Pesantren Gegempalan Ciamis

Profil
Pondok pesantren Gegempalan berasal dari dua kata yaitu gegem yang artinya banyak, dan palan artinya hafal-hafalan. Dengan nama tersebut santri memiliki banyak hafalan dan keunggulan berbagai ilmu pengetahuan. Pondok pesantren Gegempalan, didirikan pada tahun 1927, di dusun Sukajadi Desa Maparah Kec. Panjalu, didirikan oleh KH. Zaenal Abidin (Alm), sekaligus sebagai pimpinan, kemudian pada tahun 1949, kepemimpinannya diteruskan oleh KH. Zaenal Arifian, KH. Diding Z Badrudin, dan pengasuh ponpesnya KH. Saepul Ujun.

Sistem pendidikan yang diterapkan di ponpes ini adalah dengan sistem klasikal, bandongan dan sorogan. Hal tersebut didasarkan pada tingkat pendidikan formal yang berada di lingkungan pesantren. Namun, pihak pesantren juga tidak membatasi santri yang merasa mampu untuk pindah ke kelas yang lebih tinggi. Kitab yang diajarkan di pondok pesantren tersebut, diantaranya Fikih, yang meliputi Safinah, Fathul Qorib, Sulam Annajat Fathul Mu’in, Kifayatul akhyar, Bajuri, Riyad Badiah, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Selain Kitab Fikih, di para santir juga diajarkan kitab akhlak, Nahwu, Sharaf, Hadits, Balaghoh, Ushul Fikih, tafsir, dan bimbingan tilawatil Qur’an, serta belajar keterampilan berpidato demi mengasah ilmu yang telah dipelajari serta dalam pengujian mental. Ujun menambahkan, karena kondisi yang semakin maju dan berkembang, akhirnya pada tahun 1952 ponpes gegmpalan melengkapi dengan mendirikan lembaga pendidikan formal yaitu Sekolah Masyarakat Desa (SMD).

https://www.laduni.id/post/read/45224/pesantren-gegempalan-ciamis.html