Laduni.ID, Jakarta – Indonesia, dengan keanekaragaman budayanya, menyimpan banyak kearifan lokal yang mengajarkan nilai-nilai kehidupan. Salah satunya adalah filosofi ilmu padi, yang mengajarkan bahwa semakin berisi seseorang, semakin rendah hati dan bermanfaat bagi sekitarnya. Filosofi ini tidak hanya relevan dalam konteks budaya Nusantara, tetapi juga memiliki keselarasan mendalam dengan ajaran Islam.
Menariknya, belakangan di media sosial viral sebuah jargon yang terinspirasi filosofi padi, yang berbunyi; “menyala abangku, tetap ilmu padi!“ Karenanya, hal ini menarik untuk dibahas lebih dalam.
Peribahasa “Seperti padi, semakin berisi semakin merunduk” menggambarkan bagaimana seseorang yang memiliki ilmu, pengalaman, dan kebijaksanaan harus tetap rendah hati. Padi yang berisi melambangkan manusia yang memiliki ilmu dan kebijaksanaan, sementara sikap merunduk mencerminkan kerendahan hati yang tidak membanggakan diri.
Dalam konteks kehidupan sehari-hari, ilmu padi mengingatkan kita bahwa kelebihan yang dimiliki—baik berupa ilmu, harta, maupun kekuasaan—harus digunakan untuk membawa manfaat bagi orang lain, bukan untuk kesombongan atau kepentingan pribadi.
Keselarasan dengan Ajaran Islam
Filosofi ilmu padi sejalan dengan nilai-nilai Islam yang menekankan pentingnya kerendahan hati, ilmu, dan manfaat kepada sesama.