Bolehkah Shalat Istikharah Setiap Hari?

Oleh: Jauharotun Nafisah*

Shalat istikharah merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW yang dilakukan ketika seseorang hendak mengambil keputusan penting atau dihadapkan pada pilihan hidup yang sulit. Shalat ini bertujuan untuk memohon petunjuk dan kebaikan dari Allah SWT agar diberikan jalan terbaik dalam menghadapi persoalan tersebut. Dalam pelaksanaannya, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait boleh tidaknya shalat istikharah dilakukan setiap hari. 

Shalat Istikharah terdapat 2 jenis yaitu shalat istikharah khusus (ketika dihadapkan dua pilihan) dan shalat istikharah harian. Artikel ini akan membahas dasar hukum, hukum shalat istikharah, keutamaan, pandangan ulama, waktu terbaik melakukan shalat istikharah, terta tata caranya.
 

Dasar Hukum Shalat Istikharah

عن جابر بن عبد الله رضي الله عنهما قال: ( كان رسول الله ( يعلمنا الاستخارة في الأمور كلها كما يعلمنا السورة من القرآن،  
إِذَا هَمَّ أَحَدُكُمْ بِالْأَمْرِ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ مِنْ غَيْرِ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ لِيَقُلْ) 

Artinya: ” Dari Jabir bin Abdullah r.a. berkata: Rasulullah saw mengajarkan kepada kami istiharah pada semua perkara sebagaimana beliau mengajarkan  al-Quran. Beliau bersabda:”Apabila salah satu dari kalian dihadapkan pada permasalahan maka hendaknya ia shalat dua rakaat selain shalat fardlu, kemudian hendaknya ia berdoa.…”(HR Bukhari).

Berdasarkan hadits di atas, Imam al-Qurthubi mengatakan bahwa “sebagian ulama menjelaskan: tidak sepantasnya bagi orang yang ingin menjalankan di antara urusan dunianya sampai ia meminta pada Allah pilihan dalam urusannya tersebut yaitu dengan melaksanakan shalat istikharah. Jadi, shalat istikharah adalah salah satu amalan yang biasa dilakukan oleh seorang muslim setiap akan melakukan suatu urusan.

Hukum Shalat Istikharah

Para ulama bersepakat bahwa shalat istikarah hukumnya sunnah. Jika seseorang dihadapkan dalam sebuah pilihan, maka disunnahkan untuk mengerjakan shalat Istikharah guna memohon untuk diyakinkan dalam memilih dan ditunjukan pilihan yang terbaik.

Shalat istikharah disunnahkan untuk dikerjakan pada saat dihadapkan pada pilihan yang halal, seperti perdagangan, pekerjaan, pernikahan dan sebagainya. Rasulullah saw bersabda,

“من سعادة ابن آدم استخارته إلى الله ، ومن شقاوة ابن آدم تركه استخارة الله”

Artinya: “termasuk kemuliaan bani Adam adalah ia mau beristikharah kepada Allah, dan termasuk kedurhakaannya adalah manakala ia tidak mau beristikharah kepada Allah” (H.R. Hakim).

Keutamaan Shalat Istikharah

Dilansir dari buku Keutamaan 19 Shalat Sunah oleh H. MHD. Yunus, SS, M. Phil, berikut adalah keutamaan shalat istikharah:

a.    Memberikan ketenangan diri. Shalat Istikharah dapat memberikan ketenangan diri ketika terjadi masalah yang mengharuskan seseorang memilih dari pilihan yang sulit.

b.    Memberikan kemantapan hati. Hal ini berfungsi untuk memberikan kita kemantapan hati atas pilihan yang akan kita tetapkan.

c.    Terhindar dari Bisikan Setan. Istikharah juga menjadi benteng supaya tidak mendapat segala bisikan setan yang sudah pasti menyesatkan. Apabila sudah menjalankan sholat dan membaca doa sholat istikharah, keputusan yang diambil nantinya akan terhindar dari bisikan setan.

Pandangan Ulama

Para ulama memiliki pandangan yang berbeda terkait hukum melakukan shalat istikharah setiap hari. Berikut adalah pandangan beberapa ulama:

Secara umum, jumhur ulama membolehkan shalat istikharah dilakukan setiap hari bagi yang memerlukannya. Hal ini berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim bahwa Rasulullah SAW menganjurkan untuk melakukan istikharah dalam segala urusan (Hadits riwayat Bukhari dan Muslim). Namun, sebagian ulama lain berpendapat bahwa melakukan shalat istikharah setiap hari tanpa keperluan khusus dianggap berlebihan dan tidak sesuai dengan anjuran.

Kelompok ulama yang membolehkan berpendapat bahwa tidak ada batasan khusus kapan saja shalat istikharah boleh dilakukan, selama niat dan cara melaksanakannya benar. Mereka menganalogikannya dengan shalat sunnah rawatib yang dianjurkan untuk dikerjakan setiap hari meski tidak ada keperluan khusus. Selain itu, memohon petunjuk kepada Allah SWT merupakan hal yang dianjurkan dan tidak terbatas pada waktu tertentu saja.
 

Sementara itu, kelompok ulama yang tidak membolehkan berpendapat bahwa shalat istikharah seharusnya hanya dilakukan ketika benar-benar menghadapi persoalan penting atau pilihan hidup yang sulit. Melakukannya setiap hari tanpa keperluan tertentu dianggap berlebihan dan tidak sesuai dengan anjuran. Mereka mengkhawatirkan jika dilakukan setiap hari, maka shalat istikharah akan menjadi rutinitas belaka dan menghilangkan esensi dari shalat tersebut.

Namun, di antara kedua pendapat tersebut, yang paling penting adalah niat dan keikhlasan hati dalam memohon petunjuk Allah SWT, bukan semata rutinitas melakukan shalat istikharah setiap hari. Jika seseorang merasa perlu memohon petunjuk setiap hari, maka diperbolehkan. Namun, jika hanya dilakukan sebagai rutinitas tanpa kesungguhan, maka hal tersebut tidak dianjurkan. 

Pada intinya, ulama yang membolehkan beralasan karena memohon petunjuk kepada Allah itu dianjurkan dan tidak terbatas waktu. Sedangkan yang tidak membolehkan khawatir shalat istikharah menjadi rutinitas dan menghilangkan esensinya jika dilakukan setiap hari tanpa keperluan mendesak.

Waktu Terbaik untuk Mengamalkan Shalat Istikharah

Sebenarnya tidak ada patokan khusus bagi seorang muslim yang ingin menjalankan shalat istikharah. Namun tidak disarankan untuk melaksanakannya di waktu-waktu terlarang seperti ketika matahari terbit, matahari sudah berada di tengah, ataupun matahari terbenam. Ibadah sunnah yang mendatangkan petunjuk ini sebaiknya dilaksaksanakan di sepertiga malam terakhir. Hal ini karena memang waktu terbaik karena Allah SWT akan mengabulkan semua doa hambanya.

Sepertiga malam dalam hal ini masih dibagi lagi menjadi beberapa bagian, diantaranya yaitu:

a.    Sepertiga malam pertama untuk memulai sholat yaitu pada jam 20.00 WIB sampai 22.00 WIB.

b.    Sepertiga malam kedua untuk melaksanakan sholat istikharah yaitu pada jam 22.00 sampai 01.00 WIB.

c.    Sepertiga malam terakhir bisa dimulai pada jam 01.00 sampai menjelang subuh atau 04.00 WIB.

Dengan begitu, waktu yang paling mustajab untuk melakukan ibadah sunnah ini yaitu dimulai pukul 01.00 sampai 04.00 WIB. Jika ingin melaksanakannya di sepertiga malam, sangat dianjurkan untuk melakukan sholat witir supaya semakin afdal.

Saking mustajabnya waktu ini bahkan disebutkan dalam suatu hadits shahih yang telah diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim. Adapun bunyi hadits tersebut yaitu seperti berikut ini:

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Allah menurunkan rahmat-Nya ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni,” (HR Bukhari dan Muslim).

Tata Cara Shalat Istikharah

Tata cara melakukan shalat istikharah harian tidak berbeda dengan shalat istikharah pada umumnya yang dilakukan ketika menghadapi persoalan penting. Berikut adalah tata caranya:
 

1. Niat shalat istikharah dua rakaat

أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْاِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Artinya: Aku berniat shalat istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala

2. Bacaannya

Rakaat pertama setelah membaca surat al-Fatihah memabaca surat al-Kafirun, dan rakaat kedua setelah al-Fatihah membaca surat al-Ikhlas.
 

3. Kemudian setelah salam mengangkat tangan dan berdoa:
 

Ya Allah ada hari baru yang kau minta aku untuk menjalaninya. Ya Allah, maafkan aku tidak mengerti cara menjalaninya sesuai yang Engkau mau tanpa petunjuk dariMu ya Allah. Bimbinglah hambaMu ini menjalani hari ini dengan cara yang terbaik. Bimbing lisan saya untuk bisa berbicara yang baik, bimbing mata saya untuk dapat melihat dengan baik. Bimbing telinga saya untuk suka mendengarkan kebaikan. Bimbing kaki melangkah menuju tempat-tempat yang membawa kebaikan. Bimbing tangan melalukan apapun yang membawa kebaikan. Bimbing seluruh anggota tubuh. Bimbing perut saya ya Allah agar jangan pernah masuk makanan haram ataupun syubhat didalamnya. Bimbing hati saya ya Allah untuk bisa merasa dengan rasa yang benar. Ya Allah, saya mohon ampun atas kesalahan dimasa lalu dan mohon petunjukMu untuk saya menjalani hidup seperti yang kau mau di masa yang sekarang hingga yang akan datang.”
 

4. Kemudian diakhiri dengan shalawat dan Al fatihah

Simpulan

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa shalat istikharah hukumnya sunnah, terlebih bagi seseorang yang hendak mengambil keputusan penting atau dihadapkan pada pilihan hidup yang sulit. Tujuannya adalah untuk memohon petunjuk dan kebaikan dari Allah SWT agar diberikan jalan terbaik dalam menghadapi persoalan tersebut.

Tata cara shalat istikharah harian sama dengan shalat istikharah pada umumnya, yaitu berniat, melakukan shalat 2 rakaat, membaca doa istikharah, berikhtiar, dan bertawakkal kepada Allah SWT. Yang membedakan hanyalah niat dan persoalan yang dimohonkan petunjuknya sesuai dengan keperluan hari itu.

Pada intinya, shalat istikharah dianjurkan untuk dilakukan ketika benar-benar menghadapi persoalan penting dalam hidup. Melakukannya setiap hari hukumnya diperbolehkan, dengan catatan didasari niat dan keikhlasan yang tulus dalam memohon petunjuk dari Allah SWT.

*Mahasiswa Universitas Qomaruddin


https://jatim.nu.or.id/keislaman/bolehkah-shalat-istikharah-setiap-hari-8Rnzl