Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Riwayat Keluarga
1.3 Nasab
1.4 Wafat
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Guru-guru
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Imam Muhammad bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah, lahir pada tahun 795 H di Tarim Al-Ghonna. Ayahanda beliau adalah Sayyid Ali bin Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al-Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
1.2 Riwayat Keluarga
Dari pernikahannya, Sayyid Muhammad bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah tidak dikaruniai anak laki-laki, sehingga garis keturunan beliau terputus.
1.3 Nasab
Sayyid Muhammad bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah masih keturunan dari Nabi Muhammad Rasulullah SAW. Dengan urutan silsilah sebagai berikut:
- Nabi Muhammad Rasulullah SAW
- Sayyidah Fatimah Az-Zahra Istri Sayyidina Ali bin Abi Thalib
- Al- Imam Husein
- Al-Imam Ali Zainal Abidin
- Al-Imam Muhammad Al-Baqir
- Al-Imam Ja’far Shodiq
- Al-Imam Ali Uraidhy
- Al-Imam Muhammad An-Naqib
- Al-Imam Isa Ar-Rumi
- Al-Imam Ahmad Al-Muhajir
- Sayyid Ubaidillah
- Sayyid Alwi Alawiyyin
- Sayyid Muhammad
- Sayyid Alwi
- Sayyid Ali Khala’ Ghasam
- Sayyid Muhammad Shahib Marbad
- Sayyid Ali
- Sayyid Muhammad Al-Fagih Mugaddam
- Sayyid Alwi Al-Ghuyur
- Sayyid Ali Shahibud Dark
- Sayyid Muhammad Mauladdawilah
- Sayyid Ali
- Sayyid Muhammad
1.4 Wafat
Sayyid Muhammad bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah wafat pada 847 Hijriyah, beliau dimakamkan di kompleks pemakaman Zanbal Tarim, Hadramaut.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Sejak kecil beliau sudah diasuh dan dibesarkan oleh ayahnya Sayyid Ali bin Muhammad Mauladdawilah. Selama diasuh oleh sang Ayah itulah Sayyid Ali mendapat pendidikan agama secara intensif, itulah sebabnya dalam usia remaja beliau sudah menguasai ilmu agama cukup tinggi dan akhlaq yang mulia. Seperti halnya para ulama dan awliya asal Hadramaut, beliau juga suka berkelana ke berbagai negeri untuk beribadah dan menimba ilmu.Maka wajarlah jika di masa tuanya, beliau mendapat kemuliaan dari Allah SWT, sebagaimana para ulama besar lainnya.
2.1 Guru-guru
- Sayyid Ali bin Muhammad Mauladdawiah bin Ali Shohibud Dark binti Alwi Al-Ghuyur (Ayah Sayyid Muhammad)
- Sayyid Muhammad Mauladdawilah bin Ali Shohibud Dark bin Alwi Al Ghuyur bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam (kakek Sayyid Muhammad)
- Sayyid Alwi
- Sayyid Abdurrahman As-Segaf bin Muhammad Mauladdawilah bin Shohibud Dark
- Sayyid Muhammad bin Abdullah bin.Alwi Al-Ghuyur
- Sayyid Ali bin Abdullah bin.Alwi Al-Ghuyur
- Sayyid Abu Bakar Basyeban bin Muhammad Assadillah bin Hasan At-Turabi bin Ali bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
- Sayyid Muhammad bin Ahmad bin Abu Bakar Al-Warak bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
- Sayyid Muhammad bin Abdullah bin Alwi bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
- Sayyid Umar bin Ali Ba’Umar bin Umar bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam
- Sayyid Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Ahmad bin Muhammad Al-Faqih Muqaddam.
3. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Sayyid Muhammad bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah adalah ulama yang tawadhu’ dan banyak melatih diri dengan berbagai jenis ibadah serta amal kebajikan. Beberapa amalan yang beliau lakukan kebanyakan berhubungan dengan hati, sehingga sangat berpengaruh pada akhlaqnya. Begitu tawadhu’nya, sehingga beliau selalu menyembunyikan amal ibadahnya dari pandangan orang lain, bahkan juga dari anggota keluarganya sendiri.
Sayyid Muhammad bin Ali bin Muhammad Mauladdawilah mewarisi sifat-sifat kebaikan dari ayah beliau. Beliau adalah seorang yang menguasai dalam berbagai cabang ilmu dan dan merupakan salah satu imam besar di jamannya. Beliau seorang yang alim, soleh, menguasai ilmu fiqih, hadits dan tasawuf. Disamping kedalaman ilmunya, beliau adalah seorang yang banyak bermujahadah.
Beliau banyak mengerjakan shalat dan berpuasa, bersedekah, selalu beribadah di sepanjang malamnya, berbuat baik dan lemah lembut kepada kaum fakir dan miskin, teguh dalam menjalankan perintah agama, mempunyai kemuliaan yang sempurna, syekhnya kaum arifin, seorang faqih yang zuhud.
Beliau adalah seorang yang sempurna memadukan kemuliaan diri dan nasab. Keutamaan-keutamaan beliau terukir di berbagai lembaran tulisan. Banyak para ulama dan ahli sejarah yang memuji dan mengagungkan beliau.
4. Referensi
- Disarikan dari Syarh Al-Ainiyyah, Nadzm Sayyidina Al-Habib Al-Qutub Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba’alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain Alhabsyi Ba’alawy
- Alawiyin, Asal Usul & Peranannya, karya Sayyid Alwi bin Ahmad Bilfaqih
- Kitab Syamsu Dzahirah Fi Nasabi Ahlibait
- Kitab Masrurrawi Fi Manaqib Bani Alawi
- Buku Menelusuri Silsilah Suci Bani Alawi