Waktu yang Tepat untuk Shalat Malam

Waktu malam dikenal sebagai waktu yang tepat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Momentum tersebut, sangat tepat diisi dengan qiyamul lail atau shalat malam. Selain sebagai sarana taqarrub malam juga waktu mustajab berdoa memohon ampunan, memohon kecukupan kebutuhan hidup, dan limpahan rahmat dari Allah.

Dalam ajaran Islam, shalat malam atau qiyamul lail identik dengan shalat tahajud, shalat tasbih, shalat witir. Pengertian qiyamul lail adalah serangkaian ibadah yang dilakukan di malam hari. Sedangkan secara harfiah qiyamul lail artinya ibadah malam. 

Dalam salah satu riwayat disebutkan:

 أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَان شَهْرُ اللهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ 
 

Artinya: Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram. Sebaik-baik shalat setelah shalat fardlu adalah shalat malam (HR Muslim)

Hadis ini sangat sesuai dengan saat ini, yakni  menghidupkan malam di bulan Muharram dengan bacaan dzikir, shalat malam dan amalan lain. Sebab Rasulullah sangat mendorong umat Islam untuk menjalankan ibadah shalat malam, beliau bersabda:
 

عَنْ بِلاَلٍ، أَنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ إِلَى اللهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنِ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ، وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ (رواه الترمذي)

Artinya: Dari Bilal, Bahwasanya Rasulullah bersabda: Hendaklah kalian melakukan shalat malam atau qiyamul lail karena hal tersebut merupakan kebiasaan para orang shalih sebelum kalian, karena qiyamul lail tersebut sebagai bentuk pendekatan (seorang hamba) kepada Allah, pencegah dari perbuatan dosa, pelebur kesalahan dan sebagai penolak sakit dari jasad (HR Tirmidzi). 

Waktu  yang tepat untuk melaksanakan qiyamul lail dan biasa dilakukan Nabi Muhammad sesuai yang disebutkan dalam hadis berikut:

عَنْ مَسْرُوقٍ، قالَ: سَألْتُ عائِشَةَ عَنْ عَمَلِ رَسُولِ اللهِ ﷺ، فَقالَتْ: كانَ يُحِبُّ الدّائِمَ، قالَ: قُلْتُ: أيَّ حِينٍ كانَ يُصَلِّي؟ فَقالَتْ: كانَ إذا سَمِعَ الصّارِخَ، قامَ فَصَلّى

Artinya: Dari Masruq,  ia berkata, aku bertanya kepada Aisyah tentang amalan Rasulullah, Aisyah menjawab: Dia (Nabi Suci) menyukai amalan yang terus dilakukan seseorang secara konsisten. Aku bertanya kepada Aisyah : Kapan beliau shalat (di malam hari)? Aisyah menjawab: Ketika mendengar ayam berkokok, beliau bangun dan melaksanakan shalat. (HR. Muslim)
 

Ayam berkokok itu lazimnya ketika pertengahan malam, namun menurut Ibn Battal, ayam berkokok sangat keras itu ketika sepertiga malam. Dalam riwayat Abu Taubah dari Ibrahim bin Sa’d dari ayahnya dari abu Salamah dari Aisyah disebutkan:

حَدَّثَنَا أَبُو تَوْبَةَ، عَنْ إِبْرَاهِيمَ بْنِ سَعْدٍ، عَنْ أَبِيهِ، عَنْ أَبِي سَلَمَةَ، عَنْ عَائِشَةَ، قَالَتْ: مَا أَلْفَاهُ السَّحَرُ عِنْدِي إِلَّا نَائِمًا، تَعْنِي النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya: tidaklah datang waktu sahur melainkan beliau tidur berada di dekatku (HR Abu Dawud no 1123).

Maksud hadis ini dalam syarah Sunan Abi Dawud dijelaskan bahwa Rasulullah melaksanakan qiyamullail pada tengah malam hingga menjelang waktu sahur kemudian beliau tidur. Senada dengan penjelasan ini, dalam Manarul Qari Syarah Mukhtasar Sahih Bukhari juga disebutkan:
 

لأنه صلى الله عليه وسلم كان يتهجد بعد نصف الليل إلى السحر، ثم ينام

Artinya: Sesungguhnya Nabi Muhammad tahajjud setelah pertengahan malam hingga waktu sahur, kemudian beliau tidur.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa waktu yang tepat bagi Rasulullah untuk melakukan qiyamullail, shalat tahajud itu pada saat mendengar suara kokok ayam atau pertengahan malam hingga datang waktu sahur. Cara menenandainya dengan suara kokok ayam di tengah malam. Selanjutnya bergegas melaksanakan shalat tahajud dan amalan lain hingga memasuki waktu sahur. 


https://jatim.nu.or.id/keislaman/waktu-yang-tepat-untuk-shalat-malam-FDu6l