Laduni.ID, Jakarta – Dalam sejarah Republik Indonesia, pernah terjadi beberapa kali aksi pemberontakan. Selain yang dilakukan oleh PKI, juga digerakkan oleh Darul Islam (DI). Pemberontakan yang dipimpin oleh SM Kartosuwiryo tersebut, berpusat di Jawa Barat. Banyak serangan-serangannya yang cukup mematikan. Bahkan, Presiden Soekarno lebih dari sekali pernah mengalami upaya pembunuhan yang dilakukan oleh DI.
Meski tak semencekam di Jawa Barat dan Jakarta, Jawa Timur juga tak terhindar dari ancaman DI. Hal ini, misalnya, terlihat dari ditunjuknya KH. As’ad Syamsul Arifin dari Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukerjo, Situbondo sebagai salah satu Kyai Pembantu Keamanan (KPK). Devisi ini dibentuk khusus oleh Perdana Menteri II KH. Idham Chalid untuk menghadang propaganda Darul Islam.
Darul Islam adalah istilah dalam Islam yang secara harfiah berarti “wilayah Islam” atau “negara Islam”. Dalam konteks sejarah Indonesia, Darul Islam merujuk pada gerakan yang bertujuan untuk mendirikan negara Islam di Indonesia berdasarkan syariah Islam. Gerakan ini muncul pada awal abad ke-20, terutama pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Gerakan Darul Islam dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo di Jawa Barat dan Daud Beureu’eh di Aceh. Mereka menentang pemerintahan kolonial Belanda dan berjuang untuk mendirikan negara Islam yang berdasarkan pada prinsip-prinsip Islam.
https://www.laduni.id/post/read/53519/tahun-1959-m-ketika-darul-islam-ancam-nu-banyuwangi.html