Amalan-Amalan Untuk Bermimpi Bertemu Nabi Muhammad Saw

Laduni.ID Jakarta – Di dalam kitab Maghnathisul Qabul Fil Wushul Ilaa Ru’yati Sayyidinar Rasul Saw (Maghnatis: Risalah metode Berjumpa Rasulullah Saw) buah karya dari Sayyid Hasan Muhammad syiddad  bin Umar. Pengantar kitab ini adalah Habib Abdurrahman bin  Syech Al-Atthas, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Masyhad,  Sukabumi. Kitab yang sangat bagus karena diberi sambutan /  referensi oleh beberapa Ulama besar.

Baca Juga: Bermimpi Orang Sepuh Bersama Rasulullah

Diantaranya :

Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Asseqaf
Al-Habib Ahmad Masyhur Al-Haddad
Al-Habib Abu Bakar bin Ali Al-Masyhur
Al-Habib Hasyim Al-Idrus
Al-Habib Abdul Qadir Jilani bin Salim Al-Khird
As-Sayyid Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaff
As-Sayyid Ali bin Abdullah bin Husein Asseqqaf
As-Sayyid Muhammad bin said bin Al-Baidh
As-Syekh Husein Shaleh Al-Masibily
As-Syekh Abdur Rahiim Syekh Ali Musa
As-Syekh Abdullah Sirajuddin
As-Syekh Musa Abduh Yusuf
As-Syekh Shaleh Al-Syekh Al-Abbassy
As-Syekh Ahmad Al-Badawi bin Usman Al-Barawy

Beliau-beliau diatas menyatakan bahwa Kitab ini Maghnathisul Qabul Fil Wushul Ilaa Ru’yati Sayyidinar Rasul Saw, adalah satu kitab yang terjamin ke shahihannya dan berdasarkan dalil yang  kuat juga dari Ijazah yang bersambung secara berantai  sanadnya. Merupakan pedoman bagi para Muhibbin yang bercita- cita untuk dapat bertemu dengan Junjungan Yang Mulia Sayyidina wa Habibina wa Maulana Rasulullah Muhammad bin Abdillah SAW.

Perangkum kitab ini merangkumnya kedalam tiga bahasan pokok  dalam merajut kecintaan dan menjalin keterpautan hati kepada  Nabi SAW secara sistematis dan proporsional berdasarkan Al- Qur’an, As-Sunnah, dan wacana para salaf dan khalaf melalui  pengamalan shalawat. Perjumpaan yang dimaksud adalah dengan  melalui mimpi dan diharapkan berlanjut ke alam nyata.

Mimpi merupakan yang pertama nampak dari wahyu kenabian kepada  Rasulullah Saw sebagaimana yang diterangkan dalam hadist yang  diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya pada bahasan Ta’bir dan oleh Muslim pada bahasan Al-Imam (hadist no : 252). Kata  RU’YAH digunakan untuk mimpi yang disukai, sedangkan kata HULUM untuk mimpi yang tidak disukai. Terkadang kata Ru’yah  digunakan untuk keduanya. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh  Bukhari Muslim pada bahasan itu- dari Abu Qatadah bahwa Nabi  SAW bersabda : “ Ru’yah yang benar berasal dari Allah dan  Hulum yang buruk berasal dari Syetan.”

Baca Juga: Sebelum Perang Uhud, Rasulullah Bermimpi Begini

Sayyid Allamah Abdullah bin Alwi Al-Haddad Ra pernah ditanya  tentang Ru’yah dan beliau mengatakan, ”Mimpi adalah bagian  dari kenabian dan memiliki alam tersendiri, malah mimpi  merupakan dinding pemisah antara kasyf yang bersifat bathin  dengan kesadaran (yagdhah) yang bersifat zhohir”. Kewalian  biasanya diawali dengan mimpi sebagaimana yang di awali oleh  Rasulullah SAW pada awal kenabian. Namun tidak setiap mimpi  yang diawali oleh seseorang bersifat demikian.

Orang yang suka mencampur adukkan yang haq dengan yang batil  kecil kemungkinannya untuk mendapatkan mimpi yang benar  (Shidig).

Syarat bermimpi yang benar adalah bersikap jujur dan  menjauhkan diri dari khayalan-khayalan buruk.

Allah memuliakan para pecinta Nabinya dengan kemampuan melihat  Rasulullah SAW ketika tidur sebagai perwujudan dari  mengutamakan dan memuliakan beliau SAW adalah pangkat yang  paling agung yang didambakan dan diharapkan oleh setiap insan  yang mencintai beliau.

Sesuai dengan sabda Nabi SAW,”Tidak beriman (dengan sempurna)  satu diantara kamu, sehingga aku lebih dicintainya dari pada  dirinya sendiri, anaknya, orang tuanya dan setiap manusia.”

Setelah Allah menganugerahi para pecinta dengan kemampuan  melihat Nabi-NYA SAW dikala tidur, kedudukan mereka menjadi  tinggi dengan memperbanyak bacaan sholawat dan salam sambil  mengikuti jejak beliau yang sempurna, sehingga Allah Yang Maha  Mulia memberi mereka keutamaan.

Mereka mampu melihat beliau dan berkumpul bersama beliau dalam  keadaan terjaga. Itulah yang termasuk pangkat yang tinggi dan  derajat yang agung.

Sebagaimana sabda beliau SAW, ”Barangsiapa melihat aku diwaktu  tidur maka dia benar-benar melihat aku, karena sesungguhnya  setan tidak mampu menyerupai aku”. (Sungguh benar Nabi SAW  yang benar dan dibenarkan).

Setelah itu beliau memberi kabar gembira kepada kita :  “Barangsiapa melihat aku diwaktu tidur, maka dia akan melihat  aku di waktu terjaga atau (dia seakan-akan melihat aku di  waktu terjaga) setan tidak dapat menyerupai aku”. (HR.Bukhari,  Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Baca Juga: KH.Ahmad Ishomuddin Bermimpi Bersama KH. Maimoen Zubair. Ini Katanya

Diantara syarat-syarat Mahabbah kepada Rasul SAW adalah :

Taqwa dan Istiqomah yang sempurna. Karena merupakan azaz yang  kokoh dalam semua amal ibadah disamping niat yang benar   dengan ikhlas.

Didalam mengikuti jejak rasul SAW ada 3 faedah yang besar dan  agung :

* Dicintai Oleh Allah SWT.
* Taat kepada Rasulullah SAW.
* Diampuni dosa-dosanya.

Tersebut didalam kitab Mafatihul Mafatih : Barangsiapa bisa  bermimpi melihat Rasulullah SAW dikala tidur, maka dia akan  mendapatkan Husnul Khotimah dan syafaat beliau, mendapatkan  surga dan Allah mengampuninya serta kedua orang tuanya- jika  keduanya muslim. Dia termasuk yang mengkhatamkan Qur’an  sebanyak 12 kali, sakaratul maut terasa ringan baginya, siksa  kubur dihilangkan dari padanya, diselamatkan dari kesulitan da  hari kiamat dan tercapai hajatnya didunia dan akhirat dengan  kasih sayang dan karunia-NYA.

Ketahuilah bahwasanya mimpi melihat beliau SAW adalah Haq.  Mimpi adalah suatu keterbukaan yang tidak bisa terjadi kecuali  dengan hilangnya penutup / Hijab dari hati.Oleh karena itu  tidak bisa dipercaya kecuali mimpi seseorang laki-laki shaleh  dan benar ucapannya. Adapun orang yang banyak kebohongannya,  tidaklah benar mimpinya. Orang yang banyak kerusakan dan  perbuatan maksiatnya akan gelap hatinya, sehingga apa yang  dilihatnya adalah bunga-bunga tidur.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya orang yang diberi Taufiq oleh  Allah SWT dan dimuliakan dengan melihat Nabi SAW, terkadang  dia melihat beliau dalam bentuk-bentuk yang banyak. Hal ini  kembali kepada perilaku orang yang melihat beliau, karena  perobahan tingkah lakunya, istiqomahnya, dan khaufnya kepada  Allah, disertai cara-cara menunaikan ibadah-ibadah fardhu  dengan benar. Apabila amalan orang yang melihat Rasul SAW  baik, maka baik pula baginya bentuk dan rupa beliau. Terkadang  beliau nampak dengan sifat-sifat yang dimilikinya, kendatipun  demikian beliau diatas segala sifat-sifat itu dari kebagusan,  kesempurnaan, kedermawanan, cahaya dan rahasia beliau yang  merupakan sifat-sifat Mulia yang tidak diketahui kecuali Tuhan  Yang Maha Pencipta lagi Maha Agung.

Baca Juga: Cerita Mengejutkan Umi Waheeda Saat Bermimpi Bertemu Rasulullah

Orang yang berkeinginan untuk melihat Rasulullah SAW wajib  menambah :

1. Sikap merendahkan diri kepada Allah SWT.
2. Beradab bersama Rasulullah SAW.
3. Memandang sesuatu sesuai yang disenangi dan di Ridhai Oleh  Allah dan Rasul-NYA.
4. Menjauhi semua tempat yang tidak di Ridhai oleh Allah dan  Rasul-NYA.

Dan berikut ini adalah contoh beberapa faedah untuk tujuan  yang dimaksud, maka bangun dan berjuanglah, ambillah dia  untukmu dan semoga kita dapat menyaksikan Ke Maha Murahan dan  Ke Maha Agungan Allah yang Maha Penolong dan pemberi Taufiq.

Faedah beberapa surah di dalam Al-Qur’an untuk tujuan berjumpa (Mimpi) kepada Rasulullah SAW.

1. Surah Al-Kautsar
Barangsiapa membacanya dimalam hari 1.000 kali, maka dia akan  bermimpi melihat Nabi SAW. (Mujarab Shahih)

2. Surah Al-Muzammil
Barangsiapa ingin melihat Nabi SAW maka bacalah surah itu  sebanyak 41 kali. Maka dia pasti akan melihat beliau SAW.  (Mujarab shohih)

3. Surah Al-Qodr
Dibaca pada malam jum’at 1.000 kali maka dia tidak akan mati  sebelum melihat Nabi SAW. (Mujarab)

4. Surah Al- Qurays
Dibaca malam jum’at 1.000 kali, kemudian tidur dalam keadaan suci maka dia akan melihat Nabi SAW didalam tidurnya dan  tercapai maksud serta tujuannya. (Mujarab)

5. Surah Al-Ikhlas
Riwayat Ibnu Abbas : Dibaca malam hari 1.000 kali, maka dia  akan melihat Nabi SAW didalam tidurnya. (Mujarab)

Dibagian lain Ibnu Abbas menerangkan : “Barangsiapa yang  melaksanakan sholat dua rakaat pada malam jum’at, pada setiap  rakaatnya setelah fatehah membaca Surah Al-Ikhlas 25 kali  setelah itu ba’da sholat membaca sholawat dengan sighat ini :

Shollallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummi. 1.000  kali.

Maka tidak akan sempurna jum’at yang akan datang kecuali dia  melihat Nabi SAW diwaktu tidurnya. Jika dia dapat melihat Nabi  SAW maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya. (Mujarab  Shohih)

Baca Juga: Kisah Orang Shaleh Bermimpi Maqam Kewalian Habib Toha Ciledug

Faedah beberapa sholawat pendek An-Nabi SAW.

1. Sholawat Nur
Bismillahir rahmanir rahiim

Allaahumma innii as-aluka bi nuuril anwaaril ladzii huwa  ‘ainuka laa ghoiruka an turiyanii wajha nabiyyika sayyidinaa  Muhammadin sholallahu ‘alaihi wa aalihi wassallama kamaa Huwa  ‘indaka. Sighat shalawat tersebut dibaca 100 kali. (Ini Mujarab)

2. Sholawat Ummi
Bismillahir rahmanir rahiim
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummi.  1.000 kali.

Caranya : Shalat sunah dua rakaat pada malam jum’at. Dalam setiap rakaatnya membaca ba’da al-fatehah : Ayat Qursy.1x dan  Surah Al-Ikhlas 15 kali. Setelah salam membaca sholawat tersebut diatas 1.000 kali. (Mujarab)

3. Shalawat Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra.
Bismillahir rahmanir rahiim
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin ‘abdika wa nabiyyika wa rasuulikan nabiyyil ummi wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim.  500 kali.

Berkata Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra : “Barang siapa membaca secara rutin sighat sholawat tersebut dalam sehari semalam sebanyak 500 x, maka dia tidak akan mati sebelum berkumpul  bersama Nabi SAW dialam nyata (terjaga).” Syekh Yusuf An- Nabhani menambahkan dan menerangkan : Apabila sholawat  tersebut berfaedah untuk melihat Nabi SAW dialam nyata, tentunya sholawat tersebut lebih berfaedah lagi untuk melihat beliau didalam tidur”. (Ini Mujarab)

4. Sholawat Sayyid Jamaludin Abu Mawahib Asy-Syadzily Ra.
Beliau adalah termasuk orang-orang pilihan yang agung. Beliau berkata, ”Saya pernah melihat Rasulullah SAW didalam tidur, lalu beliau SAW berkata kepadaku “Bacalah olehmu ketika hendak tidur.

Bismillahir rahmanir rahiim. 5x
A’udzubillahi minasy-syaithonnir rajiim.5x
Allaahumma bihaqqi Muhammadin arinii wajha Muhammadin haalaan wa maalaan.5x

Apabila engkau membacanya ketika hendak tidur, maka aku akan  mendatangimu dan aku tidak akan meninggalkanmu sama sekali.“

Lalu beliau menuturkan “alangkah indahnya bentuk bacaan ini dan juga artinya bagi orang yang mempercayainya, terlebih lagi  jika engkau menambahinya dengan bacaan sholawat dan salam kepada Nabi SAW”. (Ini Mujarab Shohih).

5. Sholawat Rahmat

Penulis kitab ini Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar mengatakan telah memperoleh ijazah dari Guru beliau Al-Habib  Zein bin Ibrahim bin Smith- dan beliau berkata : “Sesungguhnya Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy Ra berkata : “Barang siapa banyak membaca sighat sholawat yang berkah ini maka dia akan melihat An-Nabi SAW”.

Baca Juga: Pemimpin Sosok Pelayan Umat

Inilah sighat sholawat yang dimaksud:
Bismillahir rahmanir rahiim
Allaahumma sholli  wa sallim ’alaa Sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad miftaahi baabi rohmaatillah, ‘adada maafii ‘ilmillah, sholaatan wa salaaman daa-imaini bidawamii mulkillah”.

Dan beliau- Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar mengatakan telah memperoleh sighat sholawat yang sama dari Al-Habib Hasan bin Abdullah Asy-Syatthiri diawal perjumpaan beliau di Raudhah yang mulia di Masjid Madinah Al-Munawarrah.

Tambahan dari alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus):

Barangsiapa membaca shalawat ruhi ini minimal 100x setiap harinya dan pada malam jum’at 1000x maka ia akan bermimpi ketemu Nabi Muhammad.

اللهم صل على روح سيدنا محمد فى الارواح, و على جسده فى الاجساد, و على قبره فى القبور

Allaahumma sholli ‘alaa ruuhi sayyidinaa muhammadin fil- arwaahi, wa ‘alaa jasadihi fil-ajsaadi, wa ‘alaa qobrihi fil- qubuuri.

Artinya : Yaa Allah limpahkanlah shalawat kepada ruh sayyidina Muhammad di alam ruh, kepada jasadnya di alam jasad dan kepada kuburnya di alam kubur”.

Imam Syarany berkata : “Nabi Muhammad telah bersabda : barangsiapa mengucapkan shalawat atasku dengan cara yang dikemukakan dalam shalawat ini (shalawat ruhi di atas), maka  ia akan melihatku di dalam mimpi, barangsiapa melihatku  didalam mimpinya maka ia akan melihatku di Hari Kiamat,  barangsiapa melihatku di Hari Kiamat maka aku akan memberikan  syafaat, dan barangsiapa yang aku beri syafaat niscaya ia akan meminum dari telagaku dan diharamkan Allah jasadnya dari  neraka”.

Juga dikatakan barangsiapa membaca syair burdah pada bait ke 8 ini :

والحب يعترض اللذات بالالم  نعم سرى طيف من اهوى فارقني

Na’am saroo’ thoifu man ahwaa’ fa-arroqonii * wal-hubbu ya’taridhul-ladzaati bil-alami.

Artinya : “Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga. Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita”. 

Diamalkan setelah habis sholat isya sebanyak-banyaknya dengan penuh kerinduan dengan Nabi Muhammad saww. dan sampai ia tertidur maka Insya Allah ia akan bermimpi ketemu Nabi  Muhammad saw.  

Amalan ini saya dapat dari Al-Habib Ahmad bin Novel Bin Jindan untuk dapat bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saww., amalan ini dibaca 300x sebelum tidur.

Ini amalannya:

ليته خصني برؤية وجه زال عن كل من رآه الشقاء

Laitahu khoshshinii biru’yati wajhin zaala ‘an kulli man ro- aahusy-syaqoo’u. 300 kali.

Amalan shalawat ini juga dikatakan bisa untuk bermimpi ketemu Nabi saww. bila dibacanya, shalawat ini dibaca 100x yang sebelumnya mengerjakan sholat sunnah 2 roka’at.

Ini shalawatnya :

يا نور النور يا مدبر الامور بلغ عني روح سيدنا محمد و ارواح آل سيدنا محمد تحية و سلاما

Yaa nuuran-nuuri yaa mudabbirol-umuuri balligh ‘annii ruuha sayyidinaa muhammadin wa arwaaha aali sayyidinaa muhammadin tahiyyatan wa salaaman.

Artinya : “Ya Allah sumber pancaran nur, Ya Allah Tuhan yang mengatur semua perkara, semoga Engkau sampaikan daripadaku salam dan tahiyat kepada Ruh Nabi Muhammad saww. dan ruh keluarga Nabi Muhammad saww”. 100 kali.

Hadits-hadits berkenaan dengan mimpi ketemu Nabi Muhammad  saww. 

حَدََّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِي فِي  الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقَظَةِ وَلَا يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِي قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ ابْنُ سِيرِينَ إِذَا رَآهُ فِي صُورَتِهِ

Telah menceritakan kepada kami ‘Abdan telah mengabarkan kepada  kami Abdullah dari Yunus dari Az Zuhri telah menceritakan  kepadaku Abu Salamah, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan, aku  mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:  “Barangsiapa melihatku dalam tidur, maka (seakan-akan) ia  melihatku ketika terjaga, (karena) setan tidak bisa  menyerupaiku.” Abu Abdullah mengatakan, Ibnu Sirin mengatakan;  ‘Maksudnya jika melihat beliau dengan bentuk (asli) beliau.’  (HR. Bukhori No. 6478, Ibnu Majah No.3895)I

حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُخْتَارٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ  فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَخَيَّلُ بِي وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Telah menceritakan kepada kami Mu’allaa bin Asad telah  menceritakan kepada kami ‘Abdul ‘Aziz bin Mukhtar telah  menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas  radliallahu ‘anhu mengatakan, Nabi shallallahu ‘alaihi  wasallam bersabda: “Siapa melihatku dalam mimpi, berarti ia  telah melihatku, sebab setan tidak bisa menjelma sepertiku,  dan mimpi seorang mukmin adalah sebagian dari empat puluh enam  bagian kenabian.” (HR. Bukhori No.6479)I

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنِي ابْنُ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خَبَّابٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ  رَآنِي فَقَدْ رَأَى الْحَقَّ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَكَوَّنُنِي

Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah  menceritakan kepada kami Al Laits telah menceritakan kepadaku  Ibnul Al Had dari Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa’id Al  Khudzri, ia mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  bersabda: “Barangsiapa melihatku, berarti ia telah melihat  yang sebenarnya, sebab setan tak bisa menjelma sepertiku.”  (HR. Bukhori No.6482)I

حَدََّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْعَتَكِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ وَهِشَامٌ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ  وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي

Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi’ Sulaiman bin Dawud  Al ‘Ataki; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu  Zaid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Hisyam dari  Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu  ‘alaihi wasallam bersabda: “Barang siapa bermimpi melihatku  dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku;  karena setan itu tidak dapat menyerupai bentukku.” (HR. Muslim  No.4206)I

حَدََّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ  الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي وَقَالَ ابْنُ فُضَيْلٍ مَرَّةً يَتَخَيَّلُ بِي فَإِنَّ رُؤْيَا الْعَبْدِ الْمُؤْمِنِ الصَّادِقَةَ الصَّالِحَةَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ

Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah  menceritakan kepada kami ‘Ashim bin Kulaib dari bapaknya dari  Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa  Salam bersabda: “Barangsiapa melihatku di dalam mimpi sungguh  dia telah melihatku (yang sebenarnya), karena sesungguhnya  setan tidak bisa menyerupai aku” -Ibnu fidloil berkata:  “menghayalkan aku-, Sesungguhnya mimpi seorang mukmin yang  benar adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian kenabian.”  (HR. Ahmad No.6871, At-Tirmidzi No.2202)I

Dan masih banyak dalil-dalil lainnya tentang kebenaran  seseorang dapat bermimpi ketemu Nabi Muhammad saww.

Allahu a’lam bishawab
———
Oleh: Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus)
Editor: Nasirudin Latif

https://www.laduni.id/post/read/72544/amalan-amalan-untuk-bermimpi-bertemu-nabi-muhammad-saw.html