Daftar Isi
1 Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Nasab
1.3 Wafat
2 Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Masa Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
3 Perjalanan Hidup dan Dakwah
4 Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Sayyid Alwi Alawiyyin bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir, dilahirkan di daerah Saml atau Sumul, Hadramaut dan dibesarkan disana. Ayah beliau adalah Sayyid Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa Ar-Rumi.
Beliau adalah orang yang pertama kali diberi nama Alwi, nama yang asalnya diambil dari nama burung yang terkenal dengan keindahannya.
Dari beliau inilah turun segala dzuriah para habaib ‘Alawiyyin Bani ‘Alawi yang masyhur sepanjang masa. Maka kepada beliau inilah keluarga Junjungan Nabi SAW. keturunan Imam Husain dari jalur Imam ‘Ali Al-‘Uraidhi dinisbahkan sebagai Aali Ba ‘Alawi (keluarga Ba ‘Alawi) atau ‘Alawiyyin. Keturunan mulia yang amat berjasa dalam dakwah dan penyebaran Islam di Nusantara.
1.2 Riwayat Keluarga
Dari pernikahan Sayyid Alwi Alawiyyin bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir dikaruniai seorang putra, yang bernama Sayyid Muhammad
1.3 Nasab
Sayyid Alwi Alawiyyin bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir masih keturunan Nabi Muhammad Rasulullah SAW, dengan urutan silsilah sebagai berikut :
- Nabi Muhammad Rasulullah SAW
- Sayyidah Fatimah Az-Zahra Istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib
- Al- Imam Husein
- Al-Imam Ali Zainal Abidin
- Al-Imam Muhammad Al-Baqir
- Al-Imam Ja’far Shodiq
- Al-Imam Ali Uraidhy
- Al-Imam Muhammad An-Naqib
- Al-Imam Isa Ar-Rumi
- Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
- Sayyid Ubaidillah
- Sayyid Alwi Alawiyyin
1.3 Wafat
Sayyid Alwi Alawiyyin bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir diperkirakan meninggal pada tahun 410 H, beliau dimakamkan di Bait Jubair, Hadramaut.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Masa Menuntut Ilmu
Semenjak kecil dididik langsung oleh ayahnya dan berjalan pada thariqah yang telah ditempuh oleh ayahnya. Beliau gemar mendalami ilmu dan selalu menyibukkan dirinya untuk menuntut ilmu, sehingga berhasil menguasai berbagai macam ilmu. Seorang hafidz (Penghafal Al-Quran). Selain menuntut ilmu di Hadramaut, juga menuntut ilmu sampai ke kota Makkah dan Madinah.
2.2 Guru-Guru
Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir bin Isa Ar-Rumi
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Sayyid Alwi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayah beliau. Beliau adalah seorang yang alim dalam berbagai cabang ilmu dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya. Disamping kedalaman ilmunya, beliau adalah seorang yang banyak bermujahadah. Beliau banyak mengerjakan shalat dan berpuasa, bersedekah, selalu beribadah di sepanjang malamnya, berbuat baik dan lemah lembut kepada kaum fakir dan miskin, teguh dalam menjalankan perintah agama, mempunyai kemuliaan yang sempurna, syekhnya kaum arifin, seorang faqih yang zuhud.
Beliau adalah seorang yang sempurna memadukan kemuliaan diri dan nasab. Keutamaan-keutamaan beliau terukir di berbagai lembaran tulisan. Banyak para ulama dan ahli sejarah yang memuji dan mengagungkan beliau.
Diceritakan dalam salah satu riwayat, yaitu ketika beliau hendak melaksanakan perintah haji dan berziarah ke makam kakeknya Rasulullah SAW. Ikut di dalam rombongan beliau sekitar 80 orang, belum termasuk para pembantu dan sanak kerabatnya. Ikut juga di dalamnya saudaranya yang bernama Jadid. Itu semua beliau yang menanggung biaya perjalanannya. Ditambah lagi beliau sering bersedekah kepada orang lain di saat perjalanan pulangnya. Beliau juga membawa unta-unta dalam jumlah yang banyak untuk dipakai buat orang-orang yang lemah dalam rombongannya.
Keturunan beliau tersebar ke seluruh penjuru dunia, nasab beliau terkenal seperti matahari yang bersinar di siang hari dan terangnya cahaya bulan di malam hari.
Di Suria terdapat suatu kaum yang diberi gelar Alawiyin, akan tetapi gelar tersebut dimanfaatkan oleh sekelompok orang yang berkhidmat kepada Imam Ali, nasab mereka tidak bersambung kepada Imam Ali, mereka dinamakan kaum Mutawalah atau Mutawaliyah dan kaum Nashiriyah.
Di Sanqit, suatu daerah di negeri Maghrib terdapat pula orang-orang yang menggunakan gelar Alawi. Nasab mereka bersambung kepada Muhammad Al-Hanafiah bin Ali bin Abi Thalib dan sebagian ada juga yang bersambung kepada Imam Hasan.
Menurut Syaikh Ar-Rabwah Abu Abdillah Muhammad bin Abi Thalib Al-Anshori Al-Damsyiqi dalam kitabnya Nuhbah Al-Dahr cetakan Leipzig tahun 1920 masehi dikatakan bahwa: ‘Hijrahnya kaum Alawi ke beberapa negara terjadi pada masa khalifah Usman bin Affan’
4. Referensi
“Riwayat Hidup Para Wali dan Shalihin”
Penerbit: Cahaya Ilmu Publisher