Filosofi Tradisi Buka Luwur dalam Acara Haul Mbah Mutamakkin Tanggal 10 Muharram

Laduni.ID, Jakarta – Buka Luwur adalah sebuah tradisi yang sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari peringatan Haul Mbah Mutamakkin di Desa Kajen, Kecamatan Margoyoso, Kabupaten Pati, Jawa Tengah. Acara ini dilaksanakan setiap tanggal 10 Muharram dalam penanggalan Hijriyah dan memiliki makna yang sangat mendalam bagi masyarakat sekitar.

Sebagaimana diketahui, Mbah Mutamakkin, yang nama aslinya adalah Sheikh Ahmad Mutamakkin, adalah seorang ulama besar yang hidup pada abad ke-17. Beliau dikenal sebagai salah satu wali Allah dan penyebar agama Islam di wilayah Jawa Tengah. Kharisma dan ajarannya yang mendalam membuat Mbah Mutamakkin dihormati oleh banyak orang hingga kini. Oleh karena itu, peringatan Haul Mbah Mutamakkin menjadi sebuah acara yang sakral dan dihormati.

Buka Luwur berasal dari kata “buka” yang berarti membuka dan “luwur” yang berarti kain penutup. Secara harfiah, tradisi Buka Luwur berarti membuka atau mengganti kain penutup makam. Namun, dalam konteks tradisi ini, Buka Luwur” memiliki makna yang lebih mendalam, yaitu sebagai simbol pembersihan dan pembaruan spiritual.

Dalam prosesnya, Buka Luwur diawali dengan pembacaan doa-doa dan tahlil bersama yang dihadiri oleh masyarakat sekitar dan para peziarah dari berbagai daerah. Setelah itu, kain penutup makam (luwur) yang lama dibuka dan diganti dengan kain yang baru. Proses ini dilakukan dengan penuh khidmat dan diiringi oleh lantunan dzikir serta shalawat.

https://www.laduni.id/post/read/526028/filosofi-tradisi-buka-luwur-dalam-acara-haul-mbah-mutamakkin-tanggal-10-muharram.html