Laduni.ID, Jakarta – Pada tahun 795 Masehi, Baghdad menjadi saksi lahirnya inovasi besar yang akan mengubah wajah dunia intelektual dan administratif di dunia Islam, yaitu pendirian pabrik kertas. Di bawah pemerintahan Dinasti Abbasiyah, Baghdad berkembang menjadi pusat peradaban dan ilmu pengetahuan.
Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan dokumentasi dalam berbagai bidang, mulai dari ilmu pengetahuan, administrasi Negara, hingga perdagangan, pabrik kertas di Baghdad menjadi aspek penggerak yang vital dalam mendukung penyebaran ilmu dan menciptakan fondasi bagi apa yang dikenal sebagai zaman keemasan Islam.
Baca Juga: Kisah Tawaddud: Dari Seorang Budak Menjadi Sarjana yang Dihormati
Para Ahli Kertas dari Tiongkok
Pengenalan kertas ke dunia Islam bermula ketika Pertempuran Talas pada tahun 751 Masehi, di mana para tentara Abbasiyah berhasil menjadikan sejumlah ahli kertas dari Tiongkok sebagai tahanan perang. Tawanan ini membawa pengetahuan tentang produksi kertas menggunakan bahan seperti flax (rami) dan linen.
Proses ini dikenal oleh dunia Islam dengan nama kaghad, yang kata tersebut diyakini berasal dari bahasa Tiongkok, kemudian diubah kedalam bahasa Persia, dan akhirnya masuk ke dalam bahasa Arab.
Kesempatan ini dimanfaatkan oleh Dinasti Abbasiyah dengan membawa mereka, dan mengembangkan teknik pembuatan kertas di dataran Samarkand, barulah setelah itu menyebar ke berbagai wilayah termasuk Iraq.