Laduni.ID, Jakarta – Penulis hampir melakukan riset terkait tulisan ini. Tapi, riset itu dicukupkan dengan temuan sekilas yang membuktikan suatu kebenaran yang terjadi. Penulis kagum kepada Kyai Maimoen Zubair yang berhasil mendidik anak dan santri-santrinya menjadi ulama dan tokoh yang mendalam ilmunya, santun akhlaknya, dan ikhlas perjuangannya di tengah masyarakat.
Hasil observasi sekilas yang penulis maksud, terdapat beberapa temuan tentang keberhasilan KH. Maimoen Zubair dalam mendidik dan menyiapkan anak serta santri-santrinya untuk menjadi kader bangsa. Di antara temuan yang menjadi bukti kuat terkait dengan keberhasilan Mbah Moen itu adalah sebagaimana berikut:
1. Peran sentral seorang ibu
KH. Maimoen Zubair selalu menekankan kepada para santrinya untuk mencari istri sholehah yang ahli riyadhoh (tirakat). Istri sholehah tidak cenderung “kedunyan” (tidak berorientasi dunia), tapi hanya menjadikan dunia sebagai wasilah (sarana) beribadah dan berjuang.
Kyai Sadid Jauhari Jember pernah bercerita kepada penulis saat Munas Kombes NU 2012 di Kempek Cirebon, bahwa dari jalur ayah, keluarga Kyai Maimoen orang biasa. Namun ada dari jalur mbah putrinya yang ahli riyadhoh, seperti banyak puasa, istiqomah shalat malam, banyak berdoa, dan sangat mencintai para ulama.
Demikian pula potret istri Kyai Maimoen Zubair yang merupakan sosok perempuan yang cinta ilmu, ahli riyadhoh, dan mencintai ulama, sehingga anak-anaknya tumbuh sebagai generasi-generasi Islam yang cinta ilmu dan mencintai ulama.