Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Wafat
1.3 Riwayat Keluarga
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Karier Beliau
5. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
KH. Junaedi Aziz lahir di Kampung Jerang Ilir Desa Karang Asem Kecamatan Cibeber Kota Cilegon Pada Tahun 02 Maret 1935. Ayahnya benama KH. Bani Aziz sebagai tokoh masyarakat yang disegani dan di hormati oleh masyarakat karena bijaksana dan bertanggung jawab terhadap masyarakat.
1.2 Wafat
1.3 Riwayat Keluarga
KH. Junaedi Ajiz menikah dengah HJ. Afifah Jalil. Pada Tahun 1959 K.H Junaedi Ajiz dan HJ. Afifah Jalil di karuniai delapan orang anak yaitu anak yang pertama Dra. Hj. Abadiyah,M.Si, Anak yang kedua yaitu Drs.H.Nikmatullah,M.SI, anak yang ketiga Hj. Aniatul Juhro,M.Pd, Anak yang keempat Drs. H. Abu Nasor,M.SI, Kelima K.H.Abdul Rozak, S.Pd.I, Anak yang keenam, Alhadad,M.Pd, Anak yang ketujuh Aan Subhan,S.HI, Anak yang terakhir Hj. Hadiqotul Atfaliyah,M.Pd.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Di samping sekolah, KH. Junaedi Aziz juga menjadi santri di Cibeber Pada Tahun 1962 kurang lebih 7 tahun dan mengikuti pengajian-pengajian pasaran di pesantren-pesantren di daerah Banten. KH. Junaedi Aziz aktif dalam mengikuti semua kegiatan mulai dari ngaji sorogan maupun kegiatan lainya.
Sejak kecil KH. Junaedi Aziz telah dididik dengan berbagai ilmu agama. KH. Junaedi Aziz melanjutkan pendidikan ilmu agama ke berbagai pesantren yakni pesantren Tebuireng di Jawa, Kadupesing di Pandeglang dan lain sebagainya.
2.2 Guru-Guru beliau saat menuntut ilmu di antaranya:
- KH. Bani Aziz
- KH. Yusuf Hasyim
2.3 Mengasuh Pondok Pesantren
Pada Tahun 1971, Setelah 14 tahun pernikahnya KH. Junaedi Aziz mulai merintis mendirikan pesantren dikampung halaman KH. Junaedi Aziz yaitu di Kampung Jerang Ilir Desa Karang Asem Kecamatan Cibeber Kota Cilegon. Karena kurangnya pendidikan agama di daerah Cibeber kemudian KH. Junaedi Aziz dengan dukungan ayahnya KH. Bani Aziz berinisiatif mendirikan pondok pesantren.
Nama pondok pesantren di ambil dari nama ayahnya yaitu pesantren Bani Aziz, ayah KH. Junaedi Aziz mendukung sepenuhnya dalam pendirian pondok pesantren. Dukungan penuh dari masyarakat membuat KH. Junaedi Aziz semakin kuat untuk mendirikan Pondok
Pada tahun 1990 pesantren Bani Aziz berganti nama menjadi pesantren Al-Inayah sistem kepengurusan pesantren Al-Inayah di Atur oleh keluarga KH. Junaedi Aziz. Hingga Pondok Pesantren Al-Inayah masih berjalan dengan semestinya hanya saja dengan beberapa perubahan dalam
sistem pengajaran maupun stuktur bangunanya
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
- Dra. Hj. Abadiyah,M.Si
- Drs.H.Nikmatullah,M.SI
- Hj. Aniatul Juhro,M.Pd
- Drs. H. Abu Nasor,M.SI
- KH.Abdul Rozak, S.Pd.I
- Alhadad,M.Pd
- Aan Subhan,S.HI
- Hj. Hadiqotul Atfaliyah,M.Pd.
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Ketika K.H Junaedi sudah mulai memasuki dunia dakwah banyak warga yang belajar mengaji kepaa KH. Junaedi Aziz. Kitab-kitab peninggalan KH. Junaedi Aziz terkadang sekali-kali digunakan untuk mengajarkan para santri belajar Al Qur‟an.
Kitab-kitab yang di Ajarkan di pesantren dapat digolongkan dalam delapan kelompok yaitu nahwu (syntak), sharaf (morfologi), fiqih, usul fiqh, hadits, tafsir, tauhid, tasawuf, akhlak dan cabang-cabang lainya seperti tarikh dan balagoh.
4.1 Karier
Karier Profesional
Pengasuh pesantren Al-Inayah
5. Referensi
https://repository.uinbanten.ac.id/