Adab-Adab Berzikir Menurut Ulama Sufi

Seorang hamba yang ingin dekat dengan Allah, maka ia harus melanggengkan zikir. Berzikir sangat dianjurkan dalam setiap kondisi baik di saat duduk atau berdiri. Allah SWT, berfirman:

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ

Artinya: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk atau dalam keadaan berbaring,  (QS. Ali Imran: 191)

Ayat di atas, memberi pemahaman kepada kita, untuk selalu berzikir dalam kondisi apapun, zikir ada yang dipelankan dan ada yang dikeraskan. Jika kita hadir ke majelis zikir, tentunya zikir yang kita amalkan adalah zikir yang dikeraskan. Dan zikir yang dikeraskan mempunyai adab atau tata krama tersendiri.

Syekh Abdul Qadir Isa dalam karyanya Haqaiq Anit Tasawwuf Juz 1, halaman 140, menjelaskan tentang adab-adab zikir yang dikeraskan.. Beliau menegaskan:

الذكر الجهري له آداب ثلاثة : آداب سابقة ، وآداب مقارنة ، وآداب لاحقة ، وكل قسم من هذه الثلاثة له ظاهر وباطن

Artinya: “Zikir keras memiliki tiga adab, yaitu, adab sebelum zikir, adab ketika pelaksanaan zikir, dan adab setelah selesai zikir. Dan masing-masing dari tiga adab ini memiliki adab zahir dan juga adab batin”.

Menurut penuturan Syekh Abdul Qadir Isa di atas, bahwa zikir yang dikeraskan mempunyai tiga adab, dan ketiganya mempunyai adab secara zahir maupun batin. Adapun rinciannya sebagai berikut:

Pertama, adab zahir sebelum berzikir, yaitu, memakai pakaian yang bersih, menjauhi perkara yang diharamkan baik dalam pekerjaan maupun makanan. Adapun adab batin sebelum berzikir, yaitu, bertaubat, membersihkan hati, dan merendahkan diri dengan mengharapkan rahmat dari Allah.

Kedua, adab zahir saat pelaksanaan berzikir, yaitu, memberi ruang kepada orang lain untuk dipersilahkan duduk. Tidak menonjolkan suara yang terlalu keras, agar tidak mengganggu orang lain, dan memejamkan mata agar bertambah khusyu’. Berpamitan bila mau meninggalkan majelis zikir kepada orang yang ada di sampingnya dengan suara yang lembut. Adapun adab batin saat pelaksanaan berzikir, yaitu, berusaha menghilangkan bisikan setan yang mendatangkan rasa was-was, tidak memikirkan tentang kesibukan dunia, fokus atau konsentrasi agar dalam berzikir mendapatkan keutamaan dan pahala dari Allah.

Ketiga, adab zahir ketika selesai berzikir yaitu, bersalaman dengan guru dan saudara sesama muslim. Sering membaca al-Qur’an atau hadis Nabi, mendengarkan nasihat-nasihat para  guru. Dan diam di saat orang lain membicarakan masalah keduniaan. Adapun adab batin setelah berzikir, yaitu, berusaha menjauhi bisikan-bisikan hati yang kotor supaya tidak berpaling dari Allah SWT. Wallahu A’lam Bissawab.

Katalog Buku Alif.ID

https://alif.id/read/hosi/adab-adab-berzikir-menurut-ulama-sufi-b248711p/