Daftar Isi
1 Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Wafat
2 Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-guru Beliau
2.3 Mendirikan dan Mengasuh Pesantren
3 Penerus Beliau
3.2 Murid-murid Beliau
4 Organisasi, dan Karier
4.1 Riwayat Organisasi
4.2 Karier Beliau
1.1 Lahir
KH. Mawardi Ishaq lahir pada 7 Rajab 1384 Hijriyah atau dalam kalender Masehi bertepatan pada tanggal 12 November 1964. Ia lahir di desa Tanjung Raja, Kotabumi, Provinsi Lampung. Lahir dari keluarga ulama, Kiai Mawardi Ishaq meneruskan jejak ayahnya, KH. Ishaq Shiddiq, untuk terus mengajarkan nilai-nilai keislaman di tengah-tengah masyarakat awam yang masih kental dengan budaya setempat.
1.2 Riwayat Keluarga
KH. Mawardi Ishaq menikah dengan Hj. Nun Aini Ma.Pd, dari pernikahan beliau dikaruniai bebearapa anak.
1.3 Wafat
Selang beberapa tahun kemudian, pada Mei 2019, KH. Mawardi Ishaq jatuh sakit, dan dilarikan ke rumah sakit. KH. Mawardi Ishaq didiagnosa dokter mengalami penyakit jantung. Kepengurusan pondok akhirnya dipegang oleh ustaz-ustaz dan alumni yang masih setia membantu.
Kesehatan KH. Mawardi Ishaq sempat membaik untuk beberapa waktu, namun dua bulan setelahnya, KH. Mawardi Ishaq sempat drop kembali, dan dibawa ke Rumah Sakit Daerah Bandar Lampung. Setelah menjalani perawatan intensif dalam beberapa hari, penyakitnya semakin bertambah buruk.KH. Mawardi Ishaq menghembuskan napas terakhirnya pada 12 Juli 2019.
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
KH. Mawardi Ishaq pernah nyantri di Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sana, ia berguru langsung kepada KH. Ilyas Ruhiyat, pengasuh Pondok Pesantren Cipasung, yang pernah menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama. Singkat kata, setelah menyelesaikan mondoknya, Mawardi muda, kembali ke kampung halamannya di Lampung Utara untuk mengajarkan ilmu yang telah diperolehnya.
2.2 Guru-guru Beliau
Guru-guru beliau saat menuntut ilmu adalah:
1. KH. Ishaq Shiddiq
2. KH. Ilyas Ruhiyat
2.3 Mendirikan dan Mengasuh Pesantren
Ketika sudah sampai di kampung halamannya, KH. Mawardi Ishaq mendirikan sebuah halaqah pengajian. Kabar itu pun tersiar di seantero Lampung Utara. Dan, tak lama kemudian ada beberapa santri yang mulai berguru kepadanya. Baik santri kalong maupun santri yang mukim di sekitar asrama. Untuk tempat tinggal mereka telah didirikan kamar-kamar kecil yang sengaja dibangun untuk para santri dari luar daerah.
Biasanya, Kiai Mawardi Ishaq memulai pengajian kecilnya bakda Subuh. Mengajarkan hal ihwal keislaman dasar yang bersumber dari kitab-kitab klasik, dari praktik beribadah ulama terdahulu, seperti muamalah dan thaharah.
Masyarakat sekitar menyambut baik kontribusi yang diberikan olehKH. Mawardi Ishaq. Di samping mengadakan pengajian kitab-kitab klasik bakda Subuh, Kiai Mawardi juga turut hadir dalam kegiatan masyarakat desa Tanjung Raja, seperti pengajian-pengajian agama baik pada hari-hari besar Islam maupun rutinan pada malam Kumat kliwon di masjid dekat rumahnya. Pengajian tersebut banyak diikuti oleh berbagai elemen masyarakat, seperti warga sekitar desa, baik anak-anak, remaja, hingga dewasa.
Dalam kurun waktu delapan tahun, berangsur-angsur banyak santri yang terus berdatangan untuk menimba ilmu kepadaKH. Mawardi Ishaq. Walhasil,KH. Mawardi Ishaq akhirnya secara resmi mendirikan pondok pesantren yang bernama Hidayatul Mustafid. Selain itu, juga didirikan sekolah formal berupa Madrasah Tsanawiyah, dan selang tiga tahun kemudian mendirikan Madrasah Aliyah. Semuanya menggunakan nama Hidayatul Mustafid.
3.1 Murid-murid Beliau
Murid-murid beliau adalah para santri pesantren Hidayatul Mustafid
4.1 Riwayat Organisasi
Beliau pernah berkecimpung di berbagai organisasidi antaranya :
Rois Syuriah PCNU Lampung Utara.
4.2 Karier Beliau
Karier dengan keilmuannya beliau, posisi karier yang diduduki di antaranya:
Pengasuh pesantren Hidayatul Mustafid
Hasil riset tim Laduni.id
https://www.laduni.id/post/read/74858/biografi-kh-mawardi-ishaq.html