawa Pos Group) 2018-2019.

5. Karir-Karir
Karir profesional beliau yang pernah dijalani yakni:

  1. Menjadi seorang kolumnis untuk berbagai media massa, yang ditekuni sejak tahun 1984.
  2. Menjadi wartawan Koran Jawa Pos, pada tahun 1986-1989, beliau memutuskan untuk keluar dan menjadi wartawan free-lance. KH. Agus Sunyoto cukup sering menulis novel dan artikel di Jawa Pos, Surabaya Pos, Surya, Republika, dan Merdeka. Banyak tulisannya yang dimuat oleh media-media tersebut.
  3. Sejak tahun sekitar 1990, beliau mulai aktif di LSM serta melakukan penelitian sosial dan sejarah. Hasil penelitian ditulis dalam bentuk laporan ilmiah atau dituangkan dalam bentuk novel. Kepiawainnya semakin terasah, hingga berhasil menerbitkan karya yang sangat fenomenal dan paling monumental di antara karyanya yang lain, yakni sebuah buku yang berjudul “Atlas Wali Songo”. 

6. Penghargaan
Buku “Atlas Wali Songo” pernah mendapat penghargaan “Buku Terbaik Nonfiksi” pada tahun 2014 versi Islamic Book Fair. Penghargaan diberikan pada Sabtu (1/3/2014) di Istora Gelora Bung Karno Senayan, Jakarta Pusat.

7. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari sumber primer karya ilmiah thesis karya Muhammad Asra yang berjudul “Tauhid Sufistik Upaya Rekonstruksi Pemikiran Agus Sunyoto”, 2015, UIN Sunan Ampel, Surabaya.


Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 11 Desember 2021, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa tanggal 27 April 2024.

https://www.laduni.id/post/read/69376/biografi-kh-agus-sunyoto-ulama-dan-sejarawan-indonesia.html