Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.3 Karier Beliau
5. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Drs. KH. Samsudin, Lc. Beliau adalah putra pertama dari 4 bersaudara, pasangan Kyai Muhammad Bajuri dan Nyai Marlijah. Lahir pada tanggal 25 Juli 1966 di Desa Pintu Kecamatan Jenangan Kabupaten Ponorogo.
1.2 Riwayat Keluarga
Beliau menikah dengan Nyai Nevik Nur Rahmawati, S.Ag. dan dikaruniai beberapa anak di antaranya Neila Nabila, Abdurrahman Faqih, Muhammad Faiz, Fahad Abdul Fatah
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
Masa kecil beliau dihabiskan di desa bersama orang tuanya. Sedangkan untuk pendidikan formal yang beliau tempuh antara lain: Sekolah Dasar Negeri Pintu, Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Panjeng, Madrasah Aliyah Al-Islam Joresan Mlarak, Instirut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Ponorogo, dan terakhir Universitas Ummul Qura Saudi Arabia.
2.2 Guru-Guru Beliau
- Kyai Muhammad Bajuri
- KH. Maghfur Hasbullah
- KH. Mahfudz Hakiem, BA
2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Pondok pesantren Darut Taqwa adalah lembaga pendidikan Islam swasta yang bernaung di bawah yayasan Darut Taqwa, didirikan oleh Drs.K.H Samsudin, Lc seorang kyai sekaligus tokoh masyarakat yang berasal dari Desa Pintu Jenangan Kabupaten Ponorogo. Beliau adalah alumni dari universitas Umul Quro Mekkah.
Pondok pesantren Darut Taqwa Ponorogo berdiri pada tanggal 18 Juli 2010, berlokasi di dusun Desan desa Pintu kecamatan Jenangan kabupaten Ponorogo menempati tanah seluas 2000m wakaf dari keluarga Kyai Bajuri orangtua Drs.K.H. Samsudin,Lc. Sebelum Pondok Pesantren Darut Taqwa berdiri, kegiatan yang dilakukan adalah pendirian Panti Asuhan Al- Ihsan, awal mulanya panti ini memiliki anak asuh sebanyak 5(lima) anak.
Seiring berkembangnya waktu panti ini semakin banyak didatangi oleh orang tua yang ingin menitipkan anaknya. Kemudian atas tuntutan masyarakat didirikanlah pondok pesantren yang sampai sekarang kita kenal dengan pondok pesantren darut taqwa. Santri pertama adalah anak-anakpanti asuhan Al-Ihsan kemudian seiring berjalannya waktu pondok ini semakin dikenal oleh masyarakat luas sehingga kini santrinya sudah berasal dari berbagai kota bahkan banyak juga yang berasal dari luar pulau.
Pondok ini terus berbenah untuk menjawab tuntutan zaman guna melahirkan generasi-generasi yang tidak hanya mahir ilmu agama maka pondok pesantren ini bekerja sama dengan Dinas Pendidikan melahirkan sekolah formal. Pada tahun 2010 didirikan Sekolah Menengah Petama Islam Terpadu (SMP IT) Darut Taqwa.
Dan pada tahun ke tiga setelah didirikan SMP IT disusullah pendirian Sekolah Menengah Atas Islam Terpadu(SMA IT) Darut Taqwa. Pada perkembangan lebih lanjut tanah di area pondok terus bertambah kini. Dan pada tahun 2013 memperluas area pondok dengan membeli tanah di desa Bekare Bungkal Ponorogo seluas 4000m. Area ini terus dikembangkan sehingga berdiri bangunan 2 lantai sebagai asrama dan kelas. Dengan demikian sekarang ini pondok pesantren Darut Taqwa menempati areal seluas kurang lebih 23 hektar dengan berbagai fasilitas pendukung yang lengkap dan modern.
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
- Neila Nabila
- Abdurrahman Faqih
- Muhammad Faiz
- Fahad Abdul Fatah
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Setelah menamatkan pendidikan di luar negeri, beliau berdakwah dari desa ke desa di wilayah Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya. Dan kegiatan tersebut masih dijalani hingga sekarang.
4.3 Karier Beliau
Pengasuh pesantren Darut Taqwa