Jakarta, NU Online
Anggota Komisi IV DPR RI, Edoardus Kaize, menegaskan bahwa Badan Pangan Nasional (Bapanas) harus memperluas fokusnya, tidak hanya pada beras sebagai sumber pangan utama, tetapi juga menghadirkan berbagai jenis pangan lainnya untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional.
Hal ini disampaikannya di dalam rapat kerja bersama Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina, Komisi IV DPR RI di Gedung Nusantara, Senayan, Jakarta pada Rabu (6/11/2024).
“Pangan itu bukan hanya beras. Pangan itu banyak macam seperti jagung, sagu, singkong, dan ubi jalar, misalnya ada di daerah pegunungan yang padi tidak bisa tumbuh, lalu, apa yang harus ditanam di situ? Oh, singkong bisa tumbuh di sana, jadi ditanamlah singkong.” katanya saat rapat kerja bersama Badan Pangan Nasional dan Badan Karantina, dikutip NU Online dari dpr.go.id, Jum’at (8/10/2024).
Edo menegaskan bahwa keberagaman sumber pangan lokal dianggap penting untuk menjaga ketersediaan pangan nasional, terutama dengan adanya program Makan Bergizi Gratis yang menuntut Indonesia memiliki stok pangan yang cukup tanpa bergantung pada impor. Hal ini, menurutnya, harus menjadi dasar bagi badan pangan nasional.
Maka dari itu, kementerian dan lembaga harus saling sinkron dalam upaya peningkatan stok pangan tanpa mengorbankan pangan lain.
“Papua itu, sagu cukup. Maka kemarin di pembahasan dengan pertanian, kita sempat diskusikan ada lahan yang dibuka, lahan baru yang dibuka yang juga di dalam lahan baru itu ada sagu yang juga diambil, atau dibabat,” ujar politisi PDI-P.
Terkait lahan pertanian, Anggota Komisi IV DPR RI Adrianus Asia Sidot menjelaskan perlunya pemerintah mengoptimalkan lahan-lahan pertanian yang sudah ada, seperti di Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, serta tidak hanya berfokus pada ekspansi sawah baru.
Adrianus menekankan bahwa ekstensifikasi lahan, seperti proyek cetak sawah baru di Kalimantan Tengah dan Merauke, memiliki dampak signifikan terhadap lingkungan.
“Nah tapi juga harapan saya pemerintah jangan hanya melakukan ekstensifikasi karena ini dampak lingkungannya juga cukup besar,” ungkap Politisi Fraksi Partai Golkar dalam forum yang sama.
“Jadi pemerintah juga harus menggenjot produksi pangan di daerah-daerah yang sudah ada sawahnya, sudah existing gitu kan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Ace Hasan Syadzily membocorkan rencana Program Makan Bergizi Gratis era Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka yang akan dimulai pada 2 Januari 2025 mendatang. Target Program Makan Bergizi Gratis adalah pelajar sekolah menengah atas (SMA) Negeri dan Swasta, serta akan menyasar ibu hamil.
“Tanggal 2 Januari segera diberlakukan,” katanya kepada NU Online di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (30/10/2024).