Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1 Karier Beliau
3.2 Karya-karya Beliau
4. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
KH. R Syarif Rahmat lahir pada senin dini hari, tanggal 20 Januari 1964 M, di Sindangsari, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat; bersamaan dengan semburat fajar shidiq. Beliau putera bungsu dari 8 bersaudara pasangan Kiai Raden Ahmad bin Kiai Romli (Yogyakarta) dan Nyai Shofiah binti Kiai Hanafiah (Ciamis).
1.2 Riwayat Keluarga
Beliau menikahi seorang wanita sholehah dan dikaruniai beberapa anak.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Setelah mengantongi ijazah Aliyah (SLTA), beliau lalu melanjutkan pendidikannya ke Jakarta, yakni kuliah di Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur‟an (PTIQ) Jakarta; dan dua kali mengenyam Pendidikan Kader Ulama‟ yang diselenggarakan oleh MUI DKI Jakarta dan Pusat. Dalam menghafal Al-Qur’an, ditekuninya di sela-sela kegiatan akademisnya di Fakultas Syari‟ah PTIQ, hanya dalam waktu sebelas bulan.
Lulus dengan gemilang di PTIQ, melanjutkan lagi di program Paska Sarjana “Institut Ilmu Al-Qur‟an” (IIQ) Jakarta. Oleh para gurunya, beliau yang dikenal sebagai mahasiswa jenius diminta untuk melanjutkan pada program S-3. karena kesibukannya yang luar biasa, untuk program Doktoral tersebut,
2.2 Guru-Guru Beliau
- Kyai Raden Ahmad
- KH. Irvan Hielmy
2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Sejak masih duduk di bangku kuliah, KH. Syarif Rahmat sudah aktifmengisi pengajian di beberapa Majlis Ta‟lim,atau pun menjadi Khatib Jum‟at
di berbagai masjid, dan berceramah di berbagai forum. Selanjutnya, beliau juga mengisi acara di Radio dan Televisi. Kemudian, setelah menikah, beliau mendirikan pesantren dengan berbagai rintangan yang dihadapi.
Ternyata, pesantren yang pertama didirikan, bukan yang saat ini berada di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, melainkan di daerah Srengseng Sawah, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Namun karena satu dan lain hal, pesantren yang dirintisnya itu akhirnya harus ditinggalkan, lalu merintis di tempat yang baru.
Lambat laun pesantren yang beliau rintis di tempat yang baru semakin bersinar, bahkan kini telah melahirkan santri-santri berprestasi di tingkat Nasional. Kini, selain mengasuh pondok pesantren yang dirintisnya, yakni Pondok Pesantren Ummul Qura, yang beralamat di Jalan Raya Pondok Cabe Ilir, Pamulang, Tangerang Selatan, Banten.
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Sejak masih duduk di bangku kuliah, KH Syarif Rahmat sudah aktif mengisi pengajian di beberapa Majlis Ta‟lim,atau pun menjadi Khatib Jum‟at di berbagai masjid, dan berceramah di berbagai forum. Selanjutnya, beliau juga mengisi acara di Radio dan Televisi. Selain mengasuh pondok pesantren yang dirintisnya, beliau tetap aktif dalam kegiatan keagamaan di luar pesantren.
Sampai saat ini masih aktif sebagai Dosen PTIQ Jakarta serta mengajar di PDU MUI Jakarta Selatan. Bahkan, meskipun jadwal ceramahnya sangat padat, namun pengajian di berbagai majelis dan masjid tetap beliau jalani, semisal di Masjid RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur, Masjid Al-Muhajirin Kabupaten Tangerang, Masjid Jami‟ As-Salafiyah Pangeran Jayakarta, Jatinegara Kaum, Masjid An-Nashr Bintaro, Islamic Center Jakarta Utara, di beberapa Kementrian, seperti di: Kemenhut, Kemenakertans, Kemenpora, dan lain sebagainya.
Di sela-sela kesibukannya yang luar biasa padat, termasuk mengisi ceramah di acara Damai Indonesiaku (TV One), Mata Air (SCTV Surabaya), Suara Anak Negri (Jak TV), Tabligh Akbar (MNC TV), Tafsir Hadits MNC Muslim, serta ceramah di berbagai acara keagamaan sampai ke luar pulau semisal ke Kalimantan, NTB, Papua, dan lain-lain; beliau masih sempat secara rutin menulis untuk Bulletin Jum‟at, Qum.
3.1 Karier Beliau
Karier Profesional
- Pengasuh pesantren Ummul Qura Pondok cabe
- Dosen di PTIQ Jakarta
- Pengasuh Padasuka atau Padepokan Dakwah Sunan Kalijaga.
Karier Organisasi
- Dalam organisasi; beliau terbilang aktif, antara lain di :
- Padepokan Sunan Kalijaga (PADASUKA)
- beliau juga sebagai pengurus di MUI DKI Jakarta dan Pusat
- lingkungan Nahdlatul Ulama (NU)
- Ketua Umum Ikatan Da‟i Media Nusantara (IDAMAN)
3.2 Karya-karya Beliau
Adapun karya tulisnya yang disusun dalam bentuk buku, di antara lain:
- Menimbang Amalan Tradisional
- Barokah
- Munajat
- Pemburu Hantu dalam Tinajauan Syari‟at
- SMS Abu-Abu (Salafi melawan Salafi)
- Terjemahan Qasidah Burdah
- Perbedaan Pendapat; Sebab-sebab dan Cara Menyikapinya.
- Tabarukan (Ngalap berkah)
- Tawassul
- 40 Goresan Pena Syarif Rahmat (1-5)
4. Referensi
https://aminjaya.desa.id/berita/detail/biografi-kh-syarif-rahmat-penceramah-pada-acara-isra-dan-mikraj-di-desa-amin-jaya