Daftar Isi Profil KH. Aziz Masyhuri
- Kelahiran
- Wafat
- Keluarga
- Pendidikan
- Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
- Karya-Karya
- Chart Silsilah Sanad
Kelahiran
KH. Abdul Aziz Masyhuri lahir pada 17 Juli 1942 di Jombang. Beliau merupakan putra keenam dari 13 bersaudara, dari pasangan KH. Masyhuri dan Hj. Aminah Syahid. Beliau juga adalah sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Al-Aziziyah Denanyar Jombang.
Wafat
KH. Abdul Aziz Masyhuri meninggal di usia 75 tahun tepatnya pada tanggal 15 April 2017, pukul 13.45 WIB. Beliau wafat dalam keadaan di atas ranjang dalam posisi menghadap kiblat dan di sekitar beliau terdapat beberapa buku.
Keluarga
Cerita pernikahan KH. Abdul Aziz Masyhuri dengan cucu Simbah KH. Bisri Syansuri, Denanyar Jombang tidak terlepas dari penilaian beliau atas keilmuan yang dimiliki Aziz Masyhuri. Pada tahun 1972, beliau mengikuti ujian PNS untuk Ujian Guru Agama di Jakarta, namun pemberkasannya di Jombang. Selama proses pemberkasan ini dimanfaatkan untuk sowan KH. Bisri Syansuri dan kurang lebih selama seminggu, beliau menginap di Denanyar. Saat menginap di Denanyar inilah beliau didawuhi menjadi Imam dan Khotib Jum’at serta mengajar kitab.
Penguasaan kitab yang dimiliki Aziz Masyhuri ini menarik perhatian mbah Bisri untuk menjadikan Aziz Masyhuri sebagai cucu mantu. Akhirnya beliau dinikahkan dengan Nyai Hj. Anik Nur Azizah, putri pertama KH. Aziz Ali Bishri bin Bisri Sansuri, dilaksanakan pada 7 Oktober 1972. Dari pernikahan ini, Kiai Aziz dikaruniai tiga orang keturunan.
Anak dan menantu; Hj. Bariroh Aziz dan H. M Najib Muhammad, Hj. Khoridah Aziz dan H. M Yusuf Zawawi (Alm), H. Abdul Muiz Aziz dan I’anatul Mufarihah, dan 12 orang cucu.
Pendidikan
Kultur pesantren yang kuat, tradisi literasi, serta dorongan dan dukungan kedua orang tua telah membentuk diri KH. Abdul Aziz Masyhuri mencintai ilmu dan tekun belajar sejak kecil. Muthola’ah dan menukil kitab menjadi aktivitas yang dilakoni KH. Abdul Aziz Masyhuri sejak remaja.
Pendidikan agama diperoleh Aziz Masyhuri muda dari kedua orang tuanya. Kesadaran kedua orang tua tentang pentingnya ilmu menjadi dasar KH. Masyhuri dan Hj. Aminah Syahid untuk mendorong anak-anaknya memperdalam ilmu agama. Aziz Masyhuri muda memperdalam keilmuan agama di beberapa pesantren, seperti Pesantren Rejoso Jombang dan Pesantren Krapyak Yogyakarta di bawah asuhan KH. Ali Maksum.
Selain di kedua pesantren tersebut, pada bulan Ramadan, Aziz muda juga menyempatkan diri untuk belajar di Pesantren Mbah KH. Ma’shum Lasem. Selepas belajar dari Krapyak, Aziz Masyhuri muda pulang kampung dan menjadi pengajar di Madrasah Ibtida’iyyah dan Masrasah Tsnawiyah di Raudahtut Tholibin, Senori. Kapasitas keilmuan yang dimiliki Aziz Masyhuri membuat dirinya dipercaya untuk menjadi Kepala Madrasah Ibtidaiyyah Banin di Yayasan Sunnatunnur, tahun 1963-1972. Selain itu, beliau juga sempat belajar di Madinah dan Makkah, Arab Saudi
Peranan di Nahdlatul Ulama (NU)
Di Nahdlatul Ulama, KH. Abdul Aziz Masyhuri berkhidmah sejak menjalani masa muda di Tuban. Mulai dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU dan Pergunu. Kemudian di tingkat wilayah (provinsi), Kiai Aziz pernah aktif di LP Ma’arif NU Jawa Timur, Lembaga Dakwah, Lembaga Kemaslahatan Keluarga, menjadi Wakil Katib Syuriah PWNU Jatim, wakil rais syuriah dan Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI). Sementara di tingkat pusat, Kiai Aziz sempat diberi amanah menjadi A’wan PBNU dan Ketua PP RMI.
Karya-Karya
Karya-karya KH. Abdul Aziz Masyhuri Denanyar Jombang di antaranya, yaitu :
- “Menolak Wahabi, Membongkar Penyimpangan Sekte Wahabi; dari Ibnu Taimiyyah hingga Abdul Qodir At-Tilmisani”terjemah dan tahqiq kitab an-Nushush Islamiyah firrad alal Wahabiyah karya KH. Faqih Maskumambang tebal 304 halaman, Sahifa Depok Jakarta.
- “Hukum suap dalam Islam”. Tebal: 109 halaman, Penerbit: Bina Ilmu Surabaya. (Ihtisar kitab: Jarimatur risywah, karya Prof. Dr. Abdullah at-Thuraiqi).
- “Hukum Jual Beli Kredit”. Tebal 104 604 halaman, ( Dari kitab Hukmu baie‟ bit taqsith. Karya Dr. Amin Ahmad ).134.Kitab Ahkam al-Fukoha“Masalah Keagamaan Nahdlatul Ulama” Isinya merupakan dokumentasi sampai Muktamar ke-29 di Tasikmalaya (1994).
- “Berbagai Macam Hizib dan Khasiatnya”. Penerbit: Pustakan al-Aziziyah.
- “Renungan Buat Penguasa”. Jilid I, Tebal 132 hal.
- “al-Mahfudhot (1000 Sya‟ir Arab)”. Jilid I, Tebal 88 hal.8.“Penguasa Bertanya Ulama Menjawab”. Jilid I.
- “Apa & Siapa 1000 Tokoh Muslim Dunia” dan “Kamus Ushul Fiqh”. Tebal 800 hal.
- “Pembaharuan dalam Islam”. Tebal 65, (Dari kitab Mafhum at-Tajdied, Karya Dr. Muhammad ath-Thahhan).15
- “NU dari masa ke masa”. Tebal 103 halaman, penerbit: al-Ikhlas Surabaya.
- “Himpunan ayat al-Qur‟an dan Hadist” untuk MTs, MA. Tebal 388 halaman, penerbit: Karya Anda Surabaya.
- “Status & Peranan Wanita”. Tebal 63 halaman, Penerbit: Ramadlani Solo. (Dari kitab: Muhammad al-Matsal al-Kamil, Karya Prof. Jada Maula).
Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Aziz Masyhuri dapat dilihat DI SINI.
Artikel ini sebelumnya diedit tanggal 24 September 2020, dan terakhir diedit tanggal 02 September 2022.
https://www.laduni.id/post/read/67938/biografi-kh-aziz-masyhuri.html