Sidoarjo, NU Online Jatim
Takmir Masjid Al-Ittihad di Sidoarjo menggelar khitanan massal dan cek darah gratis bagi masyarakat, Ahad (23/06/2024). Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan di bulan Dzulhijjah setelah kegiatan Idul Adha yang dipusatkan di Masjid Al-Ittihad Perumtas 3 Grabagan, Kecamatan Tulangan, Kabupaten Sidoarjo.
Ketua Yayasan Masjid Al-Ittihad, Abdulloh Maslam menyampaikan, ini merupakan kegiatan sosial yang bertujuan membantu warga sekitar masjid yang memiliki keterbatasan ekonomi.
Menurutnya, masjid tidak hanya dapat difungsikan sebagai sarana ibadah, melainkan juga menjadi pusat kegiatan sosial kemasyarakatan. “Masjid ini bukan hanya untuk tempat shalat, bukan hanya untuk tempat beribadah. Tetapi masjid sebagai sarana untuk menumbuhkan sosial di masyarakat,” ujarnya kepada NU Online Jatim.
Ia menjelaskan, target utama khitanan masal dan cek darah gratis ini adalah anak yatim dan dhuafa yang memiliki keterbatasan dalam hal ekonomi Hal ini diharapkan dapat membantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Alhamdulillah orang tua sangat senang akan adanya kegiatan ini, dikarenakan sangat membantu saat barengan dengan pendaftaran masuk sekolah yang biayanya juga tidak murah,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana, Ashari mengatakan, kegiatan tersebut sangat diminati oleh masyarakat di sekitar masjid. Alhasil dalam waktu yang cukup singkat, puluhan peserta berbondong-bondong untuk mendaftarkan diri.
“Di luar ekspektasi, animo masyarakat sangatlah tinggi akan adanya kegiatan ini. Sehingga sampai dengan pelaksanaanya terjaring 24 peserta khitanan masal serta belasan peserta dari desa tetangga,” ungkapnya.
Meskipun kegiatannya gratis, akan tetapi pelayanan yang diberikan kepada peserta tetap menggunakan prosedur yang sesuai serta kegiatan yang menghibur, seperti diajak keliling desa sebelum di khitan.
“Jadi peserta kita ajak dulu keliling desa agar tidak tegang dan merasa nyaman sebelum di khitan,” terangnya.
Ashari menyebut, kegiatan ini sepenuhnya dibiayai oleh donatur tanpa sepeserpun memakai uang kas masjid. Hal tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat memiliki antusias yang luar biasa dengan diadakan kegiatan semacam ini untuk memakmurkan masjid.
Pihaknya sengaja membuka peluang untuk para donatur yang ingin beramal jariyah melalui kegiatan tersebut. Dengan begitu, fungsi masjid menjadi tempat beribadah yang harus dijaga dan diramaikan bersama, baik untuk kegiatan keagamaan dan sosial kemasyarakatan.
“Jadi, sumber dana kegiatan tersebut tidak pernah mengambil dari kas Masjid. Dana itu adalah murni dari jamaah untuk membantu sesama,” pungkasnya.