Biografi KH. Irfan Hielmy, Pendiri Pesantren Darussalam Ciamis

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1  Mendirikan Pesantren
3.1  Mendirikan Pendidikan Formal

4.    Karir-Karir
5.    Karya-Karya
6.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga

1.1 Lahir
KH. Irfan Hielmy lahir pada tanggal 25 Desember 1933 M. di Ciamis. Beliau merupakan putra dari pasangan KH. Ahmad Fadhil bin KH. Abdul Jalal bin Buyut Masitoh seorang ulama besar dari Kabupaten Ciamis dengan Nyai Hj. Siti Maemunah binti Siti Fatimah binti Uyut Eyang Audaya.

Dari garis keturunan ayahnya, KH. Irfan Hielmy mempunyai darah adiwangsa dari nenek pihak ayah yang bernama Raden Natamirah bin Raden Bratakusumah (Wedana Rancah pada waktu itu).

1.2 Riwayat Keluarga
KH. Irfan Hielmy mempunyai 3 putra dan 3 putri, yakni:

  1. Dra. Hj. Eulis Fadlilah jauhar Nafisah, M.Pd.I. lahir (21-04-1957),
  2. Dr. K.H. Fadlil Munawwar Manshur,M.S. lahir (13-02-1960),
  3. Dra. Hj. Ani Hafni Zahra Fadlilah Laila, M.Pd.I. lahir ( 29-08-1963),
  4. K.H. Dr. Fadlil Yani Ainusyamsi, MBA., M.Ag. lahir (05-08-1965),
  5. Hj. Emma Ratna Kania Fadlilah Salma, S.Ag., M.Pd.I. lahir (18-07-1969),
  6. Dase Fadlil Yusdi Mubarak, S.H. lahir (23-01-1972).

1.3 Wafat
KH. Irfan Hielmy wafat pada Hari Selasa, 4 Jumaadil Awwal 1431 H / 18 Mei 2010 M. pukul 06:10 WIB dalam usia 79 tahun di kediaman putra ketiganya, KH. Dr. Fadlil Yani Ainusyamsi, MBA., M.Ag, di Pondok Pesantren Darussalam Ciamis.

Kepergian almarhum untuk selama-lamanya menyisakan kesedihan bagi ribuan santri, alumni, dan warga Ciamis yang memadati kompleks Pondok Pesantren Darussalam waktu itu. Sebelum kepergiannya, almarhum sempat dirawat di RSHS Bandung sebab penyakit yang dideritanya.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan

2.1 Pendidikan
KH. Irfan Hielmy sejak kecil, beliau memulai pendidikannya dengan belajar di SRN Pamalayan hingga tahun 1945 M. Pada 1946 M. beliau melanjutkan pendidikannya dengan belajar di MI Cidewa, kemudian beliau kembali melanjutkan pendidikannnya dengan belajar di SMEP pada 1952 M. di Tasikmalaya.

Pada 1961 M. beliau mengikuti UGA dan PGA selama 4 tahun di Ciamis sampai lulus pada 1964 M. Beliau melanjutkan kembali dengan mengikuti PGA 6 di Ciamis, dan lulus pada 1965 M. Selain menempuh pendidikan formal, beliau juga belajar di beberapa Pesantren.

2.2 Guru Beliau
KH. Ahmad Fadhil (ayah)

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah

3.1 Mendirikan Pesantren
Setelah kembali dari belajar di pondok pesantren, KH. Irfan Hielmy bersama ayahanda KH. Ahmad Fadhil mendirikan Pondok Pesantren Darussalam Ciamis, Jawa Barat.

Sebelum mendirikan pesantren, beliau mengawali dengan mendirikan masjid dan satu bilik sebagai asrama. Santri yang pertama kali ikut mengaji dengan beliau merupakan pemuda-pemuda setempat. Di tempat tersebut mereka tak hanya diajari ilmu-ilmu agama, akan namun diajak mengolah sawah, bercocok tanam dan tentang ilmu dakwah.

Setelah mendirikan masjid, satu persatu muridnya semakin banyak dan berkembang. Dengan melihat kapasitas masjid yang sudah tidak muat untuk mengajar ngaji, akhirnya ada pasangan suami istri, Mas Astapradja dan Siti Hasanah yang mewakafkan tanahnya di Kampung Kandanggajah, Desa Dewasari, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis Jawa Barat kepada KH. Ahmad Fadlil untuk dijadikan sebagai pesantren.

Menjelang proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945, di Pesantren Cidewa, sudah ada sekitar 400 santri yang mengaji ilmu tafsir, ilmu hadits, sejarah, kitab-kitab ilmu sharaf dan ilmu nahwu.

3.2 Mendirikan Pendidikan Formal
Hingga tahun 60-an, Pesantren Darussalam mulai memodernisasikan sistem pendidikannya dengan mendirikan lembaga-lembaga pendidikan formal.Lembaga pendidikan formal yang pertama didirikan adalah:

  1. Raudlatul Athfal (Taman Kanak-kanak) pada tahun 1967,
  2. Madrasah Ibtidaiyah/MI (setingkat SD) pada tahun 1968 ,
  3. Madrasah Tsanawiyah Darussalam/MTsD (setingkat SMP) pada tahun 1968.
  4. Madrasah Aliyah Negeri Darussalam (setingkat SMA) pada tahun 1969.
  5. SMA Plus Darussalam yang merupakan lembaga pendidikan swasta pada tahun 2003., Perguruan Tinggi dengan nama Institut Agama Islam Darussalam Ciamis (IAID) pada tahun 1970,
  6. Mahasantri Ma’had ‘Aly, yaitu pendidikan tinggi Pesantren Darussalam, pada tahun 1995.

Mahasantri Ma’had ‘Aly ini terdiri dari lulusan Madrasah Aliyah dan para mahasiswa Institut Agama Islam Darussalam dari berbagai fakultas yang memenuhi persyaratan, di antaranya telah mampu membaca kitab-kitab kuning.

4. Karir-Karir

  1. Guru PGA Muhammadiyah (1953 – 1954),
  2. Guru SMP PUI Cijantung (1954-1956),
  3. Penilik MI se-Kabupaten Ciamis (1960-an),
  4. kepala sekolah SD PUI Dewasari (1957-1964),
  5. Pembantu Imam Militer (1957-1963),
  6. Roh Res Kepolisian 845 Ciamis (1966-1972),
  7. Anggota DPRD Kabupaten Ciamis (1967-1972),
  8. Kepala Sekolah MAN Darussalam Ciamis (1968-1993),
  9. Dekan Fakultas Syariah Darussalam Ciamis (1970-1973),
  10. Ketua Staf Pengkaderan Dakwah MUI Jawa Barat (1992-1995),
  11. Rektor Institut Agama Islam Darussalam Ciamis (1973-1999),
  12. Anggota MPR RI (1997-1999),
  13. Ketua Umum MUI Kabupaten Ciamis (1998-2010).

5. Karya-Karya

  1. Bunga Rampai menuju Khairu Ummah (1994),
  2. Dakwah bi al-Hikmah (1997),
  3. Kumpulan Materi Pokok Khutbah Jum’at (1997),
  4. Masyarakat Madani: Suatu Ikhtiar Dalam Menyongsong Era Milenium Baru (1998),
  5. Pendekatan Keagamaan Dalam Menyelesaikan Masalah Kemasyarakatan (1998),
  6. Ukhuwwah Ahlus Sunnah: Khazanah Aqidah, Moral dan Spiritual dari Pesantren (1999),
  7. Pesan Moral dari Pesantren (1999),
  8. Wacana Islam, Bahan Telaah Anak Bangsa (2000),
  9. Sentuhan Wahyu, Penyejuk Kalbu (2003).

6. Referensi
Darussalamciamis.or.id

Artikel ini sebelumnya dibuat pada tanggal 26 Januari 2022, dan diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 25 Desember 2023.

https://www.laduni.id/post/read/70685/biografi-kh-irfan-hielmy-pendiri-pesantren-darussalam-ciamis.html