Daftar Isi:
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
2. Perjalanan Hidup dan Dakwah
2.1 Yatim Sejak Kecil
2.2 Diangkat Menjadi Raja
3. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
Syarif Nurullah adalah adik kandung Sunan Gunung Jati, yang di tubuh keduanya mengalir darah biru para raja. Syarif Nurullah merupakan adik satu-satunya Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah. Sunan Gunung Jati menjadi Raja sekaligus anggota Walisongo yang berkedudukan di wilayah Pajajaran yang kini menjadi Cirebon. Sedangkan adiknya Syarif Nurullah mewarisi kekuasaan ayahnya Syarif Hud sebagai penguasa di Mesir atau ota Ismailiyah.
1.1 Lahir
Syarif Nurullah adalah anak kedua dari pasangan Syarif Hud dan Nyai Rara Santang yang berganti nama menjadi Syarifah Mudaim. Syarif Hud merupakan seorang Penguasa Kota Ismailiyah keturunan Nabi Muhamad SAW. Sementara Nyai Rara Santang adalah Putri Kerajaan Padjajaran dari Sri Baduga Maharaja Prabu Siliwangi.
Digambarkan dari Carita Purwaka Caruban Nagari, Syarif Nurullah sebagai pengganti ayahnya yang awalnya dilimpahkan ke kakaknya. Syarif Nurullah lahir selepas satu tahun kelahiran Syarif Hidayatullah
Dengan demikian jika tahun kelahiran Sunan Gunung Jati terjadi pada 1448 Masehi, maka Syarif Nurullah lahir pada 1449 Masehi.
2. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Menurut Naskah Mertasinga, awalnya yang ditetapkan sebagai pengganti Syarif Hud adalah Syarif Hidayatullah. Tetapi karena Syarif Hidayatullah memilih menyebarkan ajaran Islam ke tanah Padjajaran, jabatan penguasa Kota Ismailiyah diserahkan kepada adiknya Syarif Nurullah.
2.1 Yatim sejak Kecil
Syarif Nurullah sejak kecil telah ditinggal wafat oleh ayahnya dan sejak kecil diasuh oleh Ibunya Nyai Rara Santang bersama kakaknya Syarif Hidayatullah. Tidak seperti Sunan Gunung Jati yang masa kelahiran, anak-anak, remaja bahkan hingga wafat dikisahkan dalam banyak naskah Cirebon.
Kisah mengenai Syarif Nurullah ini hanya dikisahkan sedikit saja. Masa kecilnya hanya dikisahkan sebagaimana anak kecil pada umumnya dan Syarif Nurullah dibesarkan sebagai anak penguasa yang serba kecukupan.
2.2 Diangkat Menjadi Raja
Syarif Nurullah diangkat Menjadi Penguasa Kota Ismailiyah, Menurut Naskah Mertasinga, ketika Syarif Nurullah dianggap belum layak menjadi pengganti ayahnya yang telah wafat. Pemerinatahan di Kota Ismailiyah dijalankan oleh Patih Ongka, akan tetapi manakala Syarif Nurullah telah layak menjadi pemimpin maka ditetapkanlah rencana penobatan.
Diketahui, sebelum dinobatkan menjadi penguasa, Syarif Nurullah mengundang kakaknya yang kala itu telah menjadi Sultan Cirebon untuk menghadiri penobatannya. Undangan disampaikan melalui pengiriman surat yang dibawa oleh duta dari Mesir. Atas undangan tersebut akhirnya Syarif Hidayatullah bertolak dari Cirebon ke Mesir untuk menyaksikan penobatan adiknya sebagai penguasa di Mesir.
3. Referensi
- Agus Sunyoto dalam Buku Atlas Wali Songo,
- History of Cirebon.
https://www.laduni.id/post/read/518058/biografi-syarif-nurullah-adik-kandung-sunan-gunung-jati.html