Laduni.ID, Jakarta – Shalawat Tarhim adalah salah satu lantunan shalawat yang sangat populer dan lazim diputar di masjid-masjid di Indonesia, khususnya menjelang waktu Subuh dan Maghrib. Lantunan ini telah menjadi bagian integral dari suasana religius di berbagai daerah di Nusantara. Bagi banyak orang, suara Shalawat Tarhim membangunkan bukan hanya telinga, tetapi juga hati yang rindu kepada Allah dan Rasul-Nya.
Kata “Tarhim” berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti “permohonan belas kasihan” atau “doa untuk mendapatkan rahmat”. Di dalam Shalawat Tarhim terdapat rangkaian pujian kepada Nabi Muhammad SAW dengan menyebutkan kemuliaan akhlaknya dan keagungan kedudukannya di sisi Allah SWT. Rangkain pujian itu dilantunkan dengan lembut, berkarakter dan penuh penghayatan. Bahkan, kalau anak-anak millenial sekarang akan merasa sendu sekaligus syahdu mengingat lantunan Shalawat Tarhim ini dari toa-toa masjid, karena meningatkannya dahulu di masa kecil yang penuh kenangan. Biasanya setiap sore, jika Shalawat Tarhim mulai diputar, maka pertanda ketika itu harus sudah rampung bermain dan waktunya pulang kembali ke rumah untuk mandi dan pergi mengaji.
Sayup-sayup syahdu Shalawat Tarhim dilantunkan:
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ * يَاإمَامَ الْمُجَاهِدِيْنَ، يَارَسُوْلَ اللهْ
الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَيْكَ * يَانَاصِرَ اْلهُدَى، يَا خَيْرَ خَلْقِ اللهْ