Tahun Baru Hijriah: Tentang Waktu

Seorang sufi pernah berkata begini: “Lautan dunia takkan sanggup mematikan bara kecil yang berasal dari neraka jahannam. Namun setitik saja tetesan air mata yang mengalir karena takut kepada Allah akan mampu menyelamatkanmu dari neraka jahannam.”

بِحَارُ الدُّنْيَا لَا تَسْتَطِيْعُ أَنْ يُطْفِئَ جَمْرَةً صَغِيْرَةً مِنْ نَارِ جَهَنَّمَ… وَلٰكِنْ دَمْعَةٌ صَغِيْرَةٌ مِنْ خَشْيَةِ اللّٰهِ تَسْتَطِيْعُ أَنْ تُحْجِبَ عَنْكَ نَارَ جَهَنَّمَ….

Dikisahkan, ada dialog antara Ruh seorang Hamba dengan Malakul Maut yang sedang membawa sebuah koper.

Malak: “Mari kita pergi.”

Ruh : “Begitu cepat?
Tapi saya masih memiliki banyak rencana.”

Malak: “Maaf, waktumu sudah habis, saatnya untuk pergi.”

Iklan – Lanjutkan Membaca Di Bawah Ini

Ruh : “Apakah isi koper yang engkau pegang itu?”

Malak: “Benda kamu.”

Ruh : “Benda saya Maksudnya barang-barang saya? Seperti baju saya, uang saya, perhiasan saya ?”

Malak: “Bukan, barang itu tak pernah menjadi milikmu. Itu milik Dunia.”

Ruh : “Apakah itu ingatan dan kenangan saya?”

Malak : “Bukan, itu milik Waktu.”

Ruh : “Apakah itu istri dan anak-anak saya?”

Malak : “Tidak juga, itu milik hatimu.”

Ruh : “Kalau begitu, itu pasti tubuh saya.”

Malak : “Tidak, bukan…
Tubuhmu milik tanah dan cacingnya.”

Ruh : “Jika demikian isinya tentu jiwa saya.”

Malak : “Kamu salah besar nak, sebab jiwamu itu milik TUHAN.”

Baca juga:  Menyikapi Kasus Penistaan Agama

Malakul maut lalu menyerahkan koper itu.
Dengan kebingungan, ketakutan, sang Ruh pun mencoba membuka koper pelan-pelan.. Dan ternyata KOSONG…!!!

Sang Ruh kecewa. Dengan airmatanya berlinang, Sang. Ruh bertanya pada Malakul Maut, “Maksud Anda saya tak pernah memiliki apapun sehingga koper ini kosong?!”

Malakul Maut menjawab: “Iya, benar. Sesungguhnya kamu itu tak pernah memiliki apapun…”

Ruh : “Lalu.. apa yg menjadi milikku, wahai Malakul Maut…?!”

Malak : “WAKTU-mu!
Saat-saat di waktu kamu HIDUP… itulah milikmu…!!!”

MasyaAllah. Hidup adalah WAKTU, Hargai waktu yang masih tersisa dan satu-satunya yang dipunya, Jalani hidup dengan penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

Jangan bosan berbuat baik, selalu membantu, jangan pernah menyakiti orang, jangan merugikan orang, hindari membicarakan Kejelekan orang lain, jangan pernah bersikap Paling Benar!
Berhentilah bersungut dan mengomel. Nikmatilah waktu setiap saat-saat yang dilalui bersama pasangan dan anak-anakmu. Bahagiakan mereka selagi kamu masih punya waktu.

Jangan simpan kebencian, dendam, kepahitan dan kejelekan orang lain. Tetaplah menjadi baik sampai akhir hidup.

MaaSyaa Allah… Manusia hanya punya kuasa atas Waktu. Selainnya, kita tak bisa apa-apa.

وَالْعَصْرِ * إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ * إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ*
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal sholeh, dan saling menasehati supaya berbuat kebenaran serta saling menasehati supaya tetap dalam kesabaran. (al-‘Asr: 1-3)

Baca juga:  Habib Luthfi, Kelaparan, dan Tradisi Pesantren

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan hidayahNya kepada kita, sehingga kita menjadi hambaNya yang mendapatkan keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan di akhirat. Aamiiin…

https://alif.id/read/kh-ishomuddin-mashum/tahun-baru-hijriah-tentang-waktu-b239337p/