Surabaya, NU Online Jatim
Beberapa waktu yang lalu viral di jagat media sosial soal video jenazah jamaah haji yang terlantar. Jenazah jamaah haji ini diduga berasal dari Indonesia. Namun, hal tersebut dibantah oleh Kementerian Agama (Kemenag) yang menyebutkan bahwa jamaah tersebut bukan dari Indonesia.
Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag RI, Hilman Latief mengatakan, kondisi seperti yang tampak dalam video tidak terjadi pada jenazah jamaah haji Indonesia. Kondisi seperti itu tidak akan dibiarkan oleh petugas haji Indonesia.
“Gambar itu yang beredar tidak mencerminkan yang terjadi pada jamaah kita,” kata Hilman Latif dilansir dari NU Online, Sabtu (22/06/2024).
Ia menyebutkan, petugas haji Indonesia dengan jumlah yang terbatas dan tersebar di sejumlah titik di area puncak haji memiliki standar prosedur penanganan jamaah yang sakit dan meninggal dunia. Menurutnya, petugas haji Indonesia selalu siap siaga membantu dan mengevakuasi jamaah yang membutuhkan bantuan.
“Video yang tersebar itu bukan terkait dengan jamaah kita. Ada dugaan jamaah dibiarkan. Yang ada petugas haji kita full team. Ada beberapa spot di sana dan langsung ditangani,” kata Hilman.
Dokter Indro Murwoko dari Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) menyampaikan bahwa tenaga kesehatan haji Indonesia memiliki prosedur penanganan jamaah haji yang sakit baik di hotel maupun di area puncak haji, yaitu Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
KKHI memastikan jamaah haji Indonesia yang sakit atau meninggal di Tanah Suci terdata dengan baik dan mendapat penanganan sesuai prosedur. KKHI memegang data pasti jamaah haji Indonesia yang dirawat dan meninggal dunia.
“Selama ini dari laporan tenaga kesehatan yang ada di lapangan, jamaah yang sakit yang kemudian ditemui atau pun pingsan selalu dilakukan treatment, dilakukan tindakan, kemudian dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang terdekat,” kata Kabid Pusat Kesehatan Haji Kemenkes dr Indro Murwoko saat ditemui di Kantor KKHI, Al-Aziziyah, Makkah, Kamis (20/6/2024) sore.