Laduni.ID, Jakarta – Shalat tarawih adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dibulan Ramadhan, selain ibadah puasa Ramadhan tentunya. Pada bulan Ramadhan umat islam biasanya melaksanakan shalat tarawih dengan berjamaah di masjid namun ada pula yang melaksanakan shalat sunnah tarawih sendirian di rumah.
Para ulama menegaskan bahwa shalat tarawih boleh dikerjakan di rumah sendiri tanpa berjamaah atau berjamaah.
Al-Imam Al-Allamah Abu Zakaria Muhyiddin bin Syaraf An-Nawawi Ad-Dimasyqi Asy-Syafi’i atau Imam An-Nawawi rahimahullah (1233 – 1277 M), dalam kitab Al-Majmu’ Syarhul Muhadzdzab, 4/31, menjelaskan :
أما حكم المسألة فصلاة التراويح سنة بإجماع العلماء … وتجوز منفردا وجماعة
“Hukum mengenai masalah tarawih, bahwa shalat tarawih hukumnya sunnah dengan sepakat ulama dan boleh dikerjakan sendiri maupun berjamaah.”
Mana yang Lebih Afdhal
Hanya saja ulama berbeda pendapat, mana cara mengerjakan tarawih yang lebih afdhal : sendiri di rumah ataukah berjamaah di masjid.
Imam An-Nawawi rahimahullah menyebutkan perselisihan ini sbg berikut :
واختلفوا في أن الأفضل صلاتها منفردا في بيته أم في جماعة في المسجد فقال الشافعي وجمهور أصحابه وأبو حنيفة وأحمد وبعض المالكية وغيرهم الأفضل صلاتها جماعة كما فعله عمر بن الخطاب والصحابة رضي الله عنهم واستمر عمل المسلمين عليه لأنه من الشعائر الظاهرة فأشبه صلاة العيد
“Ulama berbeda pendapat tentang mana cara pengerjaan tarawih yang afdhal, dikerjakan sendiri di rumah ataukah berjamaah di masjid. Imam Syafi’i (767 – 819 M), beserta mayoritas ulama Syafi’iyah, Imam Abu Hanifah (699 – 767), Imam Ahmad (780 – 855 M) dan sebagian ulama Malikiyah berpendapat bahwa lebih afdhal shalat tarawih dilaksanakan secara berjama’ah. Sebgmana yang dilakukan Umar bin Khattab Radliyallahu Anhu dan para sahabat radhiyallahu ‘anhum. Kaum muslimin pun terus menerus melakukan shalat ini secara berjama’ah, karena merupakan syi’ar Islam yang nampak sehingga serupa dengan shalat ‘id.
Kemudian, Imam an-Nawawi rahimahullah, dalam kitab Syarhu Shahih Muslim, 6/39, menyebutkan pendapat kedua sebagai berikut :
وقال مالك وأبو يوسف وبعض الشافعية وغيرهم الأفضل فرادى في البيت لقوله صلى الله عليه وسلم أفضل الصلاة صلاة المرء في بيته إلا المكتوبة
Sementara Imam Malik rahimahullah (711 – 795 M), Abu Yusuf rahimahullah (739 – 798 M), sebagian ulama syafi’iyah, dan yang lainnya, berpendapat bahwa yang afdhal dikerjakan sendiri-sendiri di rumah. Berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, ”Shalat yang paling afdhal adalah shalat yang dikerjakan seseorang di rumahnya. Kecuali shalat wajib.”
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dan mengingat bahwa hukum shalat tarawih di bulan puasa adalah sunnah, maka shalat tarawih di rumah sendirian hukumnya sunnah dan dibolehkan. Namun, ada pendapat bahwa sebaiknya tetap dilaksanakan berjama’ah di masjid atau musholla, jika tidak ada halangan atau keadaan yang menyebabkan mudharat.
Syaikh Abdurrahman Al Juzairi rahimahullah (wafat 1941 M) dalam Kitab Al-Fiqhu ala Madzhabil Arba’ah menjelaskan, jika dikerjakan di rumah, disunnahkan untuk tetap berjama’ah. “Apabila seorang pria melakukan shalat tarawih di rumahnya, maka disunnahkan baginya untuk mengajak semua anggota keluarga untuk shalat bersamanya secara berjama’ah. Apabila ia shalat sendirian maka ia telah kehilangan pahala sunnah berjama’ah.”
Kesimpulannya, jadi boleh shalat tarawih di rumah masing-masing yang lebih afdhol dilakukan secara berjama’ah. Wallahu a’lam. Semoga bermanfaat !!
Sources by Al-Faqir Ahmad Zaini Alawi Khodim Jamaah Sarinyala Kabupaten Gresik.
https://www.laduni.id/post/read/74750/bolehkah-shalat-tarawih-sendiri-atau-berjamaah-di-rumah.html