Biografi Nyai Rara Santang, Ibunda Sunan Gunung Jati

Daftar Isi:

1.    Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1  Lahir
1.2  Riwayat Keluarga
1.3  Wafat

2.    Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1  Pendidikan
2.2  Guru-Guru

3.    Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.    Referensi

1. Riwayat Hidup dan Keluarga
Nyai Hj. Syarifah Mudaim atau Nyai Rara Santang (Dewi Rara Santang, Nyai Mas Rara Santang) adalah anak ke-2 dari Prabu Siliwangi dan Nyai Subang Larang, Nyai Rara Santang juga merupakan ibu dari Sunan Gunung Jati.

1.1 Lahir
Nyai Rara Santang yang lahir pada tahun 1426 M. beliau merupakan anak kedua Prabu Siliwangi (Sribaduga Maharaja) Raja Kerajaan Pajajaran dari istrinya Nyai Ratu Subang Larang.

Sejak kecil beliau sudah memeluk Agama Islam mengikuti agama ibundanya, meskipun pada waktu itu ayah dan saudara-saudara tirinya memeluk Agama Hindu-Budha.

Pada masa kelahiran Nyai Rara Santang, Sang Prabu Siliwangi yang mendapatkan petunjuk, dan menuturkan, “Putri keduaku ini akan menjadi ibunda dari berbagai raja-raja besar di Nusantara, dengan itu aku beri nama dia Rara Santang” ucap Prabu Siliwangi.

1.2 Riwayat Keluarga
Nyai Rara Santang menikah dengan seorang sultan Makkah yang bernama Sultan Hud. Setelah menikah Nyai Rara Santang diganti namanya menjadi Syarifah Mudaim. Dari pernikahan ini Nyai Rara Santang melahirkan putra kembar yaitu Syekh Syarif Hidayatullah dan Syekh Nurullah.

Dan benar apa yang di tuturkan Prabu Siliwangi bahwa Nyai Rara Santang akan menjadi ibu dari para raja. Kedua putranya menjadi raja, Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati kembali ke tanah Jawa dan menjadi raja di kerajaan Cirebon. Sedangkan Syarif Nurullah meneruskan singgasana ayahnya menjadi raja di tanah Makkah.

1.2 Wafat
Menurut Naskah Mertasinga, dimasa tuanya setelah wafatnya Sultan Hud, Dewi Rara Santang dijemput anaknya Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Jati) untuk diajak pulang ke Cirebon.
Beliaupun wafat di Cirebon dan dimakamkan di sana. Makam Nyai Rara Santang kini dapat dijumpai pada komplek pemakaman Sunan Gunung Jati di Gunung Sembung.

2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Nyai Rara Santang harus merasakan kesedihan yang teramat dalam, karena sang ibunda tercinta meninggal dunia. Sepeninggal ibundanya Nyai Rara Santang berkelana bersama kakak tercintanya Pangeran Walang Sungsang untuk menimba ilmu agama.
 

2.1 Pendidikan
Nyai Rara Santang dan Pangeran Walang Sungsang berguru pada seorang ulama besar yaitu Syekh Datuk Kahfi di Gunung Jati. Tiga tahun lamanya dua kakak beradik ini menuntut ilmu di pondokan Syekh Datuk Kahfi. Hingga sang guru memerintahkan kedua muridnya untuk melaksanakan ibadah haji.
Keduanya pun menuruti apa yang diperintahkan gurunya, Nyai Rara Santang dan juga Pangeran Walang Sungsang akhirnya pergi ke tanah suci Makkah untuk melaksanakan ibadah haji.
 

2.2 Guru Beliau
Syekh Datuk Kahfi,

3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Masa anak-anak Nyai Rara Santang dihabiskan di Istana Galuh Kawali, akan tetapi setelah ayahnya diangkat menjadi Raja seluruh tanah Sunda, beliau kemudian hijrah ke Istana baru Kerajaan Pajajaran di Pakwan. Istana baru tersebut dikenal dalam sejarah dengan nama Istana Sang Bhima Narayan.

5. Referensi

  1. Agus Sunyoto dalam Buku Atlas Wali Songo,
  2. Portal Majalengka.com.

https://www.laduni.id/post/read/518041/biografi-nyai-rara-santang-ibunda-sunan-gunung-jati.html