Laduni.ID, Jakarta – Sebuah ukiran indah menampilkan sosok seorang ibu berkebaya terpampang megah pada monumen peringatan di Cowra, sebuah kota kecil yang dapat dijangkau dalam waktu sekitar empat jam dari Sydney. Dalam ukiran tersebut, terlihat seorang ibu sedang menggendong anaknya dengan penuh kasih sayang.
Sosok ibu ini menimbulkan pertanyaan di benak banyak orang: siapakah beliau sebenarnya?
Dilansir dari laman BBC Indonesia, monumen tersebut dibangun untuk mengenang peristiwa ‘Cowra Breakout’, sebuah insiden dramatis ketika para tahanan perang, yang sebagian besar adalah tentara Jepang dan Italia, melakukan pelarian massal pada tanggal 5 Agustus 1944, di tengah kengerian Perang Dunia II.
Insiden ini merupakan salah satu momen paling tragis dalam sejarah Australia, yang menandai perjuangan dan kekacauan di balik tembok tahanan. Para tahanan yang berusaha melarikan diri itu menghadapi penghalang besar dan risiko yang mematikan, dengan beberapa dari mereka tewas dalam pertempuran dan penembakan yang terjadi selama upaya pelarian tersebut.
Menurut penuturan seorang seniman Australia, Wayne Miles, ukiran gambar ibu tersebut berdiri gagah bersama empat ukiran lainnya di monumen ini.
Setiap ukiran menggambarkan kisah dan karakter yang berbeda, termasuk sosok tentara Australia, tentara Jepang, seorang pria Italia yang memainkan akordeon, dan sebuah tulisan yang menghiasi monumen tersebut.
Setiap elemen dalam monumen ini menyajikan gambaran yang mendalam tentang keterikatan, ketegangan, dan kedamaian yang tersembunyi di balik tragedi itu.