Laduni.ID, Jakarta – Ilmu adalah sebuah anugerah yang Allah berikan pada hambanya, terlebih lagi ilmu agama. Dengan ilmu, seseorang juga memiliki banyak peluang untuk melakukan suatu kebaikan dan banyak pula kebaikan yang ia dapat dari ilmu. Namun tidak sedikit orang yang memiliki ilmu menyianyiakan ilmu yang diberikan oleh Allah.
Orang yang mempunya ilmu juga tidak lepas dari ketidakberuntungan, sebab adakalanya ilmu itu melaknat pemiliknya. Sehingga ilmu yang dimiliki tidak akan berguna, tidak akan bermanfaat, dan tidak akan mengundang keberkahan pada pemiliknya. Rasulullah pernah bersabda:
أَشَدُّ النَّاسِ عَذَابًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَالِمٌ لَا يَنْفَعَهُ اللهُ بِعِلْمِهِ
“Adzab paling pedih yang dirasakan manusia pada Hari Kiamat adalah orang yang tidak diberikan kemanfaatan oleh Allah akan ilmunya.”
Bahkan Allah akan lebih dulu menyiksa orang alim yang tidak mengamalkan ilmu sebelum Allah menyiksa orang yang menyembah berhala.
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda, “Malaikat Zabaniyah lebih cepat – penyiksaannya – kepada ahli baca al qur’an yang fasiq daripada penyembah berhala,” mereka berkata, “Mengapa kami lebih dahulu disiksa daripada penyembah berhala?” Rasul menjawab, “Orang yang tahu (keharamannya) tidak sama dengan orang yang tidak tahu (keharamannya).” (HR Tabrani dan Abu Nu’aim)
Diibaratkan seperti seorang koki yang memiliki banyak pisau tajam namun tidak menggunakan satupun diantaranya, sehingga pisau yang ia miliki tidak memberi manfaat kepada pemiliknya.
Begitu juga pada seorang pelajar, walaupun ia mempelajari 1000 kajian bidang ilmu, sedang ia tidak mengamalkannya, maka ilmu itu tidak akan memberikan keberkahan pada pemiliknya. Sungguh dangat disayangkan golongan orang yang berilmu tapi tidak mengamalkan ilmunya.
اللهم إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا (رواه النسائي)
“Ya Allah SWT, saya meminta perlindungan kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusu’, dari nafsu yang tidak pernah merasa kenyang, dan dari do’a yang tidak diterima.” (HR. An-Nasa’i)
Disadur dari Lirboyonet
Editor: Daniel Simatupang
https://www.laduni.id/post/read/72789/bisakah-ilmu-melaknat-pemiliknya-berikut-penjelasannya.html