Laduni.ID, Jakarta – Dalam setiap peralihan kekuasaan, selalu terjadi gesekan antara mereka yang mendukung penuh kekuasaan baru dan mereka yang menjadi lawan dari kekuasaan tersebut.
Pada artikel ini, kita akan membahas bagaimana Afrika Utara mulai memisahkan diri dan tidak lagi menjadi bagian dari wilayah kekuasaan Dinasti Abbasiyah.
Bukan hanya Afrika Utara, tetapi juga Andalusia atau Iberia yang tidak ikut serta dalam kekuasaan Dinasti Abbasiyah dan akan memulai babak baru sebagai peradaban independen.
Maroko dan Ifriqiyah
Ketika Bani Umayyah runtuh pada tahun 750 M dan digantikan oleh Dinasti Abbasiyah, terdapat perubahan signifikan dalam struktur kekuasaan dan administrasi di berbagai wilayah kekhalifahan, termasuk Afrika Utara.
Namun, proses pemisahan kekuasaan di Afrika Utara, khususnya Kartago, tidak terjadi secara langsung dan sederhana.
Pada masa akhir kekuasaan Bani Umayyah, Afrika Utara berada di bawah kendali wali yang ditunjuk oleh khalifah, tetapi otoritas pusat di Damaskus mulai melemah seiring dengan meningkatnya ketidakpuasan di berbagai daerah.
Ketika Dinasti Abbasiyah mengambil alih, mereka menghadapi tantangan besar dalam mengkonsolidasikan kekuasaan mereka di seluruh wilayah kekhalifahan yang luas dan beragam.
Afrika Utara, termasuk wilayah Kartago, mengalami sejumlah perubahan dalam struktur politik dan kekuasaan lokal. Gubernur-gubernur yang ditunjuk oleh Abbasiyah di Afrika Utara sering kali menghadapi perlawanan lokal dan masalah administrasi yang kompleks.