Daftar isi Biografi Sahabat Muawwiyah bin Abu Sofyan
1. Riwayat Hidup
1.1 Lahir
1.2 Wafat
2. Kisah-kisah
2.1 Memeluk Islam
2.2 Juru Tulis Rasulullah SAW
2.3 Menjadi Khalifah
3. Untaian Kata Sahabat dan Ulama Kepadanya
6. Chart Silsilah
6.1 Chart Silsilah Sanad
7. Referensi
Muawwiyah memeluk Islam ketika penaklukan kota Mekkah 8 hijriyah dan beliau merupakan juru tulis Rasulullah SAW.
1. Riwayat Hidup
1.1 Lahir
Muawwiyah bin Abu Sofyan bin Harb bin Umayah Al Qurasyi Al Umawi adalah pendiri Daulat Umaiah di Suriah. Beliau lahir di Mekkah.
1.2 Wafat
Muawwiyah bin Abu Sofyan meninggal pada bulan Rajab tahun 60 H. Beliau dimakamkan di antara Bab al-Jabiyyah dan Bab ash-Shaghir. Disebutkan bahwa usianya mencapai tujuh puluh tujuh tahun. Beliau memiliki beberapa helai rambut Rasulullah dan sebagian potongan kukunya. Beliau mewasiatkan agar dua benda itu di diletakkan di mulut dan kedua matanya pada saat kematiannya. Beliau berkata, “Kerjakan itu, dan biarkan saya menemui Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha penyayang.”
2. Kisah-kisah
2.1 Memeluk Islam
Muawwiyah sempat memusuhi Islam dan akhirnya memeluk Islam ketika penaklukan kota Mekkah 8 hijriyah.
2.2 Juru Tulis Rasulullah SAW
Muawwiyah bin Abu Sofyan sempat belajar tulis, baca, dan matematika, sehingga Rasulullah SAW mengangkatnya menjadi juru tulisnya. Beliau bertugas di Suriah di masa pemerintahan Umar bin Khattab dan Usman bin Affan.
Dan sungguh telah meriwayatkan Imam Muslim didalam Sohihnya dari hadis Ikrimah bin Ammar, dari Abi Zamil Sammak bin Walid dari Ibnu Abbas bahwasanya Abu sofyan Berkata : Wahai Rasulullah berikanlah tiga perkara kepadaku? Rasulullah menjawab: “Ya”. Beliau berkata: perintahkanlah aku supaya memerangi orang-orang kafir sebagaimana dulu aku memerangi orang-orang Islam, Rasulullah menjawab: “Ya”, Beliau berkata lagi: dan Muawiyah engkau jadikan sebagai penulis disisimu? Rasulullah menjawab: “ya”.
2.3 Menjadi Khalifah
Muawwiyah menentanag Ali dan berkonfrontasi dengan Ali dalam perang Shiffin (37 H/657 M) yang berakhir dengan sebuah arbitrase. Beliau dinobatkan menjadi khalifah (40-60 H/661-680 M) di mana ibu kota pemerintahan dia pindahkan ke Damaskus. Beliau termasuk tokoh penakluk ternama dalam sejarah Islam, di mana penaklukannya sampai ke daerah di Lautan Atlantik.
3. Untaian Kata Sahabat dan Ulama Kepadanya
- Sahabat Saad bin Abi Waqqas RA berkata : “Tak pernah saya melihat seorang yang lebih pandai memutuskan hukum selepas Sayyidina Utsman daripada tuan pintu ini ( beliau maksudkan Mu’awiyah) (Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 133)
- Sahabat Qabishah bin Jabir berkata: “Tak pernah saya melihat seorang yang lebih penyantun, lebih layak memerintah, lebih hebat, lebih lembut hati dan lebih luas tangan di dalam melakukan kebaikan daripada Mu’awiyah” ( Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 135)
- Abdullah bin Mubarak, seorang tabi’in terkenal pernah ditanya : “ Apa pendapat anda tentang Mua’awiyah dan Umar bin Abdul Aziz, siapakah di antara mereka yang lebih utama?”. Mendengar pertanyaan itu Abdullah Ibnu al-Mubarak naik Pitam lalu berkata: “Kamu bertanya tentang perbandingan keutamaan antara mereka berdua. Demi Allah! Debu yang masuk ke dalam lubang hidung Mu’awiyah karena berjihad bersama-sama Rasulullah itu saja lebih baik dari Umar bin Abdul Aziz” (Al-Bidayah Wa an-Nihayah jilid 8 m.s. 139)
- Imam Adz-Dzahabi berkata bahwa hadist-hadis riwayat Muawiyah berjumlah 163 hadis dalam Musnad Baqiyi (bin Makhlad). Al Ahwazi telah menyusun Musnad Muawiyah dalam satu jilid kitab. Hadisnya (Muawiyah) yang disepakati Bukhari-Muslim sebanyak 4 hadis, dan yang diriwatkan oleh Imam Bukhari sebanyak 4 hadis dan Imam Muslim sebanyak 5 hadis (Siyar A’lam Nubala 3/162)
- Dari Irbadh bin Sariyah berkata, “Saya mendengar Rasulullah bersabda,” Ya Allah, ajarkanlah Muawiyah ilmu tulis dan hitung dan lindungilah dia dari siksa.” (Hasan Lighairihi Diriwayatkan oleh Ibnu Khuzaimah 1938, Ibnu Hibban 2278, Ahmad 4/127, dan Fadhail Ash-Shahihah 1748, Al-Bazzar 2723, Al Fai dalam Tarikh 2/345, Att-Thabrani dalam Al Mu’jam 18/252/628)
- Dari Abdur Rahman bin Abi Umairah Al-Muzanni, berkata Said dan dia termasuk sahabat Nabi dari Nabi bahwa beliau berdo’a untuk Muawiyah,” Ya Allah, jadikanlah dia penunjuk dan yang memberi petunjuk, tunjukilah ia dan berilah manusia petunjuk karenanya.”(Hasan Shahih Diriwayatkan Bukhari dalam Tarikh 4/1/327, Tirmidzi 2/316, Ibnu Asakir 16/684-686, dan Adz-Dzabi dalam Siyar 8/38)
- Umar bin Khattab berkata tatkala mengangkatnya sebagai Gubernur Syam,”Janganlah kalian menyebut Muawiyah kecuali dengan kebaikan” (Al-Bidayah 8/125)
- Ali bin Abi Thalib berkata sepulangnya dari perang Shiffin,” Wahai manusia, janganlah kalian membenci kepemimpinan Muawiyah, seandainya kalian kehilangan dia, niscaya kalian akan melihat kepala kepala bergelantungan dari badannya (banyak pembunuhan)” (Al-Bidayah 8/134)
- Ibnu Umar RA berkata,” Saya tidak melihat setelah Rasulullah orang yang lebih pandai memimpin manusia daripada Muawiyah.” Dikatakan padanya,” Sekalipun Ayahmu?” katanya,” Ayahku Umar lebih baik daripada Muawiyah, tetapi Muawiyah lebih pandai berpolitik darinya.” (As-Sunnah I/443 Al-Khallal, Siyar A’lam Nubala 3/152, Al-Bidayah 8/138)
- Ibnu Abbas berkata,”Saya tidak melihat seorang yang lebih arif tentang kenegaraan daripada Muawiyah” (Al-Bidayah 8/138) Beliau juga mensifati Muawiyah dengan “faqih” (Shahih Bukhari 3765)
- Mujahid berkata,” Seandainya kalian melihat Muawiyah, niscaya kalian akan mengatakan: Inilah Al Mahdi.” Ucapan senada juga dikatakan Qatadah (As-Sunnah I/438 Al-Khallal)
- Zuhri berkata,” Muawiyah bekerja dalam pemerintahan Umar bin Khattab bertahun-tahun tiada cela sedikit pun darinya.” (As-Sunnah I/444 Al-Khallal). Suatu kali pernah diceritakan kepada A’masy tentang keadlian Muawiyah, maka dia berkata,” Bagaimana kiranya seandainya kalian mendapati Muawiyah?” Mereka berkata,” Wahai Abu Muhammad apakah dalam kelembutannya?” Dia menjawab.” Tidak, demi Allah, bahkan dalam keadilannya.” (As-Sunnah I/437} Al-Muafa bin Amran pernah ditanya,” Wahai Abu Mas’ud, siapakah yang lebih utama: Umar bin Abdul Aziz atau Muawiyah?” Beliau langsung marah sekali seraya berkata,” Seorang sahabat tidak dibandingkan dengan seorang pun. Muawiyah adalah sahabat Nabi, iparnya, penulis wahyunya.” (Tarikh Dimasyq 59/208)
- Ibrahim bin Maisarah berkata,” Saya tidak melihat Umar bin Abdul Aziz memukul sesorang kecuali seorang yang mencela Muawiyah, beliau mencambuknya dengan beberapa cambukan.” (Tarikh Dimasyq 59/211)
- Imam Ahmad pernah ditanya tentang seseorang yang Muawiyah dan Amr bin Ash, “Apakah dia Rafidhah?” Katanya,” Tak seorang pun berani mencela keduanya kecuali mempunyai tujuan jelek.” (Tarikh Dimasyq 59/210)
- Ibnu Qudamah Al-Maqdisi berkata,” Muawaiyah adalah paman kaum mukminin, penulis wahyu Alloh, salah seorang khalifah muslimin- semoga Allah meridhai mereka.” (Lum’atul I’tiqad hal 33)
- Ibnu Taimiyah berkata,” Para ulama sepakat bahwa Muawiyah adalah raja terbaik dalam umat, karena 4 pemimpin sebelumnya adalah para khalifah nubuwwah, adapun dia adalah awal raja dan kepemimpinannya adalah rahmat.” (Majmu’ Fatawa 4/478, Minhaj Sunnah 6/232)
- Ibnu Abil Izzi Al Hanafi berkata,” Raja pertama kaum muslimin adalah Muawiyah, dan dia adalah sebaik-baiknya raja kaum muslimin.” (syarh Aqidah Thahawiyah hal 722)
- Adz-Dzahabi berkata dalam biografinya,” Amirul mukminin, raja Islam. Muawiyah adalah raja pilihan yang keadilannya mengalahkan keshaliman.” (Siyar 3/120, 259) …
- Ka’ab al-Ahbar berkata: Tidak ada orang yang akan berkuasa sebagaimana berkuasanya Mu’awiyah.
4. Meriwayatkan Hadis
Dia meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak seratus enam puluh tiga hadits. Beberapa sahabat dan tabi’in yang meriwayatkan hadits darinya antara lain: Abdullah bin Abbas, Abdulah bin Umar, Abdullah bin Zubair, Abu Darda’, Jarir aI-Bajali, Nu’man bin Basyir dan yang lain. Sedangkan dari kalangan tabiin antara lain: Sa’id bin al-Musayyib, Hamid bin Abdur Rahman dan lain-lain.
Dia termasuk salah seorang yang memiliki kepintaran dan kesabaran. Banyak hadits yang menyatakan keutamaan pribadinya, namun dari hadits-hadits tersebut hanya sedikit yang bisa diterima.
Imam at-Tirmidzi meriwayatkan (dia mengatakan bahwa hadits ini hasan) dari Abdur Rahman bin Abi Umairah (seorang sahabat Rasulullah) dari Rasulullah bahwa dia bersabda kepada Mu’awiyah, “Ya Allah, jadikanlah dia orang yang memberi petunjuk dan mendapat petunjuk.”
Imam Ahmad dalam Musnadnya meriwayatkan dari al-Mirbadh bin Sariyyah dia berkata: Saya mendengar Rasulullah bersabda, “Ya Allah ajarilah Mu’awiyah al-Qur’an dan hisab serta lindungilah dia dari adzab.”
Ibnu Abi Syaibah dalam Mushannafnya dan Imam ath-Thabarani dalam kitabnya al-Kabir meriwayatkan dari Abdul Malik bin Umair dia berkata: Mu’awiyyah berkata: Sejak Rasulullah bersabda kepada saya. “Wahai Mu’awiyah, jika kamu menjadi raja, maka berbuat baiklah!” saya selalu menginginkan jabatan kekhilafahan.
5. Dijamin Masuk Surga
Al-Imam al-Bukhari meriwayatkan di dalam Sohihnya dari Kholid bin Ma’dan dan bahwasanya Umair bin Mas’ud telah menceritakan kepadanya bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Pasukan pertama daripada kalangan umatku yang berperang di laut, telah dipastikan bagi mereka (tempat di syurga).”
Fakta sejarah mencatat bahawa armada laut yang pertama bagi umat Islam dipimpin oleh Muawiyah pada zaman pemerintahan Amirul Mukminin Usman ibn Affan Radhiallahu.
عَنْ خَالِدِ بْنِ مَعْدَانَ أَنَّ عُمَيْرَ بْنَ الْأَسْوَدِ الْعَنْسِيَّ حَدَّثَهُ أَنَّهُ أَتَى عُبَادَةَ بْنَ الصَّامِتِ ، وَهُوَ نَازِلٌ فِي سَاحَةِ حِمْصَ ، وَهُوَ فِي بِنَاءٍ لَهُ وَمَعَهُ ، أُمُّ حَرَامٍ ، قَالَ عُمَيْرٌ : فَحَدَّثَتْنَا أُمُّ حَرَامٍ أَنَّهَا سَمِعَتْ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : أَوَّلُ جَيْشٍ مِنْ أُمَّتِي يَغْزُونَ الْبَحْرَ قَدْ أَوْجَبُوا ، قَالَتْ أُمُّ حَرَامٍ : قُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ أَنَا فِيهِمْ ، قَالَ أَنْتِ فِيهِمْ ، ثُمَّ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : أَوَّلُ جَيْشٍ مِنْ أُمَّتِي يَغْزُونَ مَدِينَةَ قَيْصَرَ مَغْفُورٌ لَهُمْ ، فَقُلْتُ : أَنَا فِيهِمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، قَالَ : لَا . رواه البخاري (2924) .
قال الحافظ ابن حجر في ” الفتح ” (6/120) : قَالَ الْمُهَلَّب : فِي هَذَا الْحَدِيثِ مَنْقَبَة لِمُعَاوِيَة لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ غَزَا الْبَحْرَ وَمَنْقَبَةٌ لِوَلَدِهِ يَزِيد لِأَنَّهُ أَوَّلُ مَنْ غَزَا مَدِينَةَ قَيْصَرَ .ا.هـ.
Muawwiyah adalah orang yang Faqih
Pada zaman pemerintahan Umar bin khottab Radiallahu anhu pernah seorang mengadu kepada Ibn Abbas radhiallahu ‘anh bahwa Muawiyah melaksanakan shalat witir dengan hanya satu rakaat. Ibn Abbas menjawab: “(Biarkan), sesungguhnya dia seorang yang faqih (faham agama).” [Shahih al-Bukhari – hadis no: 3765]
Muawwiyah adalah orang yang didoakan untuk mendapat hidayah
Dalam sebuah hadis yang dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani rahimahullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah mendoakan Muawiyah: “Ya Allah! Jadikanlah beliau orang yang memimpin kepada hidayah dan berikanlah kepada beliau hidayah.” [Silsilah al-Ahadis al-Shahihah (Maktabah al-Ma`arif, Riyadh, 1995), hadis no: 1969]
6. Chart Silsilah
6.1 Chart Silsilah Sanad
Muawwiyah bin Abi Sufyan hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW masih hidup, beliau belajar agama langsung kepada Rasulullah SAW. Berikut Chart Silsilah sanad beliau dapat dilihat DI SINI.
7. Referensi
Dikumpulkan dari berbagai sumber
https://www.laduni.id/post/read/80979/biografi-sahabat-muawwiyah-bin-abu-sofyan.html