Laduni.ID, Jakarta – Pada malam atau siang hari jumat terdapat amalan yang dianjurkan untuk dibaca, sebagaimana diterangan dalam kitab Faidhul Qadir 6/198 Imam Syafi’i telah meriwayatkan hadis yang menganjurkan kepada kita semua untuk membaca surat al-Kahfi pada hari malam Jum’at dan siangnya karena memang terdapat anjurannya.
(قَالَ الشَّافِعِيُّ) أَخْبَرَنَا إبْرَاهِيمُ بْنُ مُحَمَّدٍ قَالَ حَدَثَنِي عَبْدُ اللَّهِ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ بْنُ مَعْمَرٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَكْثِرُوا الصَّلَاةَ عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ( قال الشَّافِعِيُّ ) وَبَلَغَنَا أَنَّ مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ وُقِيَ فِتْنَةَ الدَّجَّالِ. ( قال الشَّافِعِيُّ ) وَأُحِبُّ كَثْرَةَ الصَّلَاةِ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي كُلِّ حَالٍ وَأَنَا فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَتِهَا أَشَدُّ اسْتِحْبَابًا وَأُحِبُّ قِرَاءَةَ الْكَهْفِ لَيْلَةَ الْجُمُعَةِ وَيَوْمَهَا لِمَا جَاءَ فِيهَا
Artinya: “Imam Syafi’i berkata, telah mengkhabarkan kepadaku Ibrahim bin Muhammad, ia berkata telah menceritakan kepadaku Abdullah bin Abdurrahman bin Ma’mar bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku pada hari Jumat’. Beliau juga berkata, dan telah sampai kepadaku riwayat yang mengatakan bahwa barang siapa yang membaca surat al-Kahfi maka ia dilindungi dari fitnahnya Dajjal. Selanjutnya beliau mengatakan, bahwa saya menyukai banyak-banyak membaca shalawat kepada Nabi SAW dalam setiap keadaan, sedang pada hari Jumat saya lebih menyukainya (dengan memperbanyak lagi membaca shalawat), begitu juga saya suka membaca surat al-Kahf pada malam Jumat dan siangnya karena adanya riwayat dalam hal ini” (Muhammad Idris asy-Syafi’i, al-Umm, Bairut-Dar al-Ma’rifah, 1393 H, juz, 1, h. 207)
Memperkuat pernyataan diatas, dalam hadis yang lainnya juga disebutkan berbunyi:
” من قرأ سورة الكهف ليلة الجمعة أضاء له من النور فيما بينه وبين البيت العتيق ” .
رواه الدارمي ( 3407 ) . والحديث : صححه الشيخ الألباني في ” صحيح الجامع ” ( 6471 )
Artinya: “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada malam Jum’at, niscaya akan memancar untuknya cahaya terang yang menyinari antara dirinya dan Baitul ‘Atiq”. (HR. Ad Darimi )
Dalam hadis yang lain dengan sedikit redaksi yang berbeda berbunyi:
“مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ
مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ”
Artinya: “Barangsiapa membaca surat Al Kahfi pada hari Jum’at, niscaya akan memancar cahaya terang yang menyinari dirinya di antara kedua Jum’at”. (HR. Al Hakim (2/399), Al Baihaqi (3/249).
Menyikapi hadis diatas, telah berkata Ibnu Hajar dalam takhrij Al Adzkar: “Hadis Hasan”. Beliau juga berkata: “Ini adalah hadis paling kuat tentang keutamaan membaca surat Al Kahfi”. )
Dua hadis di atas menyebutkan redaksi yang berbeda dan fadhilah yang berbeda. Akan tetapi para ulama memahaminya bukan seperti itu, mereka tidak memahami secara tekstual dengan membedakan fadhilah membaca malam dan hari Jum’at. Intinya kita membaca malam jumat dan hari jumat sama pahalanya.
Menyokong penjelasan tersebut, ini penjelasan para ulama;
قال المناوي: قال الحافظ ابن حجر في ” أماليه ” : كذا وقع في روايات ” يوم الجمعة ” وفي روايات ” ليلة الجمعة ” ، ويجمع بأن المراد. اليوم بليلته والليلة بيومها. ” فيض القدير ” ( 6 / 199 )
Berkata Al Munawi, berkata Al Hafidh Ibnu Hajar dalam “Al Amali”: “Demikian yang terjadi dalam beberapa riwayat, “Hari Jum’at”, dan beberapa riwayat lain, “Malam Jum’at”. Dan dikumpulkan (dua redaksi tersebut) bahwa maksudnya adalah hari beserta malamnya dan malam beserta harinya”. (Faidhul Qadir 6/199).
وقال المناوي أيضاً: فيندب قراءتها يوم الجمعة وكذا ليلتها كما نص عليه الشافعي رضي اللّه عنه ” فيض القدير ” ( 6 / 198 ) .
Al-Munawi juga berkata: “Dianjurkan (disunnahkan) membacanya (surat Al Kahfi) pada hari Jum’at juga malamnya, demikian yang di tegaskan oleh Al Imam Asy Syafi’i Radhiyallahu ‘Anhu”. (Faidhul Qadir 6/198).
Sumber: kitab Faidhul Qadir 6/198
https://www.laduni.id/post/read/74960/amalan-surat-al-kahfi-dibaca-pada-malam-jumat.html