Daftar Isi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
1.2 Wafat
1.3 Riwayat Keluarga
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan Beliau
2.1 Mengembara Menuntut Ilmu
2.2 Guru-Guru Beliau
2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
4.1 Karier Beliau
5. Referensi
1. Riwayat Hidup dan Keluarga
1.1 Lahir
TGH Ulul Azmi lahir di dusun Jerneng pada 1960, beliau merupakan putra ke empat pasangan suami istri yakni H. Ridwan dan Hj Rahmah.
1.2 Wafat
TGH Ulul AzmiBerpulang Rahmatullah, pada Ahad 15 November 2020, pukul 20.00 WIB.. Beliau wafat di salah satu Rumah Sakit (RS) Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah beberapa waktu terakhir dirawat.
1.3 Riwayat Keluarga
Sekitar tahun 1992, Ulul Azmi mempersunting seorang gadis dambaan hatinya Rodiah (Hj. Rizkia Azmi). Gadis bernama Rodiah adalah salah seorang santriwati Ponpes Darul Hikmah Karang Genteng. Dari pernikahan dikaruniai empat orang anak
2. Sanad Ilmu dan Pendidikan
Kurang lebih 15 tahun Azmi menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu di ponpes Darul Falah. Tujuh tahun beliau fokuskan untuk belajar, mengaji (1982-1989) dan selebihnya digunakan untuk mengabdikan dirinya pada Yayasan dan sekaligus memperdalam ilmu hingga tahun 1997.
2.2 Guru-Guru Beliau saat Muda Menuntut Ilmu di antaranya:
- H. Ridwan
- TGH Abhar Muhiddin
2.3 Mendirikan Pondok Pesantren
Pada tahun 1996 TGH Ulul Azmi mulai merintis berdirinya Pondok Pesantren Abhariyah. Beliau pun secara langsung sebagai Pengasuh Pondok Pesantren.
3. Penerus Beliau
3.1 Anak-anak Beliau suatu saat menjadi penerus beliau, di antaranya:
- KH. Imam Kafali, SPd
- Ning Laelin Farhani Azmi
- Ning Tsalisa Maulida Azmi
4. Perjalanan Hidup dan Dakwah
Sebagai orang yang dihormati, disegani, TGH Ulul Azmi banyak berkontribusi di tengah-tengah kehidupan masyarakat. TGH Ulul Azmi, bukan hanya milik masyarakat tetapi juga telah menjadi milik umat.
Sebagai pendidik, beliau bukan hanya mendidik dan membimbing masyarakat melalui pengajian tetapi juga mendirikan lembaga pendidikan untuk menampung ratusan bahkan ribuan santri dari penjuru Lombok. Sebagai pendakwah,TGH Ulul Azmi juga rutin memberikan pengajian-pengajian di berbagai tempat.
Setelah pondok pesantren Abhariyah berdiri, ternyata tidak sepi dari tantangan dan ujian. Terlebih di saat ikhtiar TGH Ulul Azmi dalam mengembangkan dan membesarkan pesantren Abhariyah, tantangan dan ujian datang menimpa. Salah satu tantangan yang dihadapi diawal-awal ponpes Abhariyah berdiri yaitu respon dan tanggapan sebagaian masyarakat yang kurang setuju terhadap apa yang dilakukan TGH Ulul Azmi.
Tantangan lainnya, minimnya keuangan tuk mengembangkan Pondok pesantren. Disebabkan minimnya dana untuk mengembangkan Pondok pesantren, sang istri Hj. Rizkia harus mencari tambahan untuk berjualan. Istri beliau mengungkapkan, “Untuk menambah dan mencukupi kebutuhan hidup dan kebutuhan untuk mengembangkan pondok saya harus membantu abah, dengan cara jualan di kampung, tepatnya di pondok”.
Sembari terus berusaha dan berjuang, TGH Ulul Azmi juga, terus istqomah membina warga masyarakat melalui pengajian-pengajian yang dipimpinnya. Pengajian yang secara langsung dipimpinbeliau, membahas tentang permasalahan hidup sehari-hari yang didasarkan nilai-nilai Islam. Kata lainnya, bagaimana agar kehidupan sehari-hari senantiasa dijalankan dengan pedoman hukum dan syariat agama.
Tambahan lagi, dalam pengajian tuan guru juga mengajak ummat untuk berhubungan jual beli (muammalah) sesuai yang disyaratkan agama Islam. Pengetahuan mengenai ilmu tassawuf juga menjadi minat dan kajian yang ditekuni TGH Ulul Azmi.
4.1 Karier Beliau
Karier Profesional
- Pengasuh pesantren Abhariyah Lombok Barat
- Anggota Tim Badan Akreditasi Sekolah di wilayah Kabupaten Lombok Barat
Karier Organisasi
- MUI Lobar (2000-2015)
- Menjadi Rais Syuriyah NU di Kabupaten Lombok Barat dari tahun 2000 hingga 2015
- Mustasyar PCNU Lobar
- Pengurus KBIH
- Dewan Penasehat Partai Golongan Karya.
- Pengurus Bazda Lobar (2011)
- Penasehat IPNU Lobar
5. Referensi
https://ponpesabhariyah.blogspot.com
https://www.sempatbaca.com