Daftar Isi Biografi KH. Ahmad Umar Abdul Mannan Mangkuyudan
- Kelahiran
- Pendidikan
- Menjadi Pengasuh Pesantren
- Metode Pembelajaran
- Santri-Santri
- Chart Silsilah Sanad
Kelahiran
KH. Ahmad Umar Abdul Mannan lahir pada hari Sabtu Pahing, 5 Agustus 1916. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Abdul Mannan dengan Nyai Zaenab.
Pendidikan
KH. Ahmad Umar Abdul Mannan memulai pendidikanya dengan belajar kepada orang tuanya. Kemudian beliau melanjutkan dengan belajar kepada Prof. KH. Mohammad Adnan (Den Kaji). Setelah selesai, selanjutnya, beliau masuk sekolah formal Al-Islam yang diasuh oleh Kiyai Ghazali.
Setelah selesai belajar kepada Kiyai Al-Ghazali, kemudian beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di Pondok Pesantren Tremas, Arjosari, Pacitan, di bawah asuhan KH. Dimyathi Abdullah. Di pesantren ini, saat itu usianya masih terbilang muda, yakni 15 tahun (1931-1934). Meski relatif muda, KH. Ahmad Umar berhasil menghafal Al-Qur’an 30 juz, dan di Pondok Tremas ini juga beliau berteman dengan KH. Abdul Hamid Pasuruan dan KH. Muntaha Wonosobo.
Dari Termas beliau kemudian melanjutkan belajar Al-Qur’an kepada KH. R. Muhammad Munawwir di Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta selama dua tahun dan mendapatkan sanad hafalan. Pada tahun 1936 beliau belajar kepada KH. Zaenuddin di Pondok Pesantren Mojosari, Nganjuk, Jawa Timur.
Menjadi Pengasuh Pesantren
Sejak tahun 1937, KH. Ahmad Umar mengajar Al-Qur’an di Pesantren Al-Muayyad yang dirintis pada tahun 1930 oleh ayahnya (KH. Abdul Mannan) bersama dengan KH. Ahmad Shofawi, dan Prof. KH Mohammad Adnan.
Pembelajaran al-Qur’an di pesantren ini dipadu dengan Madrasah Diniyah (1939), Madrasah Tsanawiyah dan Sekolah Menengah Pertama (1970). Lalu dilanjutkan dengan Madrasah Aliyah (1974) dan Sekolah Menengah Atas (1992).
Metode Pembelajaran
KH. Ahmad Umar terkenal dengan julukan “Pendiam yang Waspada”. Beliau sangat patuh dengan perintah gurunya, sangat memperhatikan akhlak, dan menyayangi murid-muridnya. Beliau tidak menghukum santri-santrinya yang nakal, justru mendoakan mereka agar kelak menjadi ulama yang sholeh. Tetapi dalam urusan memberikan sanad hafalan Al-Qur’an kepada santri, beliau tidak sembarangan dalam menentukan, tetapi melalu proses yang sangat selektif.
Selain mempertimbangkan keshahihan, kelancaran, dan kefasihan bacaan, KH. Ahmad Umar juga memperhatikan pula akhlak santri yang akan diberi sanad. Lebih dari itu, sebelum memberikan sanad kepada santrinya, terlebih dahulu beliau melakukan shalat istikharah meminta petunjuk kepada Allah. Oleh karena itu, meskipun ribuan santri yang menghafal Al-Qur’an kepadanya, hanya beberapa saja yang berhasil mendapatkan sanad hafalan Al-Qur’an secara resmi dari beliau.
Santri-Santri
Di antara sedikit santri yang mendapatkan sanad dari KH. Ahmad Umar adalah Dr. KH Ahsin Sakho Muhammad. Para santri KH. Ahmad Umar Abdul Manan banyak yang mengabdi di masyarakat, di antaranya adalah berikut ini:
- KH. M. Salman Dahlawi (PP Al-Manshur Popongan Tegalganda Klaten)
- KH. Luqman Suryani (PP Suryani Sraten, Serengan Surakarta)
- KH. Ma‘shum Ahmad (PP. Miftahul Huda, Ketegan Tanggulangin, Sidoarjo)
- Ny. Hj. Istijabah (PP Al Imam, Wonokromo, Plered, Bantul, Yogyakarta)
- KH. Drs. Ahmad Baidlowi Syamsuri, Lc (PP Sirajuth Tholibin Brabo, Kedungjati, Grobogan)
- KH. M. Kholil (PP al-Ma‘ruf Bandungsari, Grobogan)
- KH. Habib Ihsanuddin (PP Doglo Candi Gatak Cepogo, Boyolali)
- KH. Naharussurur, BA (PP Ta‘mirul Islam, Tegalsari Bumi, Surakarta)
- KH. Chamdani Mawardi (PP Madrasatul Qur’an, Mojo Andong, Boyolali)
- KH. Muntaha (PP Roudlotul Furqon, Kebumen, Bayubiru, Semarang)
- KH. Muharror Ali (PP Khozinatul Ulum, Jl. Mr. Iskandar Kaliwangon, Blora)
- KH. Drs. Muchsin Yunus (PP Az Zahro, Penanggulan Pegandon, Kendal)
- KH. A. Thonthowi Jauhari, MA (PP Al-Musadaddiyah, Garut)
- KH. Noer Muhammad Iskandar, SQ, MA (PP ash-Shiddiqiyyah, Kedoya, Kebon Jeruk, Jakarta Barat)
- KH. Drs. Badawi Ibnu Umar (PP al-Ishlah Singosari, Malang)
- KH. Rohmat Efendi (PP al-Mumajjad Tempursari Karangawen, Klaten)
- KH. Abdul Mu‘thi Dimyathi (PP Manbaul Hisan, Sitibentar Mirit, Kebumen)
- KH. Muhammad Adnan (PP al-Barokah, Sambeng Gunting Wonosari, Klaten)
- KH. M. Thoha Musthofa (PP al-Mustajabah, Nusukan, Surakarta)
- KH. Dr. Ahsin Sakho Muhammad (Rektor IIQ, Jakarta)
- KH. Drs. Muntaha Azhari, MA (Pembantu Rektor III Institut PTIQ, Jakarta)
Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad murid KH. Ahmad Umar Abdul Mannan Mangkuyudan dapat dilihat di sini.
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 31 Agustus 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa tanggal 05 Agustus 2023.
https://www.laduni.id/post/read/64997/biografi-kh-ahmad-umar-abdul-mannan-mangkuyudan.html