Biografi KH. Dimyati Ihsan Muasis Pesantren At-Taslim Lasem

Daftar Isi

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Wafat
1.3  Riwayat Keluarga

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1  Mengembara Menuntut Ilmu
2.2  Guru-Guru Beliau
2.3  Mendirikan Pondok Pesantren

3.    Penerus Beliau
3.1  Anak-anak Beliau

4.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1  Karier Beliau

5.    Referensi

1.  Riwayat Hidup dan Keluarga 

1.1 Lahir
KH. Dimyati Ihsan lahir di Dukuh Waru, Desa Sidorejo, Kecamatan Sedan, Kabupaten Rembang. Ayah beliau merupakan kiai kampung bernama Kyai Ihsan, satu angkatan saat mondok di Tremas Pacitan dengan KH. Bisri Mustofa ayahanda Gus Mus.

Kyai Ihsan memberi nama KH. Dimyati Ihsan dengan nama ‘Dimyati’ karena tafa’ulan dengan kiai atau gurunya di Tremas yang bernama Kiai Dimyati. Tentunya ini dilakukan oleh Kyai Ihsan agar mendapat berkah dan Kiai Dimyati Ihsan kecil berilmu seperti Kiai Dimyati Tremas. 

1.2 Wafat
KH. Dimyati Ihsan wafat pada Sabtu malam Ahad, bulan April 2013. Beliau dimakamkan di komplek pemakaman keluarga Pesantren At-Taslim.

1.3 Riwayat Keluarga
Tidak hanya di situ, KH. Hamid Pasuruan juga menikahkan Kyai Dimyati Ihsan muda dengan kerabatnya yang bernama Ainun Nafi’ah binti H Abdul Muhith dari Sumbergirang, Lasem, Rembang.  Dari pernikahan mereka dikaruniai tujuh putra dan putri, di antaranya KH. Miftahun Niam, Ning Mamluatur Rohmah, Ning Badiatul Hikmah, Ning Faizatu Ulya, Gus Rofiqul Anwar, Ning Aliyyatul Himmah dan Ning Durrotun Nihayah. 

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

Walaupun berasal dari keluarga sederhana, niat dan semangat KH. Dimyati Ihsan muda untuk menuntut ilmu agama sangatlah kuat. Meskipun tanpa bekal finansial, sejak baligh, KH. Dimyati Ihsan mengaji dan memperdalam ilmu agama berpindah-pindah. Dirinya pernah belajar kepada KH. Mansyur Kholil (ayahanda Gus Qoyyum) dan KH. Masduqy Lasem. Saat nyantri di bawah asuhan KH. Masduqy Lasem, salah satu teman seperguruannya ialah KH. Miftahul Akhyar yang sekarang menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sekarang.

2.2 Guru-Guru Beliau

  1. Kyai Ihsan
  2. KH. Mansyur Kholil (ayahanda Gus Qoyyum)
  3. KH. Masduqy Lasem.

2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Dalam merintis pesantren, KH. Dimyati Ihsan sangat gigih dan telaten, hingga sekarang Pesantren At-Taslim tetap eksis di Kota Lasem yang terkenal gudangnya santri dan kyai alias Kota Santri. Padahal keluarga beliau sempat meragukan. Kesehariannya tidak luput dari mengajar dan mendidik santri, melayani umat (salah satunya seringkali masyarakat sowan kepadanya), mengisi pengajian atau taushiyah di kampung-kampung, dan bercengkrama dengan keluarga.

3. Penerus Beliau

3.1 Anak Beliau
KH. Miftahun Niam

4. Perjalanan Hidup dan Dakwah

Kyai Dimyati selalu mengutamakan kepentingan umat dulu daripada kepentingan pribadi, seperti yang telah penulis jelaskan di atas. 

KH. Dimyati Ihsan hati-hati dan mempertimbangkan untuk menerima mengisi acara di luar bila manfaatnya lebih besar. Beliau merupakan kyai yang istiqamah dalam beribadah kepada Allah SWT. Bahkan dirinya tetap menjalankan shalat sunnah tahajud, meskipun baru tidur sebentar, seperti sewaktu habis mengisi pengajian.

Selain itu, karena saking istiqamahnya, meskipun dalam keadaan sakit, KH. Dimyati Ihsan  tetap menjalankan shalat sunnah, meskipun minta dibopong untuk berjalan, karena amalan tersebut sudah dijalaninya sejak muda.  

4.1 Karier Beliau

Selain mengasuh pesantren, beliau juga aktif di berkarier organisasi di antaranya:

  1. Rais Suriyah PCNU Lasem
  2. Pembina Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) PCNU Lasem

5. Referensi

https://jateng.nu.or.id/

https://www.laduni.id/post/read/517996/biografi-kh-dimyati-ihsan-muasis-pesantren-at-taslim-lasem.html