Biografi KH. Munir Abdullah

Daftar Isi

1          Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1       Lahir
1.2       Riwayat Keluarga

2          Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1       Mengembara Menuntut Ilmu
2.2       Guru-guru Beliau
2.3       Mendirikan dan Mengasuh Pesantren

3          Penerus Beliau
3.2       Murid-murid Beliau

4          Karier
4.1       Karier Beliau

5          Referensi

1.1  Lahir

KH. Munir Abdullah nama lengkap adalah Ahmad Munir Abdullah lahir di Grobogan, 28 Oktober 1962. Ayahnya bernama Abdullah dan ibu bernama Zaroah. Dia anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertamanya bernama Maimunah, Kakak kedua bernama Miskiyah,
adiknya adalah Abdullah Makin. Bekerja sebagai Mubaligh atau Ustadz dan Pembimbing Umrah.

1.2   Riwayat Keluarga

Pada tahun 1984 KH. Munir Abdullah pulang ke desa Ngroto selesai dari pondok. Pada tahun 1987 KH. Munir Abdullah menikah dengan Fakhiyatul Miskiyah merupakan kerabat dekat KH. Ahmad Asrori Al Ishaqi.

2.1   Mengembara Menuntut Ilmu 

KH. Munir Abdullah menempuh pendidikan Sekolah Dasar Negeri 2 Desa Ngroto, MTs Yaspia dan MA Yaspia Desa Ngroto. Kemudian melanjutkan Pendidikan di Pondok Pesantren Darur Ubudiyah Roudhotul Muta‟alimin Probolingo Jawa Timur yang diasuh oleh Hadlrotus Syaikh Romo KH. Muhammad Utsman Al Ishaqi.

2.2  Guru-guru Beliau

Guru-guru beliau saat menuntut ilmu adalah:
  KH. Muhammad Utsman Al Ishaqi

2.3  Mendirikan dan Mengasuh Pesantren

Pada 1984 KH. Munir Abdullah pulang dari menuntut ilmu di pondok pesantren Darur Ubudiyah Roudhotul Muta‟alimin yang diasuh oleh Hadaratussyeh KH Muhammad Utsman al Ishaqi ra. Tahun 1990 pondok yang keberadaan di selatan masjid dipindah satu panggung di utara masjid asuhan oleh KH. Masduri. Serta satu panggung di utara makam simbah Abdurrahman Ganjur yang di asuh oleh KH Munir
Abdullah. Bangunan pondok di pindah karena tanahnya terkikis oleh arus sungai Tuntang yang selalu bertambah melebar tiap tahunnya sehingga menjadikan tanah sekitar pondok longsor.

Pada tahun 1990-2002 santri berjumlah 40 orang pada tiap tahunnya dan mayoritas santri tersebut adalah masyarakat kampung Ngroto sendiri. Hingga pada tahun 2008 KH. Masduri wafat dan yayasan Ustmaniyah diserahkan kepada putranya yaitu KH. M Fathul Rosyad dan barulah pada tahun 2009 KH. Munir Abdullah memulai mendirikan atau menghidupkan kembali Pondok Pesantren Assalafi Miftahul Huda. Serta secara insfratruktur dan logistik banyak perkembangan di dalamnya baik dalam segi bangunan dan bertambahnya santri yang datang dari luar daerah. Hingga kini tercatat 583 santri putra-putri yang mukim di pesantren.

3.1  Murid-murid Beliau 

Murid-murid beliau adalah para santri pesantren Miftahul Huda

4.1  Karier Beliau

Karier dengan keilmuannya beliau, posisi karier yang diduduki di antaranya:

Beliau adalah pengasuh pesantren di pesantren Miftahul Huda

Hasil riset tim Laduni.id

https://www.laduni.id/post/read/74865/biografi-kh-munir-abdullah.html