Daftar Isi Biografi Nyai Hj. Arnah Cimanuk: Ulama Perempuan Ahli Qira’at dari Banten
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Wafat
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Pendidikan
2.2 Guru-guru
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1 Dakwah
4. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Lahir pada tahun 1876 M Ulama perempuan kelahiran Cimanuk-Pandeglang-Banten.
1.2 Riwayat Keluarga
Dari pernikahannya, beliau:
KH. Emed Bakri. Putra satu-satunya beliau, KH. Emed Bakri, sangat dikenal di Banten, sebagai ulama pengajar qira’at dan penganut tarekat yang berpuasa hampir seumur hidup beliau.
1.3 Wafat
Nyai Arnah wafat di Jeddah pada tahun 1923 M. Dan dimakamkan di kompleks pemakaman umum di Jeddah.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Pendidikan
Nyai Arnah adalah mata rantai penting dalam transmisi intelektualitas ulama perempuan Islam, terutama dalam bidang ilmu qira’at, dari periode Syekh Nawawi Al-Bantani kepada generasi berikutnya. Selain ilmu qira’at, beliau juga mendalami ilmu-ilmu keislaman lainnya seperti, fikih, hadis, tafsir, tata bahasa Arab dan tarekat.
2.2 Guru-guru
- Syekh Nawawi Al-Bantani,
- Syekh Abdul Karim Tanara,
- Syekh Tb. Ismail,
- KH. Ahmad Jaha,
- Syekh Marzuki,
- Syekh Arshad bin Alwan (Arshad Qasir),
- Syekh Arsyad bin As’as (Arsyad Tawil)
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
3.1 Dakwah
Ulama perempuan dari Banten ini menjadi salah satu mata rantai penting dalam transmisi keilmuan Islam tradisional, tepatnya dari periode Syekh Nawawi hingga generasi berikutnya. Sanad keilmuan beliau yang langsung dari Mekkah hingga sekarang masih terus diberikan kepada para santri yang belajar qira’at, khususnya mereka yang belajar di Pesantren Daarul Qur’an di Warunggunung, Rangkasbitung, Lebak dan Pesantren Riyadul Banat di Kadu Peusing, Pandeglang.
Semua sanad qira’at para santriwati di kedua pesantren tersebut mengerucut kepada putra satu-satunya Nyai Arnah Cimanuk, yang bernama KH. Emed Bakri. KH. Emed Bakri adalah seorang penyebar qira’at hafs pertama di Pandeglang.
Yang menonjol dari pengetahuan keislaman Nyai Hj. Arnah, antara lain adalah bidang pengajaran qira’at. Hampir semua anak keturunan Nyai Hj. Arnah, baik yang berkiprah di Banten, Kuala Lumpur, Jakarta maupun di Bogor, menonjol dalam bidang pengajaran ilmu mengenai tata cara membaca al-Qur’an. Sanad ilmiah beliau sampai sekarang masih terus diberikan kepada para santri yang belajar qira’at.
Ratusan murid-muridnya, terutama dari kalangan kaum Hawa, tersebat di Nusantara. Keulamaan Nyai Arnah adalah bukti bahwa kesetaraan perempuan dan laki-laki adalah hal yang sangat mungkin terjadi.
Nyai Hj. Arnah juga diduga sebagai pengikut tarekat Qadiriyah wa Naqsyabandiyah yang rutin membaca dala’il Al-khairat karya Imam Jazuli. Putra satu-satunya beliau, KH. Emed Bakri, sangat dikenal di Banten, sebagai ulama pengajar qira’at dan penganut tarekat yang berpuasa hampir seumur hidup beliau.
4. Referensi
- Nur Hasan, Khazanah Ulama Perempuan Nusantara, editor, Muhammad Ali Fakih. IRCiSoD, Yogyakarta 2023