Laduni.ID, Jakarta – Pada masa pemerintahan Al-Mahdi, perlu kita ketahui bahwa pemerintahan Abbasiyah pada masa itu tidak hanya menitikberatkan urusan Negara pada ekspansi ke wilayah asia kecil dan administrasi Negara saja, tetapi juga berperan penting dalam menjaga kemurnian agama islam.
Dalam suasana yang demikian beragam, muncul tantangan ideologis yang mengancam kemurnian ajaran Islam yang dipegang oleh pemerintah Abbasiyah. Salah satu kelompok yang menjadi perhatian serius adalah para Zindik, orang yang bertanggung jawab dalam menyebarkan ajaran sesat yang bertentangan dengan Islam.
Zindik pada Masa Dinasti Abbasiyah
Istilah Zindik merujuk pada orang-orang yang dianggap menyimpang dari ajaran Islam. Kata “Zindik” berasal dari istilah Persia yaitu “Zandik”, yang memiliki arti seorang penganut Zoroastrianisme yang menyebarkan tafsiran heterodoks dari ajaran-ajaran Zoroaster.
Namun, dalam konteks Islam pada masa Dinasti Abbasiyah, istilah ini diadaptasi untuk menggambarkan kelompok atau individu yang menganut keyakinan atau praktik yang dianggap menyimpang dari prinsip-prinsip Islam yang telah mapan, terutama terkait dengan keyakinan dualistic dan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan teologi Islam.