Kejadian Istimewa di Bulan Muharram dan Amalan yang Dianjurkan

Muharram merupakan bulan yang mulia bagi umat Islam. Muharram juga menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah. Di bulan ini umat Islam sangat antusias dalam menyambutnya, terlebih umat Islam yang ada di Indonesia.

 

Mereka menyambut bulan ini tidak hanya dengan melakukan amaliyah-amaliyah ibadah yang sifatnya sunnah seperti puasa, akan tetapi juga dengan melakukan pawai atau biasa dikenal ‘Grebeg Suro’.

 

Lantas apakah istimewanya bulan ini? Apakah memang ada peristiwa-peristiwa penting di bulan ini? Dan apa saja amaliyah yang bisa kita lakukan di bulan Muharram ini? Berikut penjelasannya sebagaimana di bawah ini.

 

Penamaan dan Kemuliaan Muharram

Muharram merupakan bulan yang termasuk dalam empat bulan haram (mulia) yang diterangkan dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 36 yang berbunyi:

 

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ وَقَاتِلُوا الْمُشْرِكِينَ كَافَّةً كَمَا يُقَاتِلُونَكُمْ كَافَّةً وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ

 

Artinya: “Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah SWT ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antara empat bulan haram (bulan Dzulqo’idah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya dirimu dalam empat bulan mulia itu dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kalian semuanya, dan ketahuilah bahwasanya Allah bersama orang-orang yang bertaqwa.” (At-Taubah: 9:36)

 

Begitu mulianya bulan Muharram sampai Nabi Muhammad SAW menyebutnya sebagai Syahrullah (bulan Allah). Lafadz Muharram bukan bermakana yang dilarang atau yang diharamkan, namun bermakna yang dimuliakan, seperti dalam hadits:

 

فْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ

 

Artinya: “Seutama-utamanya puasa setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah yakni bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat fardlu ialah shalat malam.” (HR. Muslim).

 

Terkait penamaan bulan Muharram ini, ada dua alasan yang mendasarinya. Pertama, dinamakan Muharram dari kata haram yang maknanya adalah larangan, sebagai penegasan terhadap keharaman berperang di bulan ini. Karena dahulu orang-orang Arab mengubah-ubah urutan bulan ini, mereka menghalalkan perang pada suatu tahun kemudian mengharamkan pada tahun berikutnya. Seperti diterangkan Imam Suyuti dalam kitab Syarah Sunan Nasa’i:

 

قال السيوطي في ” شرح سنن النسائي ” ( 1613 ) :

قَالَ  الْحَافِظ أَبُو الْفَضْل الْعِرَاقِيّ فِي شَرْح التِّرْمِذِيّ : مَا  الْحِكْمَة فِي تَسْمِيَة الْمُحَرَّم شَهْر اللَّه وَالشُّهُور كُلّهَا  لِلَّهِ ؟!

يَحْتَمِل أَنْ يُقَال :  إِنَّهُ لَمَّا كَانَ مِنْ الْأَشْهُر الْحُرُم الَّتِي حَرَّمَ اللَّه  فِيهَا الْقِتَال, وَكَانَ أَوَّل شُهُور السَّنَة أُضِيفَ إِلَيْهِ  إِضَافَة تَخْصِيص وَلَمْ يَصِحّ إِضَافَة شَهْر مِنْ الشُّهُور إِلَى  اللَّه –تَعَالَى- عَنْ النَّبِيّ -صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ-  إِلَّا شَهْر اللَّه الْمُحَرَّم . اهـ

 

Kedua, dinamakan Muharram karena bulan ini termasuk salah satu dari empat Asyhur Al-Hurum (Bulan-bulan haram), yang disinggung dalam surat At-Taubah ayat 36 di atas. Imam Ibnu Katsir menyatakan:

 

ذَكَرَ الشَّيْخُ عَلَمُ  الدِّينِ السَّخَاوِيُّ فِي جُزْءٍ جَمَعَهُ سَمَّاهُ «الْمَشْهُورُ فِي  أَسْمَاءِ الْأَيَّامِ وَالشُّهُورِ » أَنَّ الْمُحَرَّمَ سُمِّيَ بِذَلِكَ  لِكَوْنِهِ شَهْرًا مُحَرَّمًا، وَعِنْدِي أَنَّهُ سُمِّيَ بِذَلِكَ  تَأْكِيدًا لِتَحْرِيمِهِ ؛ لِأَنَّ الْعَرَبَ كَانَتْ تَتَقَلَّبُ بِهِ  فَتُحِلُّهُ عَامًا وَتُحَرِّمُهُ عَامًا .

 

Artinya: “Syaikh Alamuddin As Sakhowi menyebutkan dalam salah satu jilid karya yang beliau kumpulkan, yang beliau beri judul Al-Masyhur fi asma-i al ayyam wa asy-syuhur, bahwa dinamakan Muharram karena bulan ini termasuk bulan haram. Adapun menurutku, dinamai Muharram sebagai penekanan terhadap keharaman berperang di bulan tersebut. Karena kaum Arab dahulu mengubah-ubah urutan bulan ini, mereka menghalalkan perang di suatu tahun lalu mengharamkan di tahun berikutnya.” (Tafsir Ibnu Katsir 4/146).

 

Kejadian Istimewa di Bulan Muharram

Perlu diketahui, bahwa di bulan Muharram ini ada satu hari yang sangat terkenal dan istimewa, yakni hari Asyura atau hari ke-10 Muharram. Pada hari ini banyak terjadi peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah agama Islam, seperti yang diterangkan dalam kitab I’anatut Tholibin di bawah ini:

 

اعانة الطالبين (ج ٢ / ص ٢٦٧)

فإنه اليوم الذي تاب الله فيه على آدم فأصبح صفيا، ورفع فيه إدريس مكانا عليا، وأخرج نوحا من السفينة (١) ونجى إبراهيم من النار، وأنزل الله فيه التوراة على موسى، وأخرج فيه يوسف من السجن، ورد فيه على يعقوب بصره، وفيه كشف الضر عن أيوب، وفيه أخرج يونس من بطن الحوت، وفيه فلق البحر لبني إسرائيل، وفيه غفر لداود ذنبه، وفيه أعطى الله الملك لسليمان، وفي هذا اليوم غفر لمحمد – صلى الله عليه وسلم – ما تقدم من ذنبه وما تأخر، وهو أول يوم خلق الله فيه الدنيا. وأول يوم نزل فيه المطر من السماء يوم عاشوراء، وأول رحمة نزلت إلى الأرض يوم عاشوراء….(الي أن قال) وهو اليوم الذي خلق الله فيه العرش، واللوح، والقلم. وهو اليوم الذي خلق الله فيه جبريل، ورفع فيه عيسى. وهو اليوم الذي تقوم فيه الساعة.

 

Di dalam kitab I’anatut Tholibin dijelaskan bahwa pada tanggal 10 Muharram terjadi berbagai peristiwa bersejarah di antaranya:

 

1. Pada tanggal 10 Muharram Allah menerima taubatnya Nabi Adam AS. Setelah beratus-ratus tahun lamanya Nabi Adam AS meminta ampunan dan bertobat kepada Allah SWT, maka pada hari yang bersejarah yaitu tanggal 10 Muharam Allah SWT telah menerima taubat Nabi Adam AS.

 

2. Nabi Idris AS memperoleh derajat yang luhur, dengan diangkatnya beliau ke langit disebabkan karena beliau bersifat belas kasihan kepada sesamanya.

 

3. Berlabuhnya perahu Nabi Nuh AS kerana banjir yang melanda seluruh alam di mana hanya ada 40 keluarga termasuk manusia binatang yang selamat dari banjir tersebut.

 

4. Diselamatkannya Nabi Ibrahim AS dari bakaran api Raja Namrud.

 

5. Diturunkannya kitab Taurat kepada Nabi Musa AS.

 

6. Dibebaskannya Nabi Yusuf AS dari penjara Mesir.

 

7. Disembuhkannya Nabi Yakub dari kebutaan dan beliau dipertemukan kembali dengan putranya yakni Nabi Yusuf pada hari Asyura.

 

8. Dilenyapkannya bahaya atau cobaan Nabi Ayyub AS.

 

9. Dikeluarkannya Nabi Yunus oleh Allah dari perut ikan paus.

 

10. Terbelahnya laut untuk dilewati Nabi Musa dan Bani Israil dari kejaran Fir’aun serta tentara-tentaranya.

 

11. Allah SWT mengampuni dosanya Nabi Dawud.

 

12. Allah SWT memberikan sebuah kerajaan kepada Nabi Sulaiman.

 

13. Meskipun Nabi Muhammad SAW tercegah dari perbuatan dosa (ma’sum) tapi pada hari 10 Muharram, Allah mengampuni Nabi Muhammad SAW baik dari dosa yang telah lalu maupun yang akan datang.

 

14. Pada tanggal 10 Muharram (hari Asyura) ini, Allah pertama kali menciptakan dunia.

 

15. Pada hari ini pula, Allah pertama kali menurunkan air hujan

 

16. Pertama kali Allah SWT menurunkan rahmat di bumi.

 

17. Pada hari Asyura Allah menciptakan ‘Arasy, Lauh al-Mahfudz, Qalam.

 

18. Pada hari itu Allah menciptakan Jibril, dan mengangkat nabi Isa.

 

19. Dan pada hari itu pula terjadinya kiamat.

 

Amalan Sunnah di Bulan Muharram

Terkait amalan-amalan ini juga sudah diterangkan dalam kitab yang sama yakni I’anatut Tholibin sebagai berikut:

 

فَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ فَكَأَنَّمَا صَامَ الدَّهْرَ كُلَّهُ ، وَهُوَ صَوْمُ الأَنْبِيَاءِ

وَمَنْ أَحْيَا لَيْلَةَ عَاشُورَاءَ بِالْعِباَدَةِ فَكَأَنَّمَا عَبَدَ اللهَ تَعَالَى مثل عِبَادَةِ أَهْلِ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ

 

Artinya: “Barangsiapa berpuasa Asyura, maka seakan-akan ia berpuasa sepanjang tahun. Puasa Asyura adalah puasanya para nabi. Dan barangsiapa menghidupkan malam Asyura maka seakan-akan ia beribadah kepada Allah seperti ibadahnya para penghuni langit tujuh.”

 

وَمَنْ صَلَّى فِيْهِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ يَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ الْحَمْدُ للهِ وَقُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ إِحْدَى وَخَمْسِيْنَ مَرَّةً غَفَرَ اللهُ لَهُ ذُنُوْبَ خَمْسِينَ عَامًا

 

Artinya: “Barangsiapa sholat empat rokaat dan pada setiap rokaat ia membaca Alhamdulillah (Al-Fatihah) sekali dan Qul Huwallah Ahad (Al-Ikhlas) 50 kali, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama 50 tahun.”

 

وَمَنْ سَقَى فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ شُرْبَةَ مَاءٍ سَقَاهُ اللهُ يَوْمَ الْعَطْشِ الْأَكْبَرِ كَأْسًا لَمْ يَظْمَأْ بَعْدَهَا أَبَدًا، وكَأَنَّمَا لَمْ يَعْصِ اللهَ طَرْفَةَ عَيْنٍ

 

Artinya: “Barangsiapa memberi seteguk air minum maka Allah akan memberikan kepadanya satu gelas minuman pada hari haus yang besar, yang mana dia tidak akan dahaga sesudah itu selamanya, dan seakan-akan ia tidak pernah bermaksiat kepada Allah sekejap pun.”

 

وَمَنْ تَصَدَّقَ فِيْهِ بِصَدَقَةٍ فَكَأَنَّمَا لَمْ يَرُدَّ سَائِلا قَطُّ

وَمَنِ اغْتَسَلَ وَتَطَهَّرَ يَوْمَ عَاشُورَاءَ لَمْ يَمْرَضْ فِيْ سَنَتِهِ إِلَّا مَرَضَ الْمَوْتِ 

 

Artinya: “Barangsiapa bersedekah dengan suatu sedekah pada hari Asyura, maka seakan-akan ia tidak pernah menolak seorang pun yang meminta-minta. Barangsiapa mandi pada hari Asyura, maka ia tidak akan mengalami sakit apapun kecuali kematian.”

 

وَمَنْ مَسَحَ فِيْهِ عَلَى رَأْسِ يَتِيْمٍ أَوْ أَحْسَنَ إِلَيْهِ فَكَأَنَّمَا أَحْسَنَ إِلَى أَيْتَامِ وَلَدِ آدَمَ كُلِّهِمْ. وَمَنْ عَادَ مَرِيْضًا فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ فَكَأَنَّمَا عَادَ مَرْضَى أَوْلَادِ آدَمَ كُلِّهِمْ 

 

Artinya: “Barangsiapa tangannya mengusap kepala anak yatim atau berbuat baik kepadanya, maka seakan-akan ia ia telah berbuat baik kepada semua anak yatim Bani Adam. Dan barangsiapa menjenguk orang sakit pada hari Asyura, maka seakan-akan ia telah menjenguk semua orang sakit dari keturunan nabi Adam.”

 

Jadi, inilah beberapa amaliyah-amaliyah yang bisa kita lakukan di bulan Muharram yang mulai ini. Semoga dapat bermanfaat untuk semuanya. Wallahu a’lam.


https://jatim.nu.or.id/keislaman/kejadian-istimewa-di-bulan-muharram-dan-amalan-yang-dianjurkan-V1gL7