Daftar Isi:
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Wafat
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Pendidikan
2.2 Guru-Guru
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1 Mengabdikan ke Masyarakat
3.2 Mendirikan Pesantren
3.3 Mendirikan Jamiyah Istighosah
3.4 Kiprah di Nahdlatul Ulama
4. Karir
5. Bait Syai’ir Kehidupan Beliau
6. Chart Silsilah Sanad
7. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
KH. Madiyani Iskandar lahir pada tanggal 28 Desember 1949 M. beliau merupakan putra dari pasangan Bapak Iskandar dan Ibu Painah, dan cucu dari Mbah Mustari.
1.2 Keluarga
KH. Madiyani Iskandar menikah dengan Ibu Nyai Hj. Suaibah Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani. Dari pernikahannya, beliau dikaruniai lima putra-putri, diantaranya:
- Dr. KH. Moch. Syarif Hidayatullah, L.C, M.Hum, CDai,
- Ning Ummu Salamaturrohmah, S.Pd.
- Kholilur Rokhman, S.Psi, M.M., CDai,
- Shochibul Hujjah, S.Sos, M.Ikom.
- Fathira Nadia Makka, S.Pd, M.Pd.
1.3 Wafat
KH. Madiyani Iskandar wafat pada Hari Jum’at, 4 Syawal 1424 H / 28 November 2003 M.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Pendidikan
KH. Madiyani Iskandar memulai pendidikannya dengan belajar di Sekolah Rakyat (1962) dan di Mushala Kyai Zakariya Gading pada sore hari. Setelah selesai, beliau melanjutkan pendidikkannya dengan belajar di Pondok Pesantren Sidogiri (1969).
Setelah di Sidogiri, beliau melanjutkan di Pondok Pesantren Al-Hidayah Lasem pada KH. Maksum Lasem dan KH. Mansur Kholil Lasem (1969-1975 M). Sepulangnya dari Lasem, beliau melanjutkan belajar ke KH. Ghofur di Pondok Al-Ghofuri Bugul Kidul.
Selain pendidikan nonformal, beliau juga menempuh pendidikan formal, yang antara lain diselesaikan di MTs Darumafatihil Ulum Podokaton Bayeman Gondangwetan (1984), MA Darumafatihil Ulum Podokaton Bayeman Gondangwetan (1987), dan Universitas Islam Pasuruan sampai semester 7 (1986-1990).
2.2 Guru-Guru
- Kyai Zakariya Gading,
- KH. Maksum Lasem,
- KH. Mansur Kholil Lasem,
- KH. Ghofur di Pondok Al-Ghofuri Bugul Kidul,
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1 Mengabdikan ke Masyarakat
Pengabdian KH. Madiyani Iskandar di masyarakat diwujudkan dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Berbagai majelis taklim yang beliau asuh, seperti pengajian rutin di Taman Nongkojajar setiap hari Jum’at selepas waktu shalat dzuhur, pengajian rutin di Telaga Sari Nongkojajar, pengajian rutin di Tanjung Gempol.
Selain itu, ada pula pengajian rutin di rumah Bapak Mahfudz Gading Kidul, pengajian rutin di Jambangan (selatan Lapangan Wijaya), pengajian rutin di Gayaman Jambangan Kebon Agung.
Pengajian yang juga beliau rutin asuh adalah Pengajian di Taman Sari Wonorejo, pengajian rutin di Pondok Pesantren Raudlotus Salamah Wironini, pengajian rutin di Pondok Pesantren Al-Munawwarah Kebonsari, pengajian rutin di Mushala Nurul Qodim Wonorejo.
3.2 Mendirikan Pesantren
KH. Madiyani Iskandar adalah pendiri Pondok Pesantren Terpadu Raudhatul Mustariyah. Adapun sekarang pesantren tersebut dikelola oleh Putra-Putrinya, yang diasuh oleh Ning Ummu Salamaturrohmah Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani, S.Pd, Shochibul Hujjah Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani, S.Sos, M.Ikom. dan Fathira Nadia Makka Asy-Syaibani Al-Idrisi Al-Hasani, S.Pd, MPd.
3.3 Mendirikan Jamiyah Istighosah
KH. Madiyani Iskandar adalah pendiri Jamiyah Istighotsah di Gadingrejo, pelopor Khataman Bin-Nazhar di Wilayah Gadingrejo (bersama dengan Ustadz Najib (alm) dan Ustadz Salim (alm), dan penasihat ISHARI Ranting Gadingrejo.
3.4 Kiprah di Nahdlatul Ulama
Selain mengabdi di masyarakat, KH. Madiyani Iskandar dikenal banyak berkiprah di organisasi, seperti:
- Ketua Tanfidziyah Ranting NU Cabang Gadingrejo Pasuruan (1989-1991 M),
- Ketua Syuriyah MWCNU Cabang Gadingrejo Pasuruan,
- Katib Syuriah NU Cabang Kota Pasuruan,
- Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Kota Pasuruan,
- Pembina RMI Kota Pasuruan.
Bahkan, beberapa kali beliau mengikuti Muktamar NU sebagai utusan NU Kota Pasuruan, beberapa kali mengikuti kegiatan RMI tingkat nasional sebagai Ketua RMI Kota Pasuruan, beberapa kali mengikuti Bahtsul Masa’il sebagai utusan NU Kota Pasuruan.
4. Karir
Pengabdian untuk pendidikan, KH. Madiyani Iskandar wujudkan dengan bersedia menjadi Kepala Sekolah,
- Kepala Sekolah Madrasah Tsanawiyah Sunan Ampel (1984-2002),
- Kepala Sekolah Madrasah Diniyah Raudhatul Mustariyah,
- Kepala Sekolah Madrasah Darul Ulum Kisik Kali Rejo (1981-1985),
- Pendiri Madrasah Miftahul Huda Gadingrejo (1976).
5. Bait Sya’ir Kehidupan Beliau
Hidup sederhana dan bersahaja
Kemana-mana tidak malu memakai sepeda
Tetap sabar meski ada yang tidak suka
Rela berjuang meski tak mendapat rupiah
Menikmati hidup meski difitnah
Dengan orang tidak punya mau menyapa
Dengan orang kaya tidak menghamba Semua sama di hadapannya
Pendidikan adalah pengabdiannya NU adalah organisasinya
Pondok Pesantren adalah kehidupannya
Pribadinya tegas berwibawa Sosoknya rendah hati suka tertawa
Tidak pernah berambisi untuk selalu di muka Amanah umat selalu ditunaikannya
Selalu memberi contoh pada keluarga dan lingkungannya
Selalu memberi teladan tidak dengan kata-kata
Lisanul hal afshahu min lisanil maqal, katanya
6. Chart Silsilah Sanad
Berikut ini chart silsilah sanad guru KH. Madiyani Iskandar dapat dilihat DI SINI.
7. Referensi
Nu Online
Artikel ini sebelumnya diedit pada tanggal 28 Desember 2022, dan kembali diedit dengan penyelarasan bahasa pada tanggal 28 Desember 2023.