Daftar isi Nyai Ai Rahmayanti S.sos, M.Ag.
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Pendidikan
3. Karir-Karir Beliau
4. Program Program Beliau
5. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 lahir
Nyai Ai Rahmayanti merupakan perempuan kelahiran Garut, 8 November 1985 yang menjadi perempuan termuda yang duduk sebagai struktur PBNU.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Pendidikan
Beliau menyelesaikan pendidikan informalnya di:
- Pondok Pesantren Almardiyatul Islamiyyah Bandung,
- Pondok Pesantren Cintawana Tasikmalaya,
- Pondok Pesantren As-Saefiyyah Garut.
Sedangkan pendidikan formalnya beliau tempuh di:
- Komunikasi Penyiaran Islam UIN Bandung,
- Ilmu Dakwah UIN Bandung,
- Dan saat ini sedang menempuh program doktoral Ilmu Pemerintahan di IPDN Jakarta.
3. Karir-Karir Beliau
Selain di bidang akademis, Beliau juga aktif dalam berbagai lembaga maupun organisasi. Di antaranya:
- Menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Korps Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia Putri (Kopri) masa khidmah 2014-2017,
- Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) PBNU 2015-2021 pada bidang perlindungan perempuan dan anak,
- Menjadi koordinator demografi. Beliau menjadi Koordinator Departemen Gender dan Budaya di Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) 2017-2022,
- Menjadi salah satu pengurus di Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (K-Sarbumusi) yang menangani Pekerja Migran Indonesia (PMI).
- Ketua Umum PP Rumah Perempuan dan Anak, serta Wakil Sekretaris Bidang Agama Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
4. Program-Program Beliau
program yang dirancang dan disesuaikan dengan kebutuhan dan problematika keperempuanan:
- melakukan konsolidasi organisasi (jam’iyyah), harapannya seluruh pengurus wilayah dan cabang NU terdapat pengurus perempuan, begitu pula lembaga-lembaga agar bisa dipimpin oleh perempuan.
- bekerja untuk memperkuat komitmen keberagaman, moderasi beragama berbasis perempuan dan keluarga menjadi bagian dari membangun peradaban.
- perdamaian dunia dengan mengekspor Islam Nusantara, yang tentu di dalamnya ada peran perempuan khas Indonesia.
- membangun kemandirian jam’iyyah melalui (gerakan) Nahdlatut Tujjar di lingkungan perempuan Nahdliyin, pemberdayaan ekonomi dan pendidikan untuk perempuan.
5. Referensi
jabar.nu.or.id