Laduni.ID, Jakarta – Kyai Haji Noer Alie adalah seorang ulama yang berasal dari Jawa Barat yang merupakan pahlawan nasional Indonesia. Tahun 1950, Noer Ali diangkat sebagai Ketua Masyumi Cabang Jatinegara. Beliau lahir di Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1914 dan meninggal di Bekasi, Jawa Barat pada tahun 1992. Beliau dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional pada 3 November 2006 melalui Keppres No. 85/TK/2006.
KH Noer Alie lahir pada 1914 di Desa Ujung harapan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Ujung harapan Bahagia merupakan nama baru yang diusulkan Menteri Luar Negeri Adam malik ketika berkunjung ke pesantren Attaqwa pada 1970-an.
Saat kyai Noer Ali lahir, Ujung harapan Bahagia masih bernama Desa Ujung malang, Onder distrik Babelan, Distrik Bekasi, Regentschap (Kabupaten) Meester Cornelis, Residensi Batavia.
Masa kecil
Kyai Haji Noer Alie adalah putra dari Anwar bin Layu dan Maimunah binti Tarbin. Kyai Noer Alie merupakan anak yang keempat dari sepuluh saudara. Kakaknya bernama H Thoyib, Hj Arfah, dan Hj Ma’anih. Adiknya Hj Marhamah, H Marzuki, KH Muhyidin, Mujtaba, dan Hj Hasanah.
Semangat belajar ditunjukkan Noer Alie sejak masa kanak-kanak. Pada usia di bawah lima tahun Noer Alie mulai menangkap dan mengenal huruf Arab serta menghafal surat-surat pendek dalam Al-Qur’an yang diajarkan orangtua dan kakaknya.
Ketika berusia 7 tahun kyai Noer Alie mengaji pada Guru Maksum di Kampug Ujungmalang Bulak, sedangkan kakak dan adik perempuannya mengaji pada Ustadzah Saonah, juga di Kampung Bulak. Kyai Noer Alie yang sudah terbiasa diajarkan mengaji oleh orang tua dan kakaknya, tidak merasa kesulitan dalam mencerna pelajaran yang diberikan gurunya.