sufinews.com. Ada sebuah tradisi unik merayakan Maulid Nabi Muhammad saw. yang dilakukan oleh par pengikut Tarekat Naqsabandiyah Al Khalidiyah yang berada di Aceh. Dalam peringatan itu mereka membakar lemang atau beras ketan yang dimasukkan ke dalam bambu muda (buluh). Untuk tahun ini ada 1000 lemang yang dibakar yang dilakukan Jamaah Dayah Sufi Muda Kabupaten Nagan Raya, Aceh
Acara ini diikuti oleh seluruh jamaah tarekat Naqsabandiyah Al Khalidiyah murid dari Abuya Sayyidi Syekh Ahmad Sufi Muda yang datang dari 23 kabupaten kota di Aceh, juga dari luar Aceh, seperti Sumatera Utara, Binjai, Siantar, Tapanuli Utara, Lombok Barat, Kota Pariaman, Solo, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan. Jakarta dan Malaysia.
Peserta di bagi dalam 7 kontingen, diantaranya kontingen pertama berasal dari Aceh Timur, Langsa, Aceh Tamiang, Medan, Bogor, Binjai, Siantar, Tapanuli Selatan, Jakarta, Malasyia. Kontingen kedua berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar Sabang, Kendari, Kolaka. Kontingen ketiga berasal dari Aceh Jaya, dan kontingen keempat berasal dari Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulusalam, Aceh Singkil, Aceh Tenggara.
Kontingen kelima berasal dari Nagan Raya, Lombok Barat. Kontingen keenam adalah Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireun, Lhok Seumawe, Pidie Jaya, Pidie, Bangka Belitung. Adapun kontingen ketujuh adalah Aceh Barat, Kabupaten Simeulue.
Menurut ketua panitia lemang mempunyai makna filosofis. “Kenapa pilihannya lemang, karena lemang ini adalah representasi dari syariat, tarekat, hakikat dan makrifat, kesemuanya saling berkaitan, dimana jika salah satu unsur tidak ada, maka lemangnya tidak akan jadi,” kata Ketua Panitia, Saifundi, Ahad seperti dilansir laman antaranews. Saifundi menjelaskan bahwa buluhnya saja tanpa dibalut dengan daun pisang, diisi beras dan kemudiaan santan, maka tidak akan berarti apa – apa, tidak akan jadi lemangnya.
Ia menambahkan lemang juga punya pesan dan filosofi yang mendalam yaitu kesabaran, kebersamaan dan kekonoakan, tiga nilai yang sangat penting bagi manusia. Peserta membawa sendiri semua keperluan untuk bakar lemangnya, seperti buluh (bambu) dan lain – lain, sehingga lemang yang dibakar berjumlah 1.000 lemang. “Semuanya sangat bersemangat, ini lah bentuk kegembiraan kita dalam merayakan kelahiran Rasulullah Nabi Muhammad SAW,” demikian Saifundi.