Tafsir Surat At-Tahrim Ayat 6: Jaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka
Tujuan penciptaan manusia adalah untuk beribadah kepada Allah. Dalam pelaksanaannya, manusia diperintahkan oleh Tuhan untuk selalu bertakwa kepada-Nya dengan menjalankan semua perintah dan menjauhi larangan-larangan-Nya. Semua itu diatur sedemikian rupa dalam bentuk undang-undang yang disebut syariat Islam.
Allah memberikan jaminan kepada siapa saja yang beriman dan bertakwa kepada-Nya akan mendapatkan balasan yang dilipatgandakan berupa surga-Nya. Sebaliknya, bagi siapa saja yang menyimpang dari jalan-Nya, Allah memperingatkannya dengan balasan yang setimpal yaitu api neraka.
Dalam kaitan ini, surat At-Tahrim ayat 6 secara garis besar menjelaskan perintah untuk menjaga diri dan keluarga dari api neraka dengan selalu menjalankan syariat Allah. Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari api neraka yang menjadi tempat kembali bagi orang-orang yang tidak mau menjalankan perintah-Nya.
Allah ta’ala berfirman dalam surat At-Tahrim ayat 6:
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ
Yâ ayyuhalladzîna âmanû qû anfusakum wa ahlîkum nâran wa qûduhan-nâsu wal-ḫijâratu ‘alaihâ malâ’ikatun ghilâdhun syidâdun lâ ya‘shûnallâha mâ amarahum wa yaf‘alûna mâ yu’marûn
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Penjaganya adalah malaikat-malaikat yang kasar dan keras. Mereka tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepadanya dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (Qs. At-Tahrim: 6)
Ragam Tafsir
Tafsirul Jalalain
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dalam Tafsirul Jalalain menjelaskan secara ringkas bahwa maksud dari ayat ini ialah perintah Allah kepada orang-orang beriman untuk menjaga dirinya dan keluarga dari api neraka dengan selalu taat kepada Allah ta’ala. Dengan perantara taat kepada Allah, umat manusia akan selamat dari api neraka yang memiliki sumber bahan bakar berupa orang-orang kafir dan batu-batu yang menyala.
Imam Al-Mahalli juga menjelaskan bahwa di antara bahan bakar yang digunakan sebagai bara ialah seperti berhala-berhala yang menjadi sesembahan selain Allah. Di dalam neraka juga terdapat malaikat-malaikat penjaga yang tegas serta keras dalam menyiksa. Mereka tidak akan meninggalkan perintah Allah dan selalu menjalankan apa yang diperintahkan.
Imam Al-Mahalli menambahkan bahwa ayat ini sekaligus menjadi peringatan kepada orang-orang beriman agar tidak memilih jalan yang salah sekaligus untuk orang-orang munafik agar tidak hanya beriman dengan mulut saja namun tidak beriman di dalam hatinya. (Imam Jalaluddin Al-Mahalli, Tafsirul Jalalain, [Kairo, Darul Hadits, tt], cet 1, hal 752).
Tafsir Mafatihul Ghaib
Lebih lanjut, Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa makna menjaga diri pada ayat di atas ialah dengan cara menjauhi segala hal yang dilarang oleh Allah ta’ala. Selain diperintahkan untuk menjaga diri, kita juga diperintahkan untuk menjaga keluarga kita dari api neraka dengan cara mendidik mereka untuk selalu taat kepada Allah dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
قُوا أَنْفُسَكُمْ أَيْ بِالِانْتِهَاءِ عَمَّا نَهَاكُمُ اللَّهُ تَعَالَى عَنْهُ، وَقَالَ مُقَاتِلٌ: أَنْ يُؤَدِّبَ الْمُسْلِمُ نَفْسَهُ وَأَهْلَهُ، فَيَأْمُرَهُمْ بِالْخَيْرِ وَيَنْهَاهُمْ عَنِ الشَّرِّ،
Artinya: “Jagalah diri kalian dengan berhenti melakukan semua yang dilarang oleh Allah untuk dilakukan. Muqatil berkata: caranya dengan seorang Muslim mendidik dirinya beserta keluarganya dan memerintahkan mereka melakukan amal baik dan mencegah mereka melakukan amal buruk”. (Fakhruddin Ar-Razi, Mafatihul Ghaib, [Beirut, Dar Ihya At-Turats Al-Arabi, 1420 H], juz XXX, hal 572).
Marah Labid
Sementara itu, Imam Nawawi Al-Bantani menjelaskan bahwa makna menjaga diri dan keluarga dari api neraka pada ayat di atas ialah perintah untuk mengajarkan sekaligus mendidik baik kepada diri sendiri, istri juga anak untuk selalu melakukan kebaikan. Dengan cara memerintahkan mereka melakukan amal saleh dan menjauhkan mereka dari amal yang buruk, maka kita telah menjaga diri beserta keluarga dari api neraka.
Dalam hal ini, Imam Nawawi juga menjelaskan bahwa di dalam neraka bahan bakar yang digunakan ialah orang-orang kafir dan batu belerang. Di dalamnya terdapat malaikat penjaga yang berjumlah 19 yang disebut malaikat Zabaniah. Mereka adalah malaikat yang keras hati, tidak memiliki welas asih dan memiliki hobi menyiksa manusia yang ingkar kepada Allah. Malaikat-malaikat itu memiliki fisik yang kuat, mereka tidak akan durhaka dari perintah Allah dan selalu menjalankan perintah-Nya.
Berikut adalah karakteristik malaikat Zabaniah, sebagaimana dijelaskan Imam Nawawi dalam tafsirnya:
عَلَيْها، أي النار مَلائِكَةٌ تسعة عشر وهم الزبانية، غِلاظٌ أي غلاظ القلوب لا يرحمون، إذا استرحموا خلقوا من الغضب وحبب إليهم عذاب الخلق كما حبب لبني آدم أكل الطعام والشراب، شِدادٌ أي شداد الخلق، أقوياء على الأفعال الشديدة، لا يَعْصُونَ اللَّهَ ما أَمَرَهُمْ بدل اشتمال من الله، أي لا يعصون أمره
Artinya: “Di dalam neraka, terdapat malaikat yang berjumlah 19. Mereka disebut dengan nama malaikat Zabaniyah. Memiliki watak yang keras, tidak memiliki welas asih, tercipta dari amarah dan memiliki hobi menyiksa sama seperti manusia makan dan minum. Memiliki fisik yang kuat, mereka tidak akan durhaka terhadap perintah Allah dan selalu melakasanakan perintah-Nya tanpa menunda-nunda”. (Imam Nawawi Al-Bantani, Marah Labid, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyah, 1417 H], juz II, hal 542).
Kesimpulannya, surat At-Tahrim ayat 6 ini merupakan perintah sekaligus peringatan kepada orang-orang beriman untuk selalu menjaga diri dan keluarga dalam melaksanakan tugas sebagai seorang hamba kepada Allah. Ayat ini juga mengingatkan kita agar selalu mawas diri bahwa kita hidup di dunia hanya sementara dan tempat kembali kita yang sesungguhnya ialah akhirat yang kekal dan abadi. Wallahu a’lam
Alwi Jamalulel Ubab, Penulis Keislaman Nu Online