Oleh A. Rusdiana
P5-PPRA merupakan singkatan dari Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran siswa terhadap nilai-nilai Pancasila dan konsep Rahmatan Lil Alamin.
P5-PPRA adalah sebuah ikhtiar untuk merawat tradisi dan menyemai gagasan beragama yang ramah dan moderat. Gagasan Rahmatan lil Alamin sesungguhnya adalah salah satu opsi merawat kebhinnekaan Indonesia tanpa harus mencabut tradisi dan kebudayaan yang ada.
Mengembangkan konsep agama moderat di tengah umat sangatlah penting, khususnya di Indonesia. Karena di negara ini terdapat banyak aliran dalam agama, pola pikir yang beragam, dan multi-etnis. Sebagai negara yang berlandaskan falsafah Pancasila, Pancasila dapat dipandang sebagai salah satu perwujudan dari Rahmatan lil Alamin.
Banyak nilai-nilai luhur yang ada dalam Pancasila selaras dengan ajaran agama. Agama dan Pancasila yang terbangun harmonis dalam sistem demokrasi Indonesia,terbukti dan diharapkan akan terus mampu menangkal virus radikalisme politik, agama,etnis dan lain sebagainya.
Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah dan mengimplementasikan suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan karya, produk, dan/atau aksi. Untuk lebibih Memahami P5-PPRA Dalam Kurikulum Merdeka di antaranya:
Pertama: Bagaimana Dimensi dan nilai Profil Pelajar Pancasila?
Dalam Profil Pelajar Pancasila terdapat beberapa dimensi dan nilai yang menunjukkan bahwa profil pelajar tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia yang: (1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia; (2) Berkebhinekaan global; (3) Bergotong-royong; (4) Mandiri; (5) Bernalar kritis; (6) Kreatif. Sekaligus pelajar Pancsila ini juga mengamalkan nilai-nilai beragama yang moderat, baik sebagai pelajar Indonesia maupun warga dunia. Nilai moderasi beragama ini meliputi: (1) Berkeadaban (ta’addub); (2) Keteladanan (qudwah); (3) Kewar-ganegaraan dan kebangsaan (muwaṭanah); (4) Mengambil jalan tengah (tawassuṭ); (5) Berimbang (tawāzun); (6) Lurus dan tegas (i’tidāl); (7) Kesetaraan (musāwah); (8) Musyawarah (syūra); (9) Toleransi (tasāmuh); (10) Dinamis dan inovatif (taṭawwur wa ibtikār)
Kedua: Bagaimana Kedudukan P5-PPRA Dan Prinsip-prinsip Dalam Kurikulum Merdeka?
Kedudukan P5-PPRA Merupakan dua nilai yang dalam kegiatannya menjadi satu dan penilaiannya terdeskripsikan masing-masing. Dilaksanakan di dalam Kokurikuler yang mengacu pada Dimensi Profil Pelajar Pancasila dan Nilai-nilai P5-PPRA dapat juga dilaksanakan terintegrasi Intrakurikuler dan Ekstrakurikuler. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin memliki 9 prinsip dalam penerapannya, yaitu: (1) Prinsip Holistik (2) Prinsip Kontekstual (3) Prinsip Berpusat pada PesertaDidik (4) Prinsip Eksploratif (5) Prinsip Kolaboratif (6) Prinsip keberagaman (7) Prinsip kemandirian (8) Prinsip kebermanfaatan (9) Prinsip Religiusitas.
Ketiga: Bagaimana Langkah-langkah Mendesain P5-PPRA Dalam Kurikulum Merdeka?
Langkah-langkah dalam mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin, yaitu: (1) Membentuk tim fasilitator; Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator Projek. Tim ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan Projek untuk seluruh kelas.
(2) Mengidentifkasi tingkat kesiapan satuan Pendidikan; Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan Pendidikan.
(3) Merancang dimensi, tema dan alokasi waktu P5-PPRA; Tim fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan nilai rahmatan lil alamin. Tema Projek serta merancang jumlah Projek beserta alokasi waktunya. (Dimensi, nilai moderasi beragama dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan kebutuhan satuan pendidikan).
(4) Menyusun modul projek; Tim fasilitator menyusun modul Projek sesuai tingkat kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum: menentukan sub elemen mengembangkan topik, alur, dan durasi Projek, serta mengembangkan aktivitas dan asesmen Projek.
(5) Merancang strategi pelaporan hasil Projek.
Keempat: Bagaiman Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil Projek?
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil Projek, tampak pada tabel 1 berikut:
Rencana Strategi Pengolahan Dan Pelaporan Hasil Projek
Pada prinsipnya, banyak manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin untuk satuan Pendidikan, Pendidik dan peserta didik.
Wallahu A’lam Bishowab
*) Semula materi ini dijadikan Materi Penguatan Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Btch I Tahun 2023. Apabila memungkinkan dapat di publis di Mo Rumah Baca Cirebon.
Penulis:
Ahmad Rusdiana, Pada tanggal 22 Juni sd. 20 Juli 2023, telah selesai bertugas sebagai Dosen/Tutor pada Perkuliahan Lokakarya Review Perangkat Pembelajaran dan PTK-PPG dalam jabatan bagi Guru Madrasah dan PAI-LPTK Fakultas Tarbiyah Dan Keguruan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Btch I Tahun 2023. Salah seorang Dewan pakar PERMAPENDIS Provinsi Jawa Barat Periode 2023-2007. Pemerhati Pendidikan, Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti, Penulis buku: Manajemen Pengembangan Kurikulum, Kebijakan Pendidikan; Pendidikan Profesi Keguruaan, Manajemen Penilaian Autententik; Manajemen Pelatihan; Inovasi Pendidikan, Manajemen, Manajemen Pendidikan Karakter, Manajemen Pendidikan nilai, Manajemen pendidikan Multikultural; Inovasi Pendidikan, Kepenpemim-pinan Pendidikan; Manjemen Perencanaan Pendidikan; Pengelolaan Pendidikan, Kewirausahaan Teori dan Praktek; Manajemen Evaluasi Program Pendidikan; Guru Besar Manajemen Pendidikan UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Pendidik, Peneliti, dan Pengabdi; Pendiri dan Pembina Yayasan Sosial Dana Pendidikan Al Mishbah Cipadung Bandung yang mengembangkan pendidikan Diniah, RA, MI, dan MTs, sejak tahun 1984, serta garapan khusus Bina Desa, melalui Yayasan Pengembangan Swadaya Masyarakat Tresna Bhakti, yang didirikannya sejak tahun 1994 dan sekaligus sebagai Pendiri Yayasan, kegiatannya pembinaan dan pengembangan asrama mahasiswa pada setiap tahunnya tidak kurang dari 70 mahasiswa di Asrama Tresna Bhakti Cibiru Bandung. Membina dan mengembangkan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) TK TPA Paket A B C. Pegiat Rumah Baca Tresna Bhakti sejak tahun 2007 di Desa Cinyasag Kecamatan. Panawangan Kabupaten. Ciamis Jawa Barat. Karya Lengkap sd. Tahun 2022 dapat di akses melalui: (1) http://digilib.uinsgd.ac.id/view/creators. (2) https://www.google.com/ search? q=buku+a. rusdiana+shopee&source (3) https://play. google.com/ store/ books/author?id.