Daftar Isi
1 Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Wafat
2 Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-guru Beliau
2.3 Mendirikan dan Mengasuh Pesantren
3 Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
3.2 Murid-murid Beliau
4 Karier
4.1 Karier Beliau
4.2 Karya Beliau
5 Perjalanan dan Konsep Dakwah
6 Chart Geneology
6.1 Chart Geneology Guru Beliau
1.1 Lahir
Kiai Sanusi lahir 18 September 1888 di Desa Cantayan, Under Distrik Cikembar, Distrik Cibadak, Under Afdeling Sukabumi. Beiau adalah putera dari Ajengan Haji Abdurrahim bin Yasin, pengasuh Pesantren Cantayan di Sukabumi. Sebagai putera seorang ajengan (kiai), ia telah belajar ilmu-ilmu keislaman sejak ia masih kanak-kanak, selain ia juga banyak belajar dari para santri Senior di pesantren ayahnya.
1.2 Riwayat Keluarga
Pada usia 20 tahun, beliau menikah dengan Siti Juwariyah binti Haji Afandi yang berasal dari Kebon Pedes, Baros, Sukabumi. Dari buah pernikahan beliau dikarniai beberapa anak.
1.3 Wafat
Pada tahun 1949 KH. Ahmad Sanusi masih berada di Yogyakarta sehingga tidak bisa melihat ayahnya wafat. Baru pada awal tahun 1950, beliau pulang kampong ke Sukabumi. Namun, pada hari Ahad tanggal 31 Juli 1950 KH. Ahmad Sanusi wafat di rumahnya tepatnya di Pondok Pesantren Gunung Puyuh Sukabumi.
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
Menginjak usia dewasa, Kiai Sanusi mulai mengaji di beberapa pesantren di Jawa Barat. Pada usia 20 tahun, ia menikah dengan Siti Juwariyah binti Haji Afandi yang berasal dari Kebon Pedes, Baros, Sukabumi. Setelah menikah, ia dikirim ayahnya ke Mekah untuk menunaikan ibadah haji sekaligus memperdalam ilmu-ilmu keislaman. Ia belajar di Mekah selama tujuh tahun. Disana Kiai Sanusi mendapat gelar imam besar Masjidil Haram. ia berguru kepada ulama-ulama terkenal, khususnya dari kalangan al-Jawi (Melayu).
2.2 Guru-guru Beliau
Guru-guru beliau saat menuntut ilmu, di antaranya:
- Ajengan Muhammad Siddiq di pesantren Sukamantri, Cisaat-Sukabumi
- Ajengan Cilaku di pesantren Cilaku Cianjur
- Ajengan Qurtobi
- Ajengan Buniasih di pesantren Buniasih Cianjur
- KH. R. Suja’i di pesantren Gudang Tasikmalaya
- Muḥammad Maḥfūzh al-Tarmasī
- Syeikh Muhammad ‘Abduh
- Syeikh Muhammad Rasyid RidlaJamaluddin al-Afghani
- Syeikh Ahmad Khatib
- Syeikh Mukhtar at-Tarid.
2.3 Mendirikan dan Mengasuh Pesantren
Pada tahun 1915, sepulang belajar dari Mekah, Kiai Sanusi kembali ke Indonesia untuk membantu ayahnya mengajar di Pesantren Cantayan. Setelah tiga tahun membantu ayahnya, ia mulai merintis pembangunan pondok pesantrennya sendiri yang terletak di Kampung Genteng, sebelah utara desa Cantayan, sehingga ia kemudian dikenal dengan sebutan Ajengan Genteng. Pesantrennya tersebut ia beri nama Pondok Pesantren Babakan Sirna Genteng.
3.1 Anak-anak Beliau
Anak-anak beliau yang menjadi penerus perjuangan keulamaan di antaranya:
KH. Ujang Juaeni Sanusi
KH. Ahmad Zarkasyi Sanusi
KH. A.M. Badri Sanusi
KH. Nunung Najmuddin Sanusi
Prof. Dr. KH. Sholehuddin Sanusi,
3.2 Murid-murid Beliau
Ulama-ulama yang menjadi murid beliau di antaranya:
- Ajengan Qomaruddin,
- Ajengan Siroj
- Ajengan Marfu
- Ajengan Mukhtar
- Ajengan Hafiz
- Ajengan Zein
- Ajengan Badruddin Syarkon
- Ajengan Nuryayi
- Ajengan Oyon
- Ajengan Nahrowi pendiri ponpes YASMIDA Cibatu
- Ajengan Masturo pendiri pesantren al-Masturiyyah Cisaat
- Ajengan Uci Sanusi pendiri pesantren Sunanul-Huda Cikaroya
- Ajengan Afandi pendiri pesantren Tarbiyah al-Falah
- Ajengan M. Fudhali
- Ajengan Adra’i
- Ajengan Muḥammad ‘Abd Allāh
- Ajengan Jubaedi,
- Ajengan Hasbullah
- Ajengan Faqih sebagai di antara yang berwakaf untuk pembangunan pesantren ‘Ibādurrahmān Tegallega
- KH. Dadun ‘Abdul Qohhār pimpinan pesantren al-Da’wah Cibadak,
- KH. Abdullah bin Nuh pendiri ponpes al-Ghazali Bogor
- Ajengan Abas Nawawi Gunungpuyuh
- Ajengan Damiri atau KH. Yusuf Taujuri pendiri pesantren Cipari Wanaraja-Garut
- Ajengan Khoer Affandi pendiri pesantren Miftahul-Huda Manonjaya-Tasikmalaya
- Ajengan Badruddin pendiri ponpes Kadudampit
- Ajengan Soleh Iskandar tokoh militer yang namanya diabadikan sebagai nama jalan Bogor-Parung
- Ajengan Nawawi
- Ajengan Hasbullah
- Ajengan Zaenuddin
- Ajengan Nur Hawi
- Ajengan Kurdi
- Ajengan Uho
- Ajengan Suhrawardi
- Ajengan Kholil
- Ajengan Ahmad
- Ajengan Owik Syarkowi pendiri YASTI Cisaat
- Ajengan Aceng Tamlicho yang juga pendiri YASTI
- Ajengan Zarkoni
- Dr. KH. E. Z. Muttaqin pendiri UNISBA Bandung
- Ajengan Maksum pendiri pesantren Bondongan-Bogor
- Prof. KH. Ibrahim Hosen mantan Rektor IIQ Jakarta dan ketua Majelis Fatwa MUI Pusat
- KH. Rukhyat pendiri pesantren Cipasung Tasikmalaya
- KH. Ishak Farid pendiri pesantren Cintawana Singaparna-Tasikmalaya
- KH. Irfan Hilmi sebagai pendiri pesantren Darussalam Ciamis
- Drs.KH. Syamsuddin mantan Kakanwil Depag
4.1 Riwayat Organisasi
Pada tahun 1945 beliau diangkat menjadi anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) bersama R. Soekarjo Wirjopranoto, Mr. R. Syamsudin dan tokoh lainnya yang kemudian namanya berubah menjadi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
4.2 Karier Beliau
Karier sesuai dengan keilmuan beliau, posisi karier yang diduduki di antaranya:
Pengasuh pesantren Syamsul Ulum.
4.2 Karya Beliau
Dalam waktu yang sangat padat dengan segala kesibukan mengajar dan berda’wah serta mengurus santri-santrinya siang malam ternyata beliau masih menyempatkan diri untuk menulis beberapa buku/kitab, antara lain :
Bidang Fikih :
1. Tahdzir al-‘Awam fi Mufiariyat Cahaya Islam
2. Al-Mufhamat fi Daf’I al-Khayalat
3. At-Tanbih al-Mahir fi al-Mukhalith
4. Tarjamah Fiqh al-Akbar as-Syafi’i
5. Al-Jauhar al-Mardliyah fi Mukhtar al-Furu as-Syafi’iyah
6. Nurul Yaqin fi Mahwi Madzhab al-Li’ayn wa al-Mutanabbi’in wa al-Mubtadi’in
7. Tasyfif al-Auham fi ar-Radd’an at-Thaqham
Bidang Tasawuf :
1. Mathla’ul al-Anwar fi Fadhilah al-Istighfar
2. Al-Tamsyiyah al-Islam fi Manaqib al-Aimmah
3. Fakh al-Albab fi Manaqib Quthub al-Aqthab
4. Siraj al-Adzkiya fi Tarjamah al-Azkiya
5. Al-Audiyah as-Syafi’iyah fi Bayan Shalat al-Hajah wa al-Istikharah
6. Siraj al-Afkar
7. Dalil as-Sairin
8. Jauhar al-Bahiyah fi Adab al-Mar’ah al-Mutazawwiyah
Bidang Kalam :
1. Miftah al-Jannah fi Bayan ahl as-Sunnah wa al-Jama’ah
2. Tauhid al-Muslimin wa ‘Aqaid al-Mu’minin
3. Alu’lu an-Nadhid
4. Al-Mufid fi Bayan ‘ilm al-Tauhid
5. Siraj al-Wahaj fi al-Isra wa al-Mi’raj
6. Al-‘Uhud wa al-Hudud
7. Bahr al-Midad fi Tarjamah Ayyuha al-Walad
8. Haliyat al-‘Aql wa al-Fikr fi Bayan Muqtadiyat as-Syirk wa al-Fikr
9. Thariq as-Sa’adah fi al-Farq al-Islamiyah
10. Maj’ma al-Fawaid fi Qawaid al-‘Aqaid
11. Tanwir ad-Dzalam fi Farq al-Islam
Atas segala jasanya, pada tanggal 12 Agustus 1992 Pemerintah Republik Indonesia memberi tanda kehormatan dengan dipimpin oleh Presiden Suharto menganugerahkan kepada KH. Ahmad Sanusi Bintang Maha Putera Utama dan dianugerahi Bintang Maha Putera Adipradana oleh Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 10 November 2009 yang diterima oleh ahli warisnya di Istana Negara.
6.1 Chart Geneology Guru Beliau
Berikut ini contoh Chart Geneology guru beliau dapat dilihat selengkapnya melalui: Chart Geneology guru beliau
Biografi Ajengan Sanusi Sukabumi
https://www.laduni.id/post/read/80705/biografi-ajengan-sanusi-sukabumi.html