Laduni.ID, Jakarta – Allah SWT berfirman:
تَبَّتْ يَدَآ اَبِيْ لَهَبٍ وَّتَبَّۗ مَآ اَغْنٰى عَنْهُ مَالُهٗ وَمَا كَسَبَۗ سَيَصْلٰى نَارًا ذَاتَ لَهَبٍۙ وَّامْرَاَتُهٗ ۗحَمَّالَةَ الْحَطَبِۚ فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ ࣖ
“Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan benar-benar binasa dia. Tidaklah berguna baginya hartanya dan apa yang dia usahakan. Kelak dia akan memasuki api yang bergejolak (neraka). (Begitu pula) istrinya, pembawa kayu bakar (penyebar fitnah). Di lehernya ada tali dari sabut yang dipintal.” (QS. Al-Lahab: 1-5)
Surat di atas merupakan kecaman dan ancaman serius dari Allah SWT kepada Abu Lahab. Sebagaimana diketahui, Abu Lahab adalah salah satu musuh besar Islam dan Nabi Muhammad SAW. Ia dikenal sebagai paman Nabi yang menentang ajaran Islam dengan keras. Karena permusuhannya yang sangat besar itu, namanya diabadikan dalam Al-Qur’an, sebagaimana dalam surat Al-Lahab atau Al-Masad, yang mengisahkan tentang hukuman dan kehancurannya di akhirat.
Meskipun demikian, terdapat riwayat yang menyebutkan bahwa Abu Lahab mendapatkan keringanan siksa di neraka setiap hari Senin. Hal ini berkaitan dengan kegembiraan yang pernah ia tunjukkan saat kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Menurut riwayat yang masyhur dalam literatur Islam, Abu Lahab merasa sangat gembira ketika Nabi Muhammad SAW lahir. Kegembiraan ini diwujudkan dengan memerdekakan Tsuwaibah, seorang budak perempuan yang membawa kabar kelahiran tersebut. Hal ini menjadi sebab bagi Abu Lahab mendapatkan sedikit keringanan dari azab neraka pada hari Senin, hari kelahiran Nabi SAW.