Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Wafat
1.3 Riwayat Keluarga
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru
3. Penerus
3.1 Anak
3.2 Murid-murid
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Mendirikan Pesantren
4.2 Karier Beliau
5. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani lahir pada hari Senin, sekitar tahun 1835 Masehi merupakan sosok seorang ‘Ulama Tatar Pasundan yang bergelar Al-‘Aalim Al-‘Allaamah.
Sebagai seorang ‘Ulama Besar di zamannya, beliau adalah putra dari pasangan Mama Abdurrahman dan Ibu Siti Layyimah dikalangan para murid-muridnya beliau lebih masyhur dengan sebutan Mama Gudang.
1.2 Wafat
Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) wafat pada hari Jumat 10 Dzulhijah 1385 Hijriah atau 1 April un 1966 di usia sekitar 131 tahun, beliau dimakamkan di pesantren Gudang Tasikmalaya yang menjadi tempat beliau mengabdi sepanjang hidupnya beliau meninggalkan warisan berupa ilmu amal dan keturunan yang banyak diantara putra-putrinya yang juga menjadi ulama terkenal dan murid-muridnya yang juga menjadi ulama.
1.3 Riwayat Keluarga
Beliau Menikah dengan Nyimas Hj. Khodidjah, Putri dari Pengusaha ‘Alim dari Demak, Jawa Tengah yang dikenal dengan sebutan Haji Dolar / Haji Dullah.
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
Beliau belajar pertama kali dari ayahnya Mama Abdurahman yang mengajarkan ilmu-ilmu dasar seperti Alquran hadis, fiqih, nahwu, sharaf dan lain-lain. Kemudian beliau melanjutkan pendidikannya di berbagai pesantren dan majelis ilmu di Jawa Barat seperti pesantren Rancapon Dewi di Tasikmalaya, Pesantren Bojong di Garut, pesantren Bunikasih di Cianjur, dan pesantren Cibitung di Bandung Barat.
Di sana beliau bertemu dan berguru kepada ulama-ulama besar seperti Syekh Muhammad Azzrai (Mama Bojong), Syekh Muhammad Shoheh (Mama Bunikasih) dan Syekh Muhammad Ilyas Esibituni (Mama Cibitung).
Selain itu Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) juga pernah belajar di Madura Jawa Timur di bawah bimbingan Syekh Muhammad Kholil Bangkalan yang dikenal sebagai mbah Kholil atau Syaikhuna Kholil, salah satu ulama terkemuka di nusantara yang memiliki banyak cabang tarekat khususnya tarekat Qadiriyah Wanaqsyabandiah.
Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) juga mendapatkan ijazah dan kirka jubah dari Syaikhona Kholil yang menunjukkan bahwa beliau adalah salah satu murid kesayangannya.
2.2 Guru-Guru:
Mama Gudang memiliki banyak guru diantaranya:
- Syekh Abdurrohman (ayahnya), Rancapeundeuy, Tasikmalaya
- Syekh Abdurrahim (pamannya), Rancapeundeuy, Tasikmalaya
- Syekh Abdullah (Mama Cidahu), Kabupaten Garut
- Syekh Adzro’i (Mama Nagrak/Nagrog), Panyingkiran, Tasikmalaya
- Syekh Abdul Fatah (Mama Argasari), Panyingkiran, Tasikmalaya
- Syekh Hasan Mustofa Garut (Mama Panghulu Agung), Karanganyar, Bandung
- Syekh Muhammad Adzro’i (Mama Bojong), Kabupaten Garut
- Syekh Muhammad Shoheh (Mama Bunikasih), Kabupaten Cianjur
- Syekh Kholil Madura (Mbah Kholil Bangkalan), Madura
- Syekh Ahmad Syaubari (Mama Ciweudus), Kabupaten Kuningan
- Syekh Muekri, Mekkah
- Sayyid Bakri, Mekkah
3. Penerus Perjuangan
3.1 Anak beliau:
Mama KH. Badruddin
3.2 Murid-murid
- Syekh Muhammad Rusydi (Pangreusa Haurkoneng), Kabupaten Garut
- Syekh Umar Bashri (Mama Cisurupan), Garut
- Syekh Ahmad Syathibi (Mama Gentur Kaler), Kabupaten Cianjur
- Syekh Muhammad Qurtubi (Mama Gentur Kidul), Kabupaten Cianjur
- Syekh Muhammad Ilyas (Mama Cibitung), Kabupaten Bandung Barat
- Syekh Ahmad Zakariya (Mama Rende), Kabupaten Bandung Barat
- Syekh Tubagus Ahmad Bakri (Mama Sempur), Kabupaten Purwakarta
- Syekh Zainal Mustofa, Tasikmalaya
- Syekh Muhammad Syafi’i (Mama Eyang Cijerah), Kota Bandung
- Syekh Akbar Abdul Fattah, Cidahu Tasikmalaya
- Dan Murid-murid lainnya.
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) juga aktif dalam berdakwah dan menyebarkan ajaran Islam yang moderat, toleran, dan rahmatan lil alamin beliau sering mengunjungi berbagai daerah seperti Banten Jakarta, Lampung, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku untuk memberikan ceramah pengajian dan bimbingan rohani.
Beliaujuga membina hubungan baik dengan ulama-ulama dari berbagai aliran-aliran, dan mazhab serta dengan pemerintah dan masyarakat beliau dikenal sebagai ulama yang santun, rendah hati, dan bijaksana.
Salah satu kiprah Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) yang terkenal adalah keterlibatannya dalam majelis konstituante sebuah lembaga yang dibentuk pada tahun 1956 untuk menyusun konstitusi baru bagi Indonesia. Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) terpilih sebagai anggota Majelis konstituante dari daerah Jawa Barat mewakili partai Nahdlatul Ulama, di majelis ini beliau berperan sebagai salah satu tokoh yang membela Pancasila sebagai dasar negara serta mengusulkan agar Islam dijadikan sebagai salah satu sumber hukum bagi negara. Beliau juga berusaha menjembatani perbedaan pendapat antara kelompok-kelompok yang ada di majelis ini.
Sayangnya Majelis Konstituante gagal mencapai kesepakatan mengenai konstitusi baru sehingga dibubarkan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1959 namun kontribusi Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) dalam majelis ini tetap dihargai dan diakui oleh banyak pihak termasuk oleh Presiden Soekarno sendiri yang pernah mengundang beliau ke istana negara untuk berdiskusi tentang masalah-masalah kebangsaan.
4.1 Mendirikan Pesantren
Setelah menyelesaikan pendidikannya Syekh Muhammad Suja’i al-Kudani (Mama Gudang) kembali ke Tasikmalaya dan mendirikan Pesantren Gudang yang menjadi pusat penyebaran ilmu dan dakwah di daerahnya di pesantren ini. Beliau mengajarkan berbagai ilmu seperti Al-Qur’an, Hadis, Fiqih, Nahwu, Balaghar, Mantik Ushuluddin, Tasawuf, Tarekat dan lain-lain.
Beliau juga mengajarkan ilmu-ilmu praktis seperti pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan keterampilan lainnya. beliau menginginkan agar para santrinya tidak hanya pandai dalam ilmu agama tetapi juga mampu Mandiri dalam kehidupan dunia
4.2 Karier
Karier Profesional:
- Pengasuh pesantren Gudang Tasikmalaya
- Anggota Majelis Konstituante
- Anggota Partai Nahdlatul Ulama
5. Referensi
Diolah dan dikembangkan dari data-data yang dimuat di situs:
https://www.youtube.com : Sejarah Mama Gudang Tasikmalaya